Tae Baek kaget saat
Ah Ri bilang menyukai Addie. Ji Yoon kaget saat Addie menyatakan cinta padanya.
Boss Ma yang baru kembali ke Geumsan, kaget melihat Tae Baek tergeletak.
Wajahnya memerah dan dipenuhi keringat. Boss Ma mencoba membangunkan Tae Baek,
namun sia2. Boss Ma lantas menggendong Tae Baek keluar.
Ji Yoon yang baru
sampai di kantor, bingung melihat ada ambulance di depan kantor. Dirinya kaget
saat melihat siapa yang dimasukkan ke dalam ambulance. Tae Baek!! Ji Yoon
mendekati Boss Ma dan tanya apa yang terjadi. Boss Ma bilang kalau Tae Baek
collapse dan tidak punya waktu menjelaskan secara detail pada Ji Yoon. Ji Yoon
lalu mengikuti Boss Ma masuk ke ambulance.
Di ambulance keduanya
sama2 cemas. Boss Ma menatap Ji Yoon yang ingin menangis.
Ji Yoon menunggui Tae
Baek di RS. Boss Ma menghampiri Ji Yoon. Ji Yoon tanya apa yang terjadi pada
dokter. Boss Ma bilang Tae Baek stress dan mengalami gangguan pencernaan. Boss
Ma memarahi Tae Baek, “Apa kau pikir dengan makan ramyun begitu banyak, kau
bisa mendapatkan ide?”
“Itulah dia. Dia
tidak akan mendengarkan siapapun sampai keinginannya tercapai.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kalian
mencemaskan aku?” tanya Tae Baek yang ternyata sudah sadar dari tadi.
“Tae Baek.” Ucap Ji
Yoon.
“Aku tidak akan mati
sebelum presentasi besok.” Jawab Tae Baek.
“Lihatlah dirimu
sekarang akibat dari keras kepalamu!” ucap Ji Yoon kesal.
Tae Baek bangun dari
tidurnya dan bertanya, “Kenapa kau bersikap seperti itu padaku?”
“Apa kau pikir dengan
makan ramyun sebanyak itu, kau bisa mendapatkan ide?”
“Maaf karena aku
telah membuatmu kecewa.” Ucap Tae Baek.
Ji Yoon makin kesal
dengan sikap Tae Baek. Boss Ma mengajak Ji Yoon bicara di luar dan menyuruh Tae
Baek istirahat.
Boss Ma dan Ji Yoon
duduk di ruang tunggu.
“Mau sampai kapan
kalian seperti ini?” tanya Boss Ma.
“Maksudmu?” Ji Yoon
tanya balik.
“Ji Yoon, apa kau
tidak tahu. Dalam drama, laki2 dan perempuan yang saling menyukai akan sering
bertengkar. Kalau kau memang menyukainya, mengaku saja.” Jawab Boss Ma.
“Boss Ma, aku dan Tae
Baek tidak ada hubungan spesial.” Sangkal Ji Yoon.
Sun Hye, Ma Yi Cha
dan Hassan menjenguk Tae Baek. “Apa kau baik2 saja? Kenapa kau makan ramen
begitu banyak?” tegur Hassan.
Boss Ma datang dan
tanya kapan mereka semua datang.
“Apa dia sudah
pergi?” tanya Tae Baek ke Boss Ma.
“Iya, dia sudah
pergi.” Jawab Boss Ma.
“Apa yang harus kita
lakukan? Kita belum dapat ide apapun.” Ucap Sun Hye.
“Ayah, haruskah kita
mundur?” tanya Yi Cha.
“Kalian semua
pergilah tidur.” Jawab Boss Ma.
Di kamarnya, Ji Yoon
sedang mencari2 info seputar makanan yang boleh dimakan Tae Baek saat ini.
Tiba2, ia teringat akan perkataan Boss Ma, juga pernyataan cinta Addie. Hal itu
membuatnya stress sendiri.
Di RS, Sun Hye,
Hassan dan Yi Cha sudah terlelap. Tae Baek tertunduk lesu di ranjangnya. Sama
halnya dengan Boss Ma. Tae Baek mengeluh karena dia belum dapat ide untuk
konsep iklan mereka. Boss Ma bilang kalau dia lebih takut menghadapi iklan
ketimbang sang istri.
Sesampainya di
kantor, Ji Yoon kena semprot seniornya gara2 datang terlambat. Addie mengajak
Ji Yoon ikut serta ke dalam meeting bersama Best Foods. Hal itu bikin semuanya
kaget. Ji Yoon menyanggupi dan segera bersiap2. Lee Eun Hye menanyakan GRC.
Rekannya yg cowok bilang kalau Tae Baek dilarikan ke RS semalam. Addie dan Ah
Ri kaget mendengarnya. Ji Yoon merasa tidak nyaman. Staf2 Geumsan yg lain
berniat merayakannya dengan berpesta.
Tae Baek tidur dengan
posisi bersila diatas kursi. Tiba2, ia terbangung. Seorang kakek yang juga
pasien di RS itu berkata, “Apa aku membangunkanmu? Tadi istrimu datang.”
