Ad Genius Lee Tae Baek Eps 8

No Comments


Tae Baek kaget saat Ah Ri bilang menyukai Addie. Ji Yoon kaget saat Addie menyatakan cinta padanya. Boss Ma yang baru kembali ke Geumsan, kaget melihat Tae Baek tergeletak. Wajahnya memerah dan dipenuhi keringat. Boss Ma mencoba membangunkan Tae Baek, namun sia2. Boss Ma lantas menggendong Tae Baek keluar.


Ji Yoon yang baru sampai di kantor, bingung melihat ada ambulance di depan kantor. Dirinya kaget saat melihat siapa yang dimasukkan ke dalam ambulance. Tae Baek!! Ji Yoon mendekati Boss Ma dan tanya apa yang terjadi. Boss Ma bilang kalau Tae Baek collapse dan tidak punya waktu menjelaskan secara detail pada Ji Yoon. Ji Yoon lalu mengikuti Boss Ma masuk ke ambulance.


Di ambulance keduanya sama2 cemas. Boss Ma menatap Ji Yoon yang ingin menangis.


Ji Yoon menunggui Tae Baek di RS. Boss Ma menghampiri Ji Yoon. Ji Yoon tanya apa yang terjadi pada dokter. Boss Ma bilang Tae Baek stress dan mengalami gangguan pencernaan. Boss Ma memarahi Tae Baek, “Apa kau pikir dengan makan ramyun begitu banyak, kau bisa mendapatkan ide?”
“Itulah dia. Dia tidak akan mendengarkan siapapun sampai keinginannya tercapai.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kalian mencemaskan aku?” tanya Tae Baek yang ternyata sudah sadar dari tadi.
“Tae Baek.” Ucap Ji Yoon.
“Aku tidak akan mati sebelum presentasi besok.” Jawab Tae Baek.
“Lihatlah dirimu sekarang akibat dari keras kepalamu!” ucap Ji Yoon kesal.


Tae Baek bangun dari tidurnya dan bertanya, “Kenapa kau bersikap seperti itu padaku?”
“Apa kau pikir dengan makan ramyun sebanyak itu, kau bisa mendapatkan ide?”
“Maaf karena aku telah membuatmu kecewa.” Ucap Tae Baek.

Ji Yoon makin kesal dengan sikap Tae Baek. Boss Ma mengajak Ji Yoon bicara di luar dan menyuruh Tae Baek istirahat.


Boss Ma dan Ji Yoon duduk di ruang tunggu.
“Mau sampai kapan kalian seperti ini?” tanya Boss Ma.
“Maksudmu?” Ji Yoon tanya balik.
“Ji Yoon, apa kau tidak tahu. Dalam drama, laki2 dan perempuan yang saling menyukai akan sering bertengkar. Kalau kau memang menyukainya, mengaku saja.” Jawab Boss Ma.
“Boss Ma, aku dan Tae Baek tidak ada hubungan spesial.” Sangkal Ji Yoon.


Sun Hye, Ma Yi Cha dan Hassan menjenguk Tae Baek. “Apa kau baik2 saja? Kenapa kau makan ramen begitu banyak?” tegur Hassan.
Boss Ma datang dan tanya kapan mereka semua datang.
“Apa dia sudah pergi?” tanya Tae Baek ke Boss Ma.
“Iya, dia sudah pergi.” Jawab Boss Ma.
“Apa yang harus kita lakukan? Kita belum dapat ide apapun.” Ucap Sun Hye.
“Ayah, haruskah kita mundur?” tanya Yi Cha.
“Kalian semua pergilah tidur.” Jawab Boss Ma.


Di kamarnya, Ji Yoon sedang mencari2 info seputar makanan yang boleh dimakan Tae Baek saat ini. Tiba2, ia teringat akan perkataan Boss Ma, juga pernyataan cinta Addie. Hal itu membuatnya stress sendiri.


Di RS, Sun Hye, Hassan dan Yi Cha sudah terlelap. Tae Baek tertunduk lesu di ranjangnya. Sama halnya dengan Boss Ma. Tae Baek mengeluh karena dia belum dapat ide untuk konsep iklan mereka. Boss Ma bilang kalau dia lebih takut menghadapi iklan ketimbang sang istri.

Sesampainya di kantor, Ji Yoon kena semprot seniornya gara2 datang terlambat. Addie mengajak Ji Yoon ikut serta ke dalam meeting bersama Best Foods. Hal itu bikin semuanya kaget. Ji Yoon menyanggupi dan segera bersiap2. Lee Eun Hye menanyakan GRC. Rekannya yg cowok bilang kalau Tae Baek dilarikan ke RS semalam. Addie dan Ah Ri kaget mendengarnya. Ji Yoon merasa tidak nyaman. Staf2 Geumsan yg lain berniat merayakannya dengan berpesta.