“Istri?” tanya Tae
Baek.
“Ya.” Jawab kakek
sambil menunjuk ke arah tas kertas yang ada di ranjang dengan dagunya.
Tae Baek mengambil
tas itu dan membukanya. Isinya termos berisi bubur. Ditutup termos itu,
tertempel sebuah note.
Maaf soal kemarin. Daripada makan ramyun seafood,
lebih baik kau makan bubur seafood ini agar tenagamu ada. Semangat!
Tae Baek tersenyum
membaca note dari Ji Yoon. Si kakek berkata, “Kalian pengantin baru kan? Saat
ini adalah saat2 dimana kalian bahagia hanya dengan menatap satu sama lain saat
berada di meja makan. Aku sering melihat anak muda yang mengeluh ttg cinta.
Cinta itu bukan sesuatu. Itulah cinta.”
Mendengar kata2
kakek, Tae Baek seperti mendapatkan ide.
“Cinta, cinta, Ramyun
penuh cinta.” Ucapnya.
Semangat Tae Baek
langsung datang. Ia pun segera membangunkan Boss Ma. Boss Ma kaget saat tahu
Tae Baek sudah mendapat ide untuk konsep mereka.
Tim Geumsan sudah ada
di ruangan Presdir Best Foods.
“Kudengar kalian
membuat presentasi masing2. Lalu dimana GRC?” tanya Wakil Presdir.
“Yang aku tahu, GRC
belum menyiapkan presentasinya.” Jawab Addie.
Tim Geumsan pun
memulai presentasi mereka. Sementara tim GRC masih di jalan. Tae Baek menyuruh
Boss Ma menyetir dengan cepat agar tidak terlambat.
Presdir dan assistantnya
memberikan applause pada Geumsan. Ia bahkan berencana memakai aktris Hwang Ye
Ri sbg model iklannya. Wakil Presdir tidak senang. Lalu, Tim GRC datang!! Tim
Geumsan pun kaget. Wakil Presdir tanya alasan mereka datang terlambat. Tae Baek
meminta maaf dan menjelaskan alasannya.
Tapi mereka belum
menyiapkan presentasi. Hal itu bikin Presdir marah. Tae Baek bilang meski
mereka tidak membawa konsep, namun mereka bisa presentasi dengan gaya yang
lain. Tim Geumsan terkejut mendengarnya. Tae Baek memulai presentasinya. Ia
memberikan narasi sementara Sun Hye dan Yi Cha memperagakannya.
“Konsep kami adalah
ramyun penuh cinta. Suami yang baru pulang kerja, disambut dengan hangat oleh
istrinya. Aroma ramyun seafood menyebar ke seluruh rumah. Sang istri pun menyuapi
suaminya. Saat iklan berakhir, akan muncul tulisan ramyun penuh cinta.” Ucap
Tae Baek.
Sun Hye dan Yi Cha
membentuk tanda love dengan tangan di atas kepala mereka seiring dengan
berakhirnya narasi Tae Baek. Ji Yoon tersenyum mendengar presentasi GRC. Tim
Geumsan tampak tidak senang. Wakil Presdir memberikan applause sambil
berteriak, Bravo!!
“Bagaimana Presdir?
Tidakkah kau berpikir GRC lebih baik daripada Geumsan?” ucap Wakil Presdir.
“Aku tidak tahu.
Mereka tidak melakukan apa2 untukku.” Jawab Presdir dingin.
“Ada yang terlupa.
Aku sudah menghubungi Hwang Ye Ri sebagai modelnya dan Ahn Jin Wook sebagai
sutradaranya.” Ucap Addie.
“Aku rasa ide Geumsan
lebih baik.” Jawab Presdir.
“Presdir, ikut aku
sebentar.” Ucap sang istri.
Sementara Presdir dan
istrinya berdebar diluar, Geumsan dan GRC dag dig dug menunggu keputusan. Presdir
dan Wakil Presdir Best Foods akhirnya kembali ke dalam ruangan. Presdir
mengumumkan kalau mereka memilih konsep GRC. Tim GRC menarik napas lega. Sedang
Geumsan kecewa. Presdir melanjutkan, untuk cast dan sutradaranya diserahkan
pada Geumsan. Kedua tim kaget karena mereka kembali bekerja sama.
Geumsan keluar dari
ruangan Presdir dengan hati kecewa. Sementara GRC diliputi perasaan bahagia.
Tae Baek memanggil Addie. Ia minta maaf karena lagi2 berhasil mengalahkan
Geumsan. Ah Ri masih saja menyombongkan diri dengan bilang cast dan
sutradaranya diatur oleh Geumsan. Boss Ma meminta Geumsan mengakui kekalahan.
Addie pun mengakui kekalahannya dan akan memperbarui kontrak kerja sesuai keinginan
GRC.
Dalam perjalanan
pulang, Tim Geumsan tidak saling bicara. Mereka kecewa dengan keputusan Best
Foods yg memilih konsep GRC. Ji Yoon dan Ah Ri sama2 menatap Addie. Ponsel Ji
Yoon berdering. Ada SMS dari Tae Baek. Tae Baek mengucapkan terima kasih atas
bubur seafoodnya.
Selesai membaca SMS
Tae Baek, Ji Yoon menatap ke spion. Ia salah tingkah mengetahui Addie
menatapnya.
Sun Hye, Ma Yi Cha
dan Hassan masih bersuka cita atas kemenangan mereka. Tae Baek tampak gelisah.
Ia terus saja menatap ponselnya. Boss Ma yang sedang menyetir bertanya, “Ada
apa denganmu?”
Tae Baek menjelaskan,
“Aku mengirim SMS pada Copy Baek, tapi dia tidak membalasnya.”
“Sampai kapan kau
akan menyembunyikannya? Kau menyukainya kan?” tanya Boss Ma.
“Jika boleh jujur,
aku tidak berani mengatakannya.” Jawab Tae Baek, lalu tersenyum malu.
Geumsan dan GRC
kembali rapat. Sebagai kata2 pembuka, Addie bilang kalau konsep Best Foods
jatuh pada GRC. Tim GRC membanggakan diri mereka. Wajah2 murung terlihat pada
Tim Geumsan. Addie melanjutkan kalimatnya kalau klien ingin mereka
menyelesaikan iklan dalam waktu dua minggu.
Lee Eun Hye protes,
“Kami baru saja menyelesaikan presentasi, masa kami hanya punya waktu dua
minggu membuat iklan itu?”
Ia melirik Boss Ma,
kemudian melanjutkan kalimatnya, “Membuat iklan tidak segampang membuat video
biasa.”
Sementara Boss Ma
senyum2 melihat Eun Hye.
“Casting model dan
sutradaranya sudah selesai, jadi ini tidak buruk.” Jawab Ah Ri.
“Kita tidak punya
waktu lagi. Kalian bekerja sama lah dengan baik. Untuk pengambilan gambar, aku
serahkan pada GRC.” Ucap Addie.
Tim Geumsan kaget. PD
Shin protes, “Bukankah pengambilan gambar itu pekerjaanku? Mereka tidak punya
pengalaman. Kalau kau menyerahkan tugas itu pada mereka, semua bisa hancur.”
“Hey PD Shin, saat
kau belajar membuat iklan, aku sudah bekerja di bidang itu.” Tegur Boss Ma.
“Hwang Ye Ri dan Ahn
Ji Wook memiliki karakter yang kuat, jadi tidak akan mudah mengontrol mereka
saat syuting.” Ucap Addie.
“Aku pernah bekerja
paruh waktu untuk membuat iklan saat aku kuliah, jadi jangan cemas.” Jawab Tae
Baek.
“Baiklah kalau begitu
aku akan melihat hasil kerja kalian. Meeting selesai.” Jawab Addie.
Tae Baek melambaikan
tangannya ke Ji Yoon sambil tersenyum.
Tim GRC langsung
meninggalkan ruangan. Di luar, mereka bertemu dengan Han Chul.
“Apa kau sudah
mendengar beritanya? Konsep iklan Best Foods jatuh pada GRC.” Ucap Boss Ma
sambil senyum2.
“Aku sudah dengar.
Kerja yang bagus.” Jawab Han Chul.
“Sepertinya egomu
sedikit terluka karena Tim Geumsan kalah. Jangan terlalu keras pada bawahanmu.”
Ucap Boss Ma.
GRC pun beranjak
pergi meninggalkan Han Chul yang menahan emosinya.
Han Chul masuk ke
ruang rapat. Seluruh staff langsung berdiri begitu Han Chul datang.
“Hey, apa yang kalian
lakukan? Apa kalian ingin membuat nama Geumsan tercoreng? Jika kalian tidak
bisa melakukannya, angkat kaki dari sini!” bentak Han Chul.
“Tenangkan dirimu.” Ucap
Addie.
“Kau tidak boleh
kalah dari pesaing yang tidak selevel denganmu. Kau tidak boleh kalah dengan
orang macam itu! Analisa penyebab kegagalan dan laporkan padaku secepatnya!”
bentak Han Chul.
Han Chul keluar dari
ruang rapat. Addie tampak kecewa dengan apa yang terjadi, tapi ia bisa
mengendalikan emosinya. Pada semua bawahannya, ia bilang kalau mereka sudah
bekerja dengan keras. Addie lalu meninggalkan ruangan rapat. Ji Yoon menatap
kepergian Addie dengan tatapan iba.
Ah Ri membujuk Addie
membatalkan niat memberi tugas syuting pada GRC karena sangat beresiko. Addie
minta Ah Ri jangan khawatirkan hal itu. Ia bilang punya pikiran sendiri ttg hal
itu. Ah Ri menatap Addie bingung. Sementara itu, di ruangannya, GRC tertawa
puas.
“Aku senang karena
kita bisa mengalahkan Geumsan.” Ucap Sun Hye.
“Kita bisa membuat home
run.” Ucap Boss Ma.
“Hey, bukan ayah yang
melakukannya. Tae Baek yang melakukannya.” Jawab Yi Cha.
“Itu benar. Bukan kau
yang membuat home run.” Ucap Hassan pada Boss Ma.