Tae Baek tidur dengan posisi bersila diatas kursi. Tiba2, ia terbangung. Seorang kakek yang juga pasien di RS itu berkata, “Apa aku membangunkanmu? Tadi istrimu datang.”
“Istri?” tanya Tae Baek.
“Ya.” Jawab kakek sambil menunjuk ke arah tas kertas yang ada di ranjang dengan dagunya.

Tae Baek mengambil tas itu dan membukanya. Isinya termos berisi bubur. Ditutup termos itu, tertempel sebuah note.

Maaf soal kemarin. Daripada makan ramyun seafood, lebih baik kau makan bubur seafood ini agar tenagamu ada. Semangat!


Tae Baek tersenyum membaca note dari Ji Yoon. Si kakek berkata, “Kalian pengantin baru kan? Saat ini adalah saat2 dimana kalian bahagia hanya dengan menatap satu sama lain saat berada di meja makan. Aku sering melihat anak muda yang mengeluh ttg cinta. Cinta itu bukan sesuatu. Itulah cinta.”


Mendengar kata2 kakek, Tae Baek seperti mendapatkan ide.

“Cinta, cinta, Ramyun penuh cinta.” Ucapnya.


Semangat Tae Baek langsung datang. Ia pun segera membangunkan Boss Ma. Boss Ma kaget saat tahu Tae Baek sudah mendapat ide untuk konsep mereka.


Tim Geumsan sudah ada di ruangan Presdir Best Foods.

“Kudengar kalian membuat presentasi masing2. Lalu dimana GRC?” tanya Wakil Presdir.
“Yang aku tahu, GRC belum menyiapkan presentasinya.” Jawab Addie.


Tim Geumsan pun memulai presentasi mereka. Sementara tim GRC masih di jalan. Tae Baek menyuruh Boss Ma menyetir dengan cepat agar tidak terlambat.


Presdir dan assistantnya memberikan applause pada Geumsan. Ia bahkan berencana memakai aktris Hwang Ye Ri sbg model iklannya. Wakil Presdir tidak senang. Lalu, Tim GRC datang!! Tim Geumsan pun kaget. Wakil Presdir tanya alasan mereka datang terlambat. Tae Baek meminta maaf dan menjelaskan alasannya.


Tapi mereka belum menyiapkan presentasi. Hal itu bikin Presdir marah. Tae Baek bilang meski mereka tidak membawa konsep, namun mereka bisa presentasi dengan gaya yang lain. Tim Geumsan terkejut mendengarnya. Tae Baek memulai presentasinya. Ia memberikan narasi sementara Sun Hye dan Yi Cha memperagakannya.


“Konsep kami adalah ramyun penuh cinta. Suami yang baru pulang kerja, disambut dengan hangat oleh istrinya. Aroma ramyun seafood menyebar ke seluruh rumah. Sang istri pun menyuapi suaminya. Saat iklan berakhir, akan muncul tulisan ramyun penuh cinta.” Ucap Tae Baek.


Sun Hye dan Yi Cha membentuk tanda love dengan tangan di atas kepala mereka seiring dengan berakhirnya narasi Tae Baek. Ji Yoon tersenyum mendengar presentasi GRC. Tim Geumsan tampak tidak senang. Wakil Presdir memberikan applause sambil berteriak, Bravo!!


“Bagaimana Presdir? Tidakkah kau berpikir GRC lebih baik daripada Geumsan?” ucap Wakil Presdir.
“Aku tidak tahu. Mereka tidak melakukan apa2 untukku.” Jawab Presdir dingin.
“Ada yang terlupa. Aku sudah menghubungi Hwang Ye Ri sebagai modelnya dan Ahn Jin Wook sebagai sutradaranya.” Ucap Addie.
“Aku rasa ide Geumsan lebih baik.” Jawab Presdir.
“Presdir, ikut aku sebentar.” Ucap sang istri.


Sementara Presdir dan istrinya berdebar diluar, Geumsan dan GRC dag dig dug menunggu keputusan. Presdir dan Wakil Presdir Best Foods akhirnya kembali ke dalam ruangan. Presdir mengumumkan kalau mereka memilih konsep GRC. Tim GRC menarik napas lega. Sedang Geumsan kecewa. Presdir melanjutkan, untuk cast dan sutradaranya diserahkan pada Geumsan. Kedua tim kaget karena mereka kembali bekerja sama.


Geumsan keluar dari ruangan Presdir dengan hati kecewa. Sementara GRC diliputi perasaan bahagia. Tae Baek memanggil Addie. Ia minta maaf karena lagi2 berhasil mengalahkan Geumsan. Ah Ri masih saja menyombongkan diri dengan bilang cast dan sutradaranya diatur oleh Geumsan. Boss Ma meminta Geumsan mengakui kekalahan. Addie pun mengakui kekalahannya dan akan memperbarui kontrak kerja sesuai keinginan GRC.