“Hey, tapi Boss Ma
yang memberikan pengarahan sehingga aku bisa melakukan home run.” Jawab Tae
Baek.
Ji Yoon ke ruangan
Addie, membawa berkas2 yang diminta Addie. Addie bilang kalau Ji Yoon sudah
bekerja keras. Ji Yoon tidak beranjak dari ruangan Addie, hingga Addie bertanya
apa masih ada yang mau dikatakan Ji Yoon. Ji Yoon pun akhirnya meminta waktu
Addie selama 1 jam untuk menemaninya.
Ji Yoon membawa Addie
ke pusat permainan. Ia bilang Addie bisa main apa saja di sana untuk
menghilangkan stress. Mereka pun mulai bermain satu permainan. Mereka bermain
game street fighter. Ji Yoon tersenyum senang karena berhasil mengalahkan
Addie.
Addie beranjak pergi
meninggalkan Ji Yoon tanpa ekspresi. Hal itu membuat Ji Yoon berpikir kalau
Addie marah padanya. Ji Yoon pun mengikuti Addie. Ternyata Addie pergi untuk
menukar koin. Ji Yoon tersenyum melihatnya. Mereka pun kembali memainkan game
itu. Lagi2 Ji Yoon berhasil mengalahkan Addie.
Setelah bertarung
berkali2, akhirnya Addie ketawa lepas karena berhasil mengalahkan Ji Yoon. Ji Yoon
tertawa melihat ekspresi Addie. Mereka mencoba permainan yang lain. Sesekali,
Addie melihat Ji Yoon sambil tertawa lepas.
Selanjutnya mereka
bermain basket ball. Addie berhasil memasukkan beberapa bola ke keranjang.
Melihat itu, Ji Yoon memuji Addie. Addie menawarkan dirinya mengajari Ji Yoon
main basket. Addie mulai mengajar Ji Yoon. Ji Yoon salah tingkah saat tangannya
bersentuhan dengan tangan Addie.
Addie mengantarkan Ji
Yoon pulang. “Terima kasih. Berkat kau, stress ku hilang.”
Ji Yoon tersenyum dan
berkata, “Membantu teman kerja apa salahnya?”
“Apa itu artinya kau
tidak menerimaku?” tanya Addie.
“Aku belum siap.”
Jawab Ji Yoon.
Addie tersenyum
simpul, lalu berkata, “Aku tidak pernah ketawa lepas seperti ini sejak tiba di
Korea. Ini pertama kalinya. Terima kasih Ji Yoon.”
Ji Yoon tersenyum
mendengarnya.
Di atas, bibi yang
sedang membereskan pakaian, tersenyum melihat Ji Yoon dan Addie. Begitu Ji Yoon
masuk, bibi langsung menggoda Ji Yoon. “Kalian pacaran kan?” goda bibi.
“Tidak.” Jawab Ji
Yoon.
“Apa maksudmu berkata
tidak?” tanya bibi.
“Bibi, aku harus
tidur karena besok pagi2 sekali aku harus pergi syuting.” Jawab Ji Yoon.
Ji Yoon yang mau
masuk, ditahan bibinya.
“Syuting? Pilihlah
satu.” Suruh bibi.
“Kenapa begitu
tiba2?” tanya Ji Yoon.
Bibi menarik Ji Yoon
masuk. Ia menyuruh Ji Yoon memilih2 pakaian untuk menarik perhatian Addie. Ji
Yoon bilang kalau dia dan Addie tak ada hubungan spesial.
“Mungkin sekarang
tidak, tapi nanti?” ucap bibi, lalu mulai memilihkan pakaian untuk Ji Yoon.
Melihat Ji Yoon yang
tidak nyaman, bibi kembali bertanya, “Kau bingung kan?”
“Apa?”
“Bubur yang kau buat
tadi pagi. Kau membawakannya untuk Tae Baek kan?”
Ji Yoon diam saja. Ia
tampak bingung mau ngomong apa.
“Aku hanya ingin
melihatmu bertemu dengan pria yang kau cintai dan hidup bahagia. Biar ibumu
tenang di sana.”
Ponsel Ji Yoon
berdering. Telepon dari Tae Baek. Ji Yoon menjauhi bibinya dan menjawab teleponnya.
“Kau dimana? Kau
tidak dipersulit oleh atasanmu kan?” tanya Tae Baek sambil tersenyum.
“Tidak. Aku di
rumah.” Jawab Ji Yoon.
“Ji Yoon, bubur
seafood yang kau berikan menyelamatkan aku dan GRC.” Ucap Tae Baek.
“Apa maksudmu?” tanya
Ji Yoon.
“Aku mendapatkan ide
untuk konsep iklan ku dari bubur yang kau berikan. Ramyun penuh cinta.” Jawab
Tae Baek.
“Apa kau sudah siap
untuk syuting?” tanya Ji Yoon.
“Besok adalah hari
besar untukku.” Jawab Tae Baek.
Bibi mendekati Ji
Yoon dan bertanya apa yang menelpon adalah Addie? Ji Yoon langsung menutup
teleponnya. Tae Baek merasa sedikit aneh Ji Yoon tiba2 menutup teleponnya. Bibi
tanya kapan Ji Yoon akan mengenalkan Addie padanya. Ji Yoon menjelaskan lagi
kalau dia dan Addie tak ada hubungan spesial.
“Hwang Ye Ri!” pekik
So Ran.
“Benarkah itu Tae
Baek?” tanya nenek.
“Besok kami mulai
syuting. Nenek, kau bisa pamer pada teman2mu.” Jawab Tae Baek.
“Oh Tuhan! Terima
kasih Tae Baek. Sekarang aku punya alasan membanggakan diriku.” Jawab nenek.
“Apa aku boleh ikut?”
tanya So Ran.
“Kakakmu ini mau
bekerja, bukan main2.” Jawab Tae Baek.
“Aku tahu.” Ucap So
Ran.
“Memangnya apa yang
mau kau lakukan di sana?” tanya Tae Baek.
“Aku mau merayu Ma Yi
Cha? Kenapa?” jawab So Ran.
Keesokan harinya, So
Ran ikut dengan Tae Baek ke lokasi syuting. Di jalan, mereka bertemu Ma Yi chaa
dan Sun Hye. So Ran kesal melihat Sun Hye. Sun Hye dengan sengaja membuang
permen karet di mulutnya ke kaki So Ran. Tepat saat itu So Ran menginjak permen
karet itu, membuat Sun Hye tersenyum puas. So Ran yang tahu Sun Hye mencoba
mengerjainya, balas mengerjai Sun Hye. Ia menginjak sepatu Sun Hye sehingga
permen karet itu kini menempel di sepatu Sun Hye.
So Ran lantas
melambaikan tangannya ke arah Ma Yi Cha sambil senyum2. Ma Yi Cha agak2 risih
melihatnya. Tae Baek bertanya dimana Hassan. Yi Cha bilang Hassan ada acara
keluarga karena adik Hassan baru tiba dari Bangladesh. Tae Baek menanyakan Boss
Ma. Yi Cha bilang seharusnya Boss Ma sudah ada di sana.
Boss Ma datang dengan
mengendarai mobil bagus. Tae Baek tanya apa Boss Ma rental mobil. Boss Ma
menjawab dengan sedikit sebal kalau dia yang merental mobil. Sun Hye tidak suka
Boss Ma menghamburkan uang untuk hal seperti itu. So Ran memuji Boss Ma. Boss
Ma dengan gaya lucunya mengucapkan terima kasih.
Ah Ri, Ji Yoon dan
Eun Hye dalam perjalanan ke lokasi syuting. Ah Ri memberikan hadiah pada Ji
Yoon. Ji Yoon tanya apa itu. Ah Ri dengan sedikit sinis bilang kalau itu hadiah
untuk Ji Yoon. Eun Hye bilang kalau Ji Yoon tidak mau, berikan padanya saja. Ji
Yoon membuka hadianya. Isinya adalah ipad. Ah Ri bilang mungkin Ji Yoon
membutuhkan itu saat syuting.
Tim GRC juga dalam
perjalanan ke lokasi.
Tim GRC tiba di lokasi syuting. Saat sedang menurunkan barang2, Ji Yoon, Ah Ri dan Eun Hye datang. Boss Ma memamerkan mobilnya pada Eun Hye. Eun Hye kesal banget melihat gaya Boss Ma. Ji Yoon melambaikan tangannya pada So Ran. So Ran membalas lambaian Ji Yoon sambil tersenyum, tapi senyumannya menghilang saat melihat Ah Ri.
Tim GRC tiba di lokasi syuting. Saat sedang menurunkan barang2, Ji Yoon, Ah Ri dan Eun Hye datang. Boss Ma memamerkan mobilnya pada Eun Hye. Eun Hye kesal banget melihat gaya Boss Ma. Ji Yoon melambaikan tangannya pada So Ran. So Ran membalas lambaian Ji Yoon sambil tersenyum, tapi senyumannya menghilang saat melihat Ah Ri.
“Itukan Bok Hee
Unnie? Ngapain dia kemari? Jangan bilang kau bekerja sama dengannya? Kau gila!”
ucap So Ran sambil menatap tajam Ah Ri.
“Ini permintaanku
yang pertama dan terakhir. Bersikaplah kalau kau tidak mengenalnya.” Pinta Tae
Baek.
Ji Yoon, Eun Hye dan
Ah Ri menghampiri GRC. Ah Ri memalingkan mukanya dari So Ran. Boss Ma bertanya
dimana Addie? Ah Ri bilang kalau Addie ada meeting dan akan menyusul nanti.
Boss Ma mengajak mereka semua melihat lokasi syuting.
Belum apa2, sudah ada
masalah yang terjadi. Tae Baek dan Boss Ma berdebat gara2 Hwang Ye Ri minta
konsep diubah. Tae Baek mulai membagikan tugas. Boss Ma bertugas mengurus
lokasi dengan sutradara Ahn.
Terlihat sutradara
Ahn berdiri diluar dan mengagumi sebuah daun.
Sun Hye bertugas
mengecek keperluan artis. Ah Ri mengetik setiap tugas yg dibagikan Tae Baek.