Dalam perjalanan pulang, Tim Geumsan tidak saling bicara. Mereka kecewa dengan keputusan Best Foods yg memilih konsep GRC. Ji Yoon dan Ah Ri sama2 menatap Addie. Ponsel Ji Yoon berdering. Ada SMS dari Tae Baek. Tae Baek mengucapkan terima kasih atas bubur seafoodnya.


Selesai membaca SMS Tae Baek, Ji Yoon menatap ke spion. Ia salah tingkah mengetahui Addie menatapnya.



Sun Hye, Ma Yi Cha dan Hassan masih bersuka cita atas kemenangan mereka. Tae Baek tampak gelisah. Ia terus saja menatap ponselnya. Boss Ma yang sedang menyetir bertanya, “Ada apa denganmu?”
Tae Baek menjelaskan, “Aku mengirim SMS pada Copy Baek, tapi dia tidak membalasnya.”
“Sampai kapan kau akan menyembunyikannya? Kau menyukainya kan?” tanya Boss Ma.
“Jika boleh jujur, aku tidak berani mengatakannya.” Jawab Tae Baek, lalu tersenyum malu.


Geumsan dan GRC kembali rapat. Sebagai kata2 pembuka, Addie bilang kalau konsep Best Foods jatuh pada GRC. Tim GRC membanggakan diri mereka. Wajah2 murung terlihat pada Tim Geumsan. Addie melanjutkan kalimatnya kalau klien ingin mereka menyelesaikan iklan dalam waktu dua minggu.


Lee Eun Hye protes, “Kami baru saja menyelesaikan presentasi, masa kami hanya punya waktu dua minggu membuat iklan itu?”
Ia melirik Boss Ma, kemudian melanjutkan kalimatnya, “Membuat iklan tidak segampang membuat video biasa.”
Sementara Boss Ma senyum2 melihat Eun Hye.
“Casting model dan sutradaranya sudah selesai, jadi ini tidak buruk.” Jawab Ah Ri.
“Kita tidak punya waktu lagi. Kalian bekerja sama lah dengan baik. Untuk pengambilan gambar, aku serahkan pada GRC.” Ucap Addie.


Tim Geumsan kaget. PD Shin protes, “Bukankah pengambilan gambar itu pekerjaanku? Mereka tidak punya pengalaman. Kalau kau menyerahkan tugas itu pada mereka, semua bisa hancur.”
“Hey PD Shin, saat kau belajar membuat iklan, aku sudah bekerja di bidang itu.” Tegur Boss Ma.
“Hwang Ye Ri dan Ahn Ji Wook memiliki karakter yang kuat, jadi tidak akan mudah mengontrol mereka saat syuting.” Ucap Addie.
“Aku pernah bekerja paruh waktu untuk membuat iklan saat aku kuliah, jadi jangan cemas.” Jawab Tae Baek.
“Baiklah kalau begitu aku akan melihat hasil kerja kalian. Meeting selesai.” Jawab Addie.

Tae Baek melambaikan tangannya ke Ji Yoon sambil tersenyum.


Tim GRC langsung meninggalkan ruangan. Di luar, mereka bertemu dengan Han Chul.
“Apa kau sudah mendengar beritanya? Konsep iklan Best Foods jatuh pada GRC.” Ucap Boss Ma sambil senyum2.
“Aku sudah dengar. Kerja yang bagus.” Jawab Han Chul.
“Sepertinya egomu sedikit terluka karena Tim Geumsan kalah. Jangan terlalu keras pada bawahanmu.” Ucap Boss Ma.
GRC pun beranjak pergi meninggalkan Han Chul yang menahan emosinya.


Han Chul masuk ke ruang rapat. Seluruh staff langsung berdiri begitu Han Chul datang.
“Hey, apa yang kalian lakukan? Apa kalian ingin membuat nama Geumsan tercoreng? Jika kalian tidak bisa melakukannya, angkat kaki dari sini!” bentak Han Chul.
“Tenangkan dirimu.” Ucap Addie.
“Kau tidak boleh kalah dari pesaing yang tidak selevel denganmu. Kau tidak boleh kalah dengan orang macam itu! Analisa penyebab kegagalan dan laporkan padaku secepatnya!” bentak Han Chul.


Han Chul keluar dari ruang rapat. Addie tampak kecewa dengan apa yang terjadi, tapi ia bisa mengendalikan emosinya. Pada semua bawahannya, ia bilang kalau mereka sudah bekerja dengan keras. Addie lalu meninggalkan ruangan rapat. Ji Yoon menatap kepergian Addie dengan tatapan iba.


Ah Ri membujuk Addie membatalkan niat memberi tugas syuting pada GRC karena sangat beresiko. Addie minta Ah Ri jangan khawatirkan hal itu. Ia bilang punya pikiran sendiri ttg hal itu. Ah Ri menatap Addie bingung. Sementara itu, di ruangannya, GRC tertawa puas.