Terlihat Sun Hye mengecek ruang make up. Yi Cha bertugas mengecek perlengkapan
memasak. Tampak Yi Cha mengecek peralatan memasak dan ramyun. So Ran mengambil
foto Yi Cha.
Sedangkan Tae Baek
akan pergi sebentar. Ia bilang akan kembali untuk mengecek semuanya.
Ah Ri bertanya,
“Bagaimana dengan kami?”
Tae Baek menatap ke
Tim Geumsan. “Kalian beristirahatlah.”
Ji Yoon, Ah Ri dan
Eun Hye menatap Tae Baek tidak percaya.
“Kau percaya diri
sekali. Kalau begitu tanda tangan di sini untuk laporanku.” Pinta Ah Ri sambil
memberikan tabletnya pada Tae Baek.
Masalah semakin
meluas. Sutradara Ahn protes karena Yi Cha tidak memisahkan kepala udang dari
udangnya.
Di ruang make up, Sun Hye kewalahan menghadapi permintaan Hwang Ye
Ri. Hwang Ye Ri meminta bunganya yang dipajang di sana diganti dengan bunga
Blue Iris dan Pink Gerberra. Belum lagi Sun Hye mencatat, Hwang Ye Ri mengoceh
lagi. Saat Hwang Ye Ri menyuruh Sun Hye mengulangi permintaannya, Sun Hye
gelagapan. Untung saja, ada Ji Yoon yang cepat tanggap. Ji Yoon mengulangi
semua permintaan Ye Ri, “blue
iris, pink gerbera, marjoram, clarysages dan Merson akan segera siap.”
Manajer Ye Ri
memberitahu kalau Ye Ri menerima undangan ke Jepang. Jadi syuting harus selesai
sampai 12.00. Boss Ma mengeluh akan hal itu. Ji Yoon bilang itu bukan
permintaan, tapi ancaman karena mereka sudah ngomong pada Presdir Choi.
Ye Ri dan
manajernya keluar dari ruang make up. Tae Baek langsung bicara pada Ye Ri.
Namun belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Ye Ri menyuruh Tae Baek bicara
dengan manajernya dan beranjak pergi. Tae Baek pun membicarakan soal waktu
syuting pada manajer Ye Ri. Manajer Ye Ri bilang kalau mereka sudah bicara
dengan pengiklan. Tae Baek bilang kalau dia mengerti tapi orang2 yang sedang
melakukan syuting adalah mereka, bukan perusahaan iklan. Manajer Ye Ri minta
Tae Baek mengerti Ye Ri karena Ye Ri adalah artis besar.
Tae Baek kesal dengan
situasi itu. “Sebaiknya kita mulai sekarang. Aku akan pergi membeli beberapa
barang.” Ucap Ji Yoon.
Eun Hye dan Ah Ri
tersenyum puas melihat kekacauan yg terjadi.
Presdir Choi datang
membawa sebuket mawar merah.
Sutradara menegur
Ye Ri yang makan ramyun dengan jaim. “Jika kau mau terlihat cantik, syuting
saja produk kosmetik! Mana ada orang yang makan ramyun seperti itu!”
“Bicaralah
dengannya.” Ucap Boss Ma pada Tae Baek.
“Cara makanku
memang seperti itu.” Ucap Ye Ri.
“Tapi sutradara
ingin kau makan dengan lahap seperti orang yang kelaparan.” Jawab Tae Baek.
“Katakan padanya
kalau cara makanku seperti itu!” ucap Ye Ri tegas.
“Atau perlu
kutunjukkan padamu cara makan ramen dengan benar?” tanya Tae Baek.
Tae Baek mulai
melahap ramen, yang disambut sinis oleh Ye Ri.
“Apa kau pernah
kelaparan berhari2? Aku tidak bisa makan itu! Rasanya sangat asin! Apa kau
yakin ini sudah dimasak dengan benar?” ucap Ye Ri.
“Tolonglah.” Pinta
Tae Baek.
“Oh, Miss Hwang Ye
Ri. Kau sudah bekerja keras.” Tegur Presdir Choi.
“Oh, Presdir Choi.”
Jawab Ye Ri langsung menghampiri Presdir Choi.
Presdir Choi
memberikan bunga itu ke Ye Ri.
“Bagaimana kau tahu
aku suka bunga?” tanya Ye Ri.
“Aku sendiri yang
memilihnya satu per satu. Kupilih yang paling cantik.” Jawab Presdir Choi.
Presdir Choi
menemui Boss Ma dan Tae Baek. Ia minta konsepnya diubah menjadi wanita karier
modern berusia 20 tahunan. Boss Ma menolaknya karena itu tidak sesuai dengan
konsep awal. Presdir Choi tetap ingin konsepnya dirubah. Tae Baek bilang tidak
mungkin merubah konsep dalam waktu yang singkat. Tak disangka, Boss Ma
menyanggupinya.
Diluar, Ah Ri
mengabarkan perkembangan syuting pada Addie lewat telepon. Addie bilang kalau
dia akan tiba di lokasi 1 jam lagi.
So Ran menghampiri
Ah Ri. Ia menanyakan soal Ah Ri yg mengganti namanya. Saat Ah Ri mau beranjak
meninggalkan So Ran, So Ran mengancam akan membuka kedok Ah Ri di depan semua
orang. Ah Ri bilang jika So Ran nekad melakukannya, maka Tae Baek akan
kehilangan Baek Ji Yoon. So Ran hanya bisa menarik napas kesal.
Tae Baek membuat
draft yang baru ditemani Boss Ma. Eun Hye menghampiri mereka. “Kau sudah
bekerja keras?” kata Eun Hye.
“Aku tidak punya
waktu bicara denganmu.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa kau
bersikap seperti itu padaku? Aku kan sangat mencemaskan kalian.” Jawab Eun Hye.
“Siapa yang percaya
kau mengkhawatirkan kami!” bentak Boss Ma.
“Kenapa kau
bersikap begitu padaku!” balas Eun Hye.
Ye Ri sudah
berganti baju. Presdir Choi memuji kecantikan Ye Ri. Tiba2 saja Wakil Presdir
datang, membuat Presdir Choi gelagapan. Wakil Presdir tanya kenapa penampilan
Ye Ri seperti itu. Ia bilang kostum dan make up Ye Ri tidak cocok untuk wanita
yang sudah menikah. Boss Ma pun menceritakan perubahan yang terjadi. Wakil
Presdir geram dan meminta mereka tetap memakai konsep awal.
Wakil Presdir pun
menyuruh konsep diubah menjadi wanita karier modern yang sudah memiliki anak.
Saat syuting berlangsung, anak yang mereka dapatkan menangis. Sutradara tanya
darimana Tae Baek mendapatkan anak itu. Tae Baek bilang kalau itu adalah anak
tetangga yang ada di lokasi syuting. Sutradara juga menegur riasan Ye Ri yang
terlalu gelap, membuat Ye Ri ngambek dan mogok syut.
Ye Ri ada di ruang
make up. So Ran mendatanginya dan mengaku sebagai saudara Tae Baek sekaligus
fans Ye Ri. Ye Ri memberikan tanda tangannya pada So Ran. So Ran bertanya
dimana Ye Ri mengoplas hidungnya, karena dia juga mau melakukannya. Ye Ri marah
dan menyobek2 kertas yang sudah ditandatanganinya. Tidak hanya itu, ia juga
menjelek2kan Tae Baek.
Ji Yoon masuk ke
ruangan Ye Ri. Ia kaget melihat ada So Ran di sana. So Ran yang kesal beranjak
pergi meninggalkan ruangan Ye Ri. Ji Yoon kaget melihat sikap So Ran. Ji Yoon
memberikan makanan untuk Ye Ri. Ye Ri tertawa sinis melihat makanannya.
“Apa kau ingin aku
makan makanan ini?” tanya Ye Ri.
“Kau tidak
menyukainya menunya?” tanya Ji Yoon.
Ye Ri mengambil
makanan itu dan membuangnya ke lantai. Ji Yoon tentu saja kaget dengan reaksi
Ye Ri. “Aku ini Hwang Ye Ri, artis papan atas! Aku tidak bisa makan makanan
seperti ini. Makanan anjingku saja lebih baik dari ini.”
Tae Baek yang
melihat itu dari depan pintu, masuk. Ia mengambil makanan itu dan menyuruh Ye
Ri makan. Manajer Ye Ri menegur Tae Baek, namun Tae Baek tak peduli. Ia tetap
menyuruh Ye Ri makan. Ye Ri kesal dan bertanya apa Tae Baek sudah gila.
“Kalau kau tidak
mau makan, aku akan marah.” Ucap Tae Baek.
“Tae Baek,
sudahlah.” Bujuk Ji Yoon.
“Saat kau istirahat
di ruangan yang hangat, orang2ku bekerja di luar sana dengan cuaca yang dingin.
Mereka juga makan makanan ini. Tapi kau malah membuang makanan ini. Apa kau ini
manusia? Jadi makanlah.” Ucap Tae Baek.
Ye Ri bangkit dari
duduknya dan berteriak, “Aku sudah tidak tahan lagi di sini! Cepat bereskan
barang2ku dan kita pergi!”
Melihat Ye Ri
pergi, Ji Yoon menyuruh Tae Baek mengejar Ye Ri dan meminta maaf. Tae Baek pun
pergi mengejar Ye Ri dengan terpaksa. Di bawah, Sutradara Ahn tidak ingin
bekerja sama lagi dengan Ye Ri. Sutradara pun pergi. Tae Baek menegur Boss Ma
yang tidak bisa menghandle Sutradara Ahn.
Presdir Choi
menemui Tae Baek. Ia tanya siapa yang membuat Ye Ri marah. Tae Baek mengaku
dirinya yang membuat Ye Ri marah. Presdir Choi menampar Tae Baek. Boss Ma marah
melihat anak buahnya ditampar. Presdir Choi menyuruh Boss Ma menuntutnya jika
merasa hal ini tidak adil. Tae Baek mencoba menenangkan mereka dengan berkata
akan membawa Ye Ri kembali.