“Aku senang karena kita bisa mengalahkan Geumsan.” Ucap Sun Hye.
“Kita bisa membuat home run.” Ucap Boss Ma.
“Hey, bukan ayah yang melakukannya. Tae Baek yang melakukannya.” Jawab Yi Cha.
“Itu benar. Bukan kau yang membuat home run.” Ucap Hassan pada Boss Ma.
“Hey, tapi Boss Ma yang memberikan pengarahan sehingga aku bisa melakukan home run.” Jawab Tae Baek.


Ji Yoon ke ruangan Addie, membawa berkas2 yang diminta Addie. Addie bilang kalau Ji Yoon sudah bekerja keras. Ji Yoon tidak beranjak dari ruangan Addie, hingga Addie bertanya apa masih ada yang mau dikatakan Ji Yoon. Ji Yoon pun akhirnya meminta waktu Addie selama 1 jam untuk menemaninya.


Ji Yoon membawa Addie ke pusat permainan. Ia bilang Addie bisa main apa saja di sana untuk menghilangkan stress. Mereka pun mulai bermain satu permainan. Mereka bermain game street fighter. Ji Yoon tersenyum senang karena berhasil mengalahkan Addie.


Addie beranjak pergi meninggalkan Ji Yoon tanpa ekspresi. Hal itu membuat Ji Yoon berpikir kalau Addie marah padanya. Ji Yoon pun mengikuti Addie. Ternyata Addie pergi untuk menukar koin. Ji Yoon tersenyum melihatnya. Mereka pun kembali memainkan game itu. Lagi2 Ji Yoon berhasil mengalahkan Addie.



Setelah bertarung berkali2, akhirnya Addie ketawa lepas karena berhasil mengalahkan Ji Yoon. Ji Yoon tertawa melihat ekspresi Addie. Mereka mencoba permainan yang lain. Sesekali, Addie melihat Ji Yoon sambil tertawa lepas.




Selanjutnya mereka bermain basket ball. Addie berhasil memasukkan beberapa bola ke keranjang. Melihat itu, Ji Yoon memuji Addie. Addie menawarkan dirinya mengajari Ji Yoon main basket. Addie mulai mengajar Ji Yoon. Ji Yoon salah tingkah saat tangannya bersentuhan dengan tangan Addie.


Addie mengantarkan Ji Yoon pulang. “Terima kasih. Berkat kau, stress ku hilang.”
Ji Yoon tersenyum dan berkata, “Membantu teman kerja apa salahnya?”
“Apa itu artinya kau tidak menerimaku?” tanya Addie.
“Aku belum siap.” Jawab Ji Yoon.
Addie tersenyum simpul, lalu berkata, “Aku tidak pernah ketawa lepas seperti ini sejak tiba di Korea. Ini pertama kalinya. Terima kasih Ji Yoon.”
Ji Yoon tersenyum mendengarnya.


Di atas, bibi yang sedang membereskan pakaian, tersenyum melihat Ji Yoon dan Addie. Begitu Ji Yoon masuk, bibi langsung menggoda Ji Yoon. “Kalian pacaran kan?” goda bibi.
“Tidak.” Jawab Ji Yoon.
“Apa maksudmu berkata tidak?” tanya bibi.
“Bibi, aku harus tidur karena besok pagi2 sekali aku harus pergi syuting.” Jawab Ji Yoon.


Ji Yoon yang mau masuk, ditahan bibinya.
“Syuting? Pilihlah satu.” Suruh bibi.
“Kenapa begitu tiba2?” tanya Ji Yoon.
Bibi menarik Ji Yoon masuk. Ia menyuruh Ji Yoon memilih2 pakaian untuk menarik perhatian Addie. Ji Yoon bilang kalau dia dan Addie tak ada hubungan spesial.
“Mungkin sekarang tidak, tapi nanti?” ucap bibi, lalu mulai memilihkan pakaian untuk Ji Yoon.


Melihat Ji Yoon yang tidak nyaman, bibi kembali bertanya, “Kau bingung kan?”
“Apa?”
“Bubur yang kau buat tadi pagi. Kau membawakannya untuk Tae Baek kan?”
Ji Yoon diam saja. Ia tampak bingung mau ngomong apa.
“Aku hanya ingin melihatmu bertemu dengan pria yang kau cintai dan hidup bahagia. Biar ibumu tenang di sana.”


Ponsel Ji Yoon berdering. Telepon dari Tae Baek. Ji Yoon menjauhi bibinya dan menjawab teleponnya.
“Kau dimana? Kau tidak dipersulit oleh atasanmu kan?” tanya Tae Baek sambil tersenyum.
“Tidak. Aku di rumah.” Jawab Ji Yoon.
“Ji Yoon, bubur seafood yang kau berikan menyelamatkan aku dan GRC.” Ucap Tae Baek.
“Apa maksudmu?” tanya Ji Yoon.
“Aku mendapatkan ide untuk konsep iklan ku dari bubur yang kau berikan. Ramyun penuh cinta.” Jawab Tae Baek.
“Apa kau sudah siap untuk syuting?” tanya Ji Yoon.
“Besok adalah hari besar untukku.” Jawab Tae Baek.