Tae Baek mengejar
Ye Ri. Ia berlutut sambil minta maaf. Ye Ri bilang, “Aku tidak melihat
ketulusan dalam dirimu. Biar kuberitahu letak kesalahanmu. Kalau kau
memperlakukan bintang besar dengan cara biasa, maka kau akan kehilangan
sinarnya.”
Saat mobil Ye Ri
akan pergi meninggalkan lokasi, Addie datang. Addie turun dari mobilnya dan
mengetuk kaca mobil Ye Ri. Manajer Ye Ri tanya siapa Addie. Addie memperkenalkan
diri sebagai Direktur Geumsan dan mau mau membicarakan masalah iklan kopi pada
Ye Ri. Ye Ri pun mempersilahkan Addie masuk.
Saat Addie hendak
masuk, Tae Baek melihatnya. Addie menenangkan Tae Baek dengan sedikit
tersenyum, lalu masuk ke mobil Ye Ri.
Ye Ri melihat kartu
nama Addie lalu bertanya apa yang diinginkan Addie.
Addie menjawab,
“Kudengar kau kecewa karena Han Byul terpilih menjadi model iklan kopi. Geumsan
bertanggung jawab untuk hal itu.”
Ye Ri sepertinya
mulai melunak.
Ah Ri juga berusaha
membujuk Sutradara Ahn. Ah Ri mengancam Sutradara Ahn. “Sepertinya kau punya
hubungan dekat dengan model sebelumnya. Jika istrimu tahu, kau akan dapat
masalah.”
Tae Baek kembali ke
dalam dan minta maaf pada semua crew. Boss Ma bilang kariernya akan hancur
gara2 ini. Tiba2, Addie dan Ah Ri kembali membawa Ye Ri dan Sutradara Ahn.
Presdir Choi tanya apa Ye Ri berniat bergabung dalam produksinya lagi? Ye Ri
bilang dia lapar dan ingin makan ramen.
Syuting pun kembali
dimulai. Syuting berjalan dengan lancar dan mudah. Tim Geumsan yang mengambil
alih kendali syuting sementara GRC menunggu di pojokan. Tae Baek tampak kecewa
melihat Geumsan mengambil kendali syuting.
Saat semua org
merayakan selesainya syuting, GRC tampak tidak bersemangat. Ji Yoon mencari2
Tae Baek, membuat Addie sedikit kesal. So Ran bilang kalau suasana hati Tae
Baek sedang kacau. Ji Yoon berniat memanggil Tae Baek, namun dicegah Boss Ma.
Boss Ma bilang kalau Tae Baek pasti lagi ingin sendiri.
Tae Baek sedang
merenung di lokasi syuting dalam suasana gelap. Ia teringat kata2 Ah Ri soal
hubungan Addie dan Ji Yoon.
Ji Yoon dan Ah Ri
ada di toilet. Ah Ri tanya pendapat Ji Yoon soal Addie. Ji Yoon bilang kalau
Addie adalah seseorang yang bisa mempelajari hal2 dengan mudah. Ah Ri bilang
kalau Addie adalah laki2 yang punya banyak pesona. Ia meminta bantuan Ji Yoon
untuk mendekati Addie.
Tiba2, ponsel Ji
Yoon berdering. Ji Yoon kaget membaca nama Addie di layar ponselnya. Ah Ri
kaget tahu yang menelpon Ji Yoon adalah Addie. Addie bilang kalau Ye Ri
kehilangan kalungnya.
Addie dan Ji Yoon
kembali ke lokasi syuting. Sedangkan Ah Ri menelpon Ye Ri untuk mengecek apakah
benar Ye Ri kehilangan kalungnya. Ternyata Ye Ri tidak kehilangan kalungnya.
Ji Yoon masih sibuk
mencari2 kalung Ye Ri dibawah meja. Lalu, Addie datang membawa kalung itu.
Tae Baek masih di
ruang rias. Ia memikirkan kritikan Addie serta saran Ah Ri soal hubungan Ji
Yoon dan Addie.
“Kupikir kau sangat
cocok mengenakan kalung ini. Apa kau mau mencobanya?” tanya Addie.
“Ini kan kalung Ye
Ri, mana mungkin aku memakainya.” Jawab Ji Yoon sambil tersenyum.
“Ini milikmu.” Ucap
Addie, membuat Ji Yoon kaget.
Tepat saat itu, Tae
Baek turun ke bawah dan melihat mereka!!
“Setelah satu
bulan, jika kau masih tidak bisa menerimaku, kau boleh mengembalikan kalung
ini.” Pinta Addie.
Ji Yoon kaget. Tae
Baek juga kaget melihat itu. Ji Yoon kaget melihat ada Tae Baek di sana. Addie
mengikuti pandangan mata Ji Yoon dan kaget melihat Tae Baek. Ah Ri yang baru
datang kaget melihat itu. Ji Yoon merasa tidak nyaman dengan situasi itu. Tae
Baek mengajak Ji Yoon pergi, namun Addie menahannya.
BERSAMBUNG
0 comments
Post a Comment