Bibi mendekati Ji Yoon dan bertanya apa yang menelpon adalah Addie? Ji Yoon langsung menutup teleponnya. Tae Baek merasa sedikit aneh Ji Yoon tiba2 menutup teleponnya. Bibi tanya kapan Ji Yoon akan mengenalkan Addie padanya. Ji Yoon menjelaskan lagi kalau dia dan Addie tak ada hubungan spesial.


“Hwang Ye Ri!” pekik So Ran.
“Benarkah itu Tae Baek?” tanya nenek.
“Besok kami mulai syuting. Nenek, kau bisa pamer pada teman2mu.” Jawab Tae Baek.
“Oh Tuhan! Terima kasih Tae Baek. Sekarang aku punya alasan membanggakan diriku.” Jawab nenek.
“Apa aku boleh ikut?” tanya So Ran.
“Kakakmu ini mau bekerja, bukan main2.” Jawab Tae Baek.
“Aku tahu.” Ucap So Ran.
“Memangnya apa yang mau kau lakukan di sana?” tanya Tae Baek.
“Aku mau merayu Ma Yi Cha? Kenapa?” jawab So Ran.
 
Keesokan harinya, So Ran ikut dengan Tae Baek ke lokasi syuting. Di jalan, mereka bertemu Ma Yi chaa dan Sun Hye. So Ran kesal melihat Sun Hye. Sun Hye dengan sengaja membuang permen karet di mulutnya ke kaki So Ran. Tepat saat itu So Ran menginjak permen karet itu, membuat Sun Hye tersenyum puas. So Ran yang tahu Sun Hye mencoba mengerjainya, balas mengerjai Sun Hye. Ia menginjak sepatu Sun Hye sehingga permen karet itu kini menempel di sepatu Sun Hye.

So Ran lantas melambaikan tangannya ke arah Ma Yi Cha sambil senyum2. Ma Yi Cha agak2 risih melihatnya. Tae Baek bertanya dimana Hassan. Yi Cha bilang Hassan ada acara keluarga karena adik Hassan baru tiba dari Bangladesh. Tae Baek menanyakan Boss Ma. Yi Cha bilang seharusnya Boss Ma sudah ada di sana.

Boss Ma datang dengan mengendarai mobil bagus. Tae Baek tanya apa Boss Ma rental mobil. Boss Ma menjawab dengan sedikit sebal kalau dia yang merental mobil. Sun Hye tidak suka Boss Ma menghamburkan uang untuk hal seperti itu. So Ran memuji Boss Ma. Boss Ma dengan gaya lucunya mengucapkan terima kasih.


Ah Ri, Ji Yoon dan Eun Hye dalam perjalanan ke lokasi syuting. Ah Ri memberikan hadiah pada Ji Yoon. Ji Yoon tanya apa itu. Ah Ri dengan sedikit sinis bilang kalau itu hadiah untuk Ji Yoon. Eun Hye bilang kalau Ji Yoon tidak mau, berikan padanya saja. Ji Yoon membuka hadianya. Isinya adalah ipad. Ah Ri bilang mungkin Ji Yoon membutuhkan itu saat syuting.


Tim GRC juga dalam perjalanan ke lokasi.


Tim GRC tiba di lokasi syuting. Saat sedang menurunkan barang2, Ji Yoon, Ah Ri dan Eun Hye datang. Boss Ma memamerkan mobilnya pada Eun Hye. Eun Hye kesal banget melihat gaya Boss Ma. Ji Yoon melambaikan tangannya pada So Ran. So Ran membalas lambaian Ji Yoon sambil tersenyum, tapi senyumannya menghilang saat melihat Ah Ri.


“Itukan Bok Hee Unnie? Ngapain dia kemari? Jangan bilang kau bekerja sama dengannya? Kau gila!” ucap So Ran sambil menatap tajam Ah Ri.
“Ini permintaanku yang pertama dan terakhir. Bersikaplah kalau kau tidak mengenalnya.” Pinta Tae Baek.


Ji Yoon, Eun Hye dan Ah Ri menghampiri GRC. Ah Ri memalingkan mukanya dari So Ran. Boss Ma bertanya dimana Addie? Ah Ri bilang kalau Addie ada meeting dan akan menyusul nanti. Boss Ma mengajak mereka semua melihat lokasi syuting.


Belum apa2, sudah ada masalah yang terjadi. Tae Baek dan Boss Ma berdebat gara2 Hwang Ye Ri minta konsep diubah. Tae Baek mulai membagikan tugas. Boss Ma bertugas mengurus lokasi dengan sutradara Ahn.

Terlihat sutradara Ahn berdiri diluar dan mengagumi sebuah daun.


Sun Hye bertugas mengecek keperluan artis. Ah Ri mengetik setiap tugas yg dibagikan Tae Baek. Terlihat Sun Hye mengecek ruang make up. Yi Cha bertugas mengecek perlengkapan memasak. Tampak Yi Cha mengecek peralatan memasak dan ramyun. So Ran mengambil foto Yi Cha.

Sedangkan Tae Baek akan pergi sebentar. Ia bilang akan kembali untuk mengecek semuanya.


Ah Ri bertanya, “Bagaimana dengan kami?”
Tae Baek menatap ke Tim Geumsan. “Kalian beristirahatlah.”
Ji Yoon, Ah Ri dan Eun Hye menatap Tae Baek tidak percaya.
“Kau percaya diri sekali. Kalau begitu tanda tangan di sini untuk laporanku.” Pinta Ah Ri sambil memberikan tabletnya pada Tae Baek.


Masalah semakin meluas. Sutradara Ahn protes karena Yi Cha tidak memisahkan kepala udang dari udangnya. 



Di ruang make up, Sun Hye kewalahan menghadapi permintaan Hwang Ye Ri. Hwang Ye Ri meminta bunganya yang dipajang di sana diganti dengan bunga Blue Iris dan Pink Gerberra. Belum lagi Sun Hye mencatat, Hwang Ye Ri mengoceh lagi. Saat Hwang Ye Ri menyuruh Sun Hye mengulangi permintaannya, Sun Hye gelagapan. Untung saja, ada Ji Yoon yang cepat tanggap. Ji Yoon mengulangi semua permintaan Ye Ri, “blue iris, pink gerbera, marjoram, clarysages dan Merson akan segera siap.”



Manajer Ye Ri memberitahu kalau Ye Ri menerima undangan ke Jepang. Jadi syuting harus selesai sampai 12.00. Boss Ma mengeluh akan hal itu. Ji Yoon bilang itu bukan permintaan, tapi ancaman karena mereka sudah ngomong pada Presdir Choi.
Ye Ri dan manajernya keluar dari ruang make up. Tae Baek langsung bicara pada Ye Ri. Namun belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Ye Ri menyuruh Tae Baek bicara dengan manajernya dan beranjak pergi. Tae Baek pun membicarakan soal waktu syuting pada manajer Ye Ri. Manajer Ye Ri bilang kalau mereka sudah bicara dengan pengiklan. Tae Baek bilang kalau dia mengerti tapi orang2 yang sedang melakukan syuting adalah mereka, bukan perusahaan iklan. Manajer Ye Ri minta Tae Baek mengerti Ye Ri karena Ye Ri adalah artis besar.


Tae Baek kesal dengan situasi itu. “Sebaiknya kita mulai sekarang. Aku akan pergi membeli beberapa barang.” Ucap Ji Yoon.
Eun Hye dan Ah Ri tersenyum puas melihat kekacauan yg terjadi.
Presdir Choi datang membawa sebuket mawar merah.


Sutradara menegur Ye Ri yang makan ramyun dengan jaim. “Jika kau mau terlihat cantik, syuting saja produk kosmetik! Mana ada orang yang makan ramyun seperti itu!”
“Bicaralah dengannya.” Ucap Boss Ma pada Tae Baek.


“Cara makanku memang seperti itu.” Ucap Ye Ri.
“Tapi sutradara ingin kau makan dengan lahap seperti orang yang kelaparan.” Jawab Tae Baek.
“Katakan padanya kalau cara makanku seperti itu!” ucap Ye Ri tegas.
“Atau perlu kutunjukkan padamu cara makan ramen dengan benar?” tanya Tae Baek.

Tae Baek mulai melahap ramen, yang disambut sinis oleh Ye Ri.
“Apa kau pernah kelaparan berhari2? Aku tidak bisa makan itu! Rasanya sangat asin! Apa kau yakin ini sudah dimasak dengan benar?” ucap Ye Ri.
“Tolonglah.” Pinta Tae Baek.
“Oh, Miss Hwang Ye Ri. Kau sudah bekerja keras.” Tegur Presdir Choi.
“Oh, Presdir Choi.” Jawab Ye Ri langsung menghampiri Presdir Choi.
 
Presdir Choi memberikan bunga itu ke Ye Ri.
“Bagaimana kau tahu aku suka bunga?” tanya Ye Ri.
“Aku sendiri yang memilihnya satu per satu. Kupilih yang paling cantik.” Jawab Presdir Choi.


Presdir Choi menemui Boss Ma dan Tae Baek. Ia minta konsepnya diubah menjadi wanita karier modern berusia 20 tahunan. Boss Ma menolaknya karena itu tidak sesuai dengan konsep awal. Presdir Choi tetap ingin konsepnya dirubah. Tae Baek bilang tidak mungkin merubah konsep dalam waktu yang singkat. Tak disangka, Boss Ma menyanggupinya.


Diluar, Ah Ri mengabarkan perkembangan syuting pada Addie lewat telepon. Addie bilang kalau dia akan tiba di lokasi 1 jam lagi.

So Ran menghampiri Ah Ri. Ia menanyakan soal Ah Ri yg mengganti namanya. Saat Ah Ri mau beranjak meninggalkan So Ran, So Ran mengancam akan membuka kedok Ah Ri di depan semua orang. Ah Ri bilang jika So Ran nekad melakukannya, maka Tae Baek akan kehilangan Baek Ji Yoon. So Ran hanya bisa menarik napas kesal.


Tae Baek membuat draft yang baru ditemani Boss Ma. Eun Hye menghampiri mereka. “Kau sudah bekerja keras?” kata Eun Hye.
“Aku tidak punya waktu bicara denganmu.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa kau bersikap seperti itu padaku? Aku kan sangat mencemaskan kalian.” Jawab Eun Hye.
“Siapa yang percaya kau mengkhawatirkan kami!” bentak Boss Ma.
“Kenapa kau bersikap begitu padaku!” balas Eun Hye.


Ye Ri sudah berganti baju. Presdir Choi memuji kecantikan Ye Ri. Tiba2 saja Wakil Presdir datang, membuat Presdir Choi gelagapan. Wakil Presdir tanya kenapa penampilan Ye Ri seperti itu. Ia bilang kostum dan make up Ye Ri tidak cocok untuk wanita yang sudah menikah. Boss Ma pun menceritakan perubahan yang terjadi. Wakil Presdir geram dan meminta mereka tetap memakai konsep awal.


Wakil Presdir pun menyuruh konsep diubah menjadi wanita karier modern yang sudah memiliki anak. Saat syuting berlangsung, anak yang mereka dapatkan menangis. Sutradara tanya darimana Tae Baek mendapatkan anak itu. Tae Baek bilang kalau itu adalah anak tetangga yang ada di lokasi syuting. Sutradara juga menegur riasan Ye Ri yang terlalu gelap, membuat Ye Ri ngambek dan mogok syut.


Ye Ri ada di ruang make up. So Ran mendatanginya dan mengaku sebagai saudara Tae Baek sekaligus fans Ye Ri. Ye Ri memberikan tanda tangannya pada So Ran. So Ran bertanya dimana Ye Ri mengoplas hidungnya, karena dia juga mau melakukannya. Ye Ri marah dan menyobek2 kertas yang sudah ditandatanganinya. Tidak hanya itu, ia juga menjelek2kan Tae Baek.  





Ji Yoon masuk ke ruangan Ye Ri. Ia kaget melihat ada So Ran di sana. So Ran yang kesal beranjak pergi meninggalkan ruangan Ye Ri. Ji Yoon kaget melihat sikap So Ran. Ji Yoon memberikan makanan untuk Ye Ri. Ye Ri tertawa sinis melihat makanannya.
“Apa kau ingin aku makan makanan ini?” tanya Ye Ri.
“Kau tidak menyukainya menunya?” tanya Ji Yoon.

Ye Ri mengambil makanan itu dan membuangnya ke lantai. Ji Yoon tentu saja kaget dengan reaksi Ye Ri. “Aku ini Hwang Ye Ri, artis papan atas! Aku tidak bisa makan makanan seperti ini. Makanan anjingku saja lebih baik dari ini.”

Tae Baek yang melihat itu dari depan pintu, masuk. Ia mengambil makanan itu dan menyuruh Ye Ri makan. Manajer Ye Ri menegur Tae Baek, namun Tae Baek tak peduli. Ia tetap menyuruh Ye Ri makan. Ye Ri kesal dan bertanya apa Tae Baek sudah gila.
“Kalau kau tidak mau makan, aku akan marah.” Ucap Tae Baek.
“Tae Baek, sudahlah.” Bujuk Ji Yoon.
“Saat kau istirahat di ruangan yang hangat, orang2ku bekerja di luar sana dengan cuaca yang dingin. Mereka juga makan makanan ini. Tapi kau malah membuang makanan ini. Apa kau ini manusia? Jadi makanlah.” Ucap Tae Baek.

Ye Ri bangkit dari duduknya dan berteriak, “Aku sudah tidak tahan lagi di sini! Cepat bereskan barang2ku dan kita pergi!”


Melihat Ye Ri pergi, Ji Yoon menyuruh Tae Baek mengejar Ye Ri dan meminta maaf. Tae Baek pun pergi mengejar Ye Ri dengan terpaksa. Di bawah, Sutradara Ahn tidak ingin bekerja sama lagi dengan Ye Ri. Sutradara pun pergi. Tae Baek menegur Boss Ma yang tidak bisa menghandle Sutradara Ahn.


Presdir Choi menemui Tae Baek. Ia tanya siapa yang membuat Ye Ri marah. Tae Baek mengaku dirinya yang membuat Ye Ri marah. Presdir Choi menampar Tae Baek. Boss Ma marah melihat anak buahnya ditampar. Presdir Choi menyuruh Boss Ma menuntutnya jika merasa hal ini tidak adil. Tae Baek mencoba menenangkan mereka dengan berkata akan membawa Ye Ri kembali.


Tae Baek mengejar Ye Ri. Ia berlutut sambil minta maaf. Ye Ri bilang, “Aku tidak melihat ketulusan dalam dirimu. Biar kuberitahu letak kesalahanmu. Kalau kau memperlakukan bintang besar dengan cara biasa, maka kau akan kehilangan sinarnya.”

Saat mobil Ye Ri akan pergi meninggalkan lokasi, Addie datang. Addie turun dari mobilnya dan mengetuk kaca mobil Ye Ri. Manajer Ye Ri tanya siapa Addie. Addie memperkenalkan diri sebagai Direktur Geumsan dan mau mau membicarakan masalah iklan kopi pada Ye Ri. Ye Ri pun mempersilahkan Addie masuk.


Saat Addie hendak masuk, Tae Baek melihatnya. Addie menenangkan Tae Baek dengan sedikit tersenyum, lalu masuk ke mobil Ye Ri.


Ye Ri melihat kartu nama Addie lalu bertanya apa yang diinginkan Addie.
Addie menjawab, “Kudengar kau kecewa karena Han Byul terpilih menjadi model iklan kopi. Geumsan bertanggung jawab untuk hal itu.”
Ye Ri sepertinya mulai melunak.


Ah Ri juga berusaha membujuk Sutradara Ahn. Ah Ri mengancam Sutradara Ahn. “Sepertinya kau punya hubungan dekat dengan model sebelumnya. Jika istrimu tahu, kau akan dapat masalah.”


Tae Baek kembali ke dalam dan minta maaf pada semua crew. Boss Ma bilang kariernya akan hancur gara2 ini. Tiba2, Addie dan Ah Ri kembali membawa Ye Ri dan Sutradara Ahn. Presdir Choi tanya apa Ye Ri berniat bergabung dalam produksinya lagi? Ye Ri bilang dia lapar dan ingin makan ramen.


Syuting pun kembali dimulai. Syuting berjalan dengan lancar dan mudah. Tim Geumsan yang mengambil alih kendali syuting sementara GRC menunggu di pojokan. Tae Baek tampak kecewa melihat Geumsan mengambil kendali syuting.


Saat semua org merayakan selesainya syuting, GRC tampak tidak bersemangat. Ji Yoon mencari2 Tae Baek, membuat Addie sedikit kesal. So Ran bilang kalau suasana hati Tae Baek sedang kacau. Ji Yoon berniat memanggil Tae Baek, namun dicegah Boss Ma. Boss Ma bilang kalau Tae Baek pasti lagi ingin sendiri.


Tae Baek sedang merenung di lokasi syuting dalam suasana gelap. Ia teringat kata2 Ah Ri soal hubungan Addie dan Ji Yoon.


Ji Yoon dan Ah Ri ada di toilet. Ah Ri tanya pendapat Ji Yoon soal Addie. Ji Yoon bilang kalau Addie adalah seseorang yang bisa mempelajari hal2 dengan mudah. Ah Ri bilang kalau Addie adalah laki2 yang punya banyak pesona. Ia meminta bantuan Ji Yoon untuk mendekati Addie.


Tiba2, ponsel Ji Yoon berdering. Ji Yoon kaget membaca nama Addie di layar ponselnya. Ah Ri kaget tahu yang menelpon Ji Yoon adalah Addie. Addie bilang kalau Ye Ri kehilangan kalungnya.

Addie dan Ji Yoon kembali ke lokasi syuting. Sedangkan Ah Ri menelpon Ye Ri untuk mengecek apakah benar Ye Ri kehilangan kalungnya. Ternyata Ye Ri tidak kehilangan kalungnya.


Ji Yoon masih sibuk mencari2 kalung Ye Ri dibawah meja. Lalu, Addie datang membawa kalung itu.


Tae Baek masih di ruang rias. Ia memikirkan kritikan Addie serta saran Ah Ri soal hubungan Ji Yoon dan Addie.
“Kupikir kau sangat cocok mengenakan kalung ini. Apa kau mau mencobanya?” tanya Addie.
“Ini kan kalung Ye Ri, mana mungkin aku memakainya.” Jawab Ji Yoon sambil tersenyum.
“Ini milikmu.” Ucap Addie, membuat Ji Yoon kaget.


Tepat saat itu, Tae Baek turun ke bawah dan melihat mereka!!

“Setelah satu bulan, jika kau masih tidak bisa menerimaku, kau boleh mengembalikan kalung ini.” Pinta Addie.


Ji Yoon kaget. Tae Baek juga kaget melihat itu. Ji Yoon kaget melihat ada Tae Baek di sana. Addie mengikuti pandangan mata Ji Yoon dan kaget melihat Tae Baek. Ah Ri yang baru datang kaget melihat itu. Ji Yoon merasa tidak nyaman dengan situasi itu. Tae Baek mengajak Ji Yoon pergi, namun Addie menahannya.


BERSAMBUNG

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments