“Ngapain
kalian di sini?” tanya Tae Baek dingin.
“Kudengar
kau membuka perusahaan baru. Selamat ya.” Jawab Ah Ri.
“Apa
hanya itu alasan kalian datang kemari?” tanya Tae Baek.
“Saat kau
dan Ji Yoon meninggalkan perusahaan, aku belum mengucapkan salam perpisahan.”
Jawab Ah Ri.
“Iklan
puncak Everest sangat bagus.” Ucap Addie.
“Ceritakan
padaku alasanmu datang kemari.” Ucap Tae Baek pada Addie.
“Kami kan
sudah bilang kami datang untuk memberikan ucapan selamat. Apa kau butuh
penjelasan lebih?” jawab Addie.
Ji Yoon
melirik Tae Baek dengan wajah cemas. Ia takut Tae Baek dan Addie ribut lagi.
“Laki2
yang bersama dengan Ji Yoon itu, dia yang membuat iklan Termos Bak Nyeon kan?”
tanya Presdir Baek pada asistennya.
“Iya.”
Jawab asistennya.
Saat Ji
Yoon, Tae Baek, Addie dan Ah Ri akan masuk ke dalam, asisten Presdir Baek
memanggil Ji Yoon, Nona muda.
“Siapa
dia?” tanya Tae Baek.
“Dia
adalah keluargaku.” Jawab Ji Yoon gugup.
“Benarkah?”
tanya Tae Baek.
“Lee Tae
Baek, masuklah duluan.” Suruh Ji Yoon.
“Apa kau
akan baik2 saja?” tanya Tae Baek.
“Jangan
takut dan pergilah.” Jawab Ji Yoon.
“Kalau
ada apa2, cepat hubungi aku.” Pinta Tae Baek.
“Baiklah.”
Jawab Ji Yoon.
Di dalam,
Yi Cha, Hassan, Boss Ma dan Eun Hye sedang menikmati pesta. Semuanya terkejut
saat melihat Tae Baek datang bersama Addie dan Ah Ri. So Ran menatap Ah Ri
dengan pandangan sebal. Aroma persaingan keras sekali. Tae Baek menjelaskan
maksud kedatangan Addie dan Ah Ri untuk memberi ucapan selamat.
Boss Ma
langsung menghampiri Addie dan Ah Ri.
“Apa kau
tidak ingin memberikan kami sesuatu sebagai ucapan selamat? Kudengar kau
diangkat menjadi Direktur BK.” Ucap Boss Ma.
“Mengubah
nama perusahaan, dan mengambil karyawan perusahaan lain. Aku rasa kau benar2
ingin membuat iklan yang sesungguhnya.” Ucap Addie.
“Ya, itu
yang akan kami lakukan.” Jawab Tae Baek.
“Baiklah,
aku akan menunggu Giant Advertising.” Ucap Addie.
Ah Ri
tersenyum sinis. Namun saat menatap nenek Tae Baek, senyumannya menghilang. So
Ran masih memandang Ah Ri dengan pandangan kesal. Ah Ri pun menghampiri mereka.
Ah Ri menyapa nenek, “Sudah lama sekali. Kau tampak sehat.”
So Ran
menyindir, “Kenapa kau tidak bersikap seolah2 kau tidak mengenal kami seperti
yang biasanya kau lakukan?”
Nenek
menegur So Ran, lalu kembali menatap Ah Ri.
“Aku
sudah mendengar kisahmu. Tapi aku tidak akan membahas hal itu. Kau sudah
kuanggap seperti cucuku sendiri. Jaga dirimu baik2. Telepon aku kalau kau ada
waktu.” Ucap nenek.
“Terima
kasih.” Jawab Ah Ri penuh rasa sesal.
“Sebagai
seseorang yang mau memberikan selamat pada kami, apa kau datang dengan tangan
kosong?” tanya So Ran.
Lalu,
datanglah karyawan BK memberikan karangan bunga dan beberapa karung berisi beras.
Sementara
itu, di mobil Ji Yoon masih bicara dengan ayahnya. “Apa tidak ada yang mau kau
katakan? Kembalilah ke BK segera.” Ucap sang ayah.
“Maafkan
aku.” Jawab Ji Yoon.
“Kalau
kau ingin membuat iklan, kau harus bermain di kolam yang besar. Apa bagusnya
membuat iklan di kolam yang penuh lumpur.” Ucap Presdir Baek lagi.
“Kolam
berlumpur itu bukan Giant, tapi BK.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kau
akan mengecewakanku pada akhirnya?” tanya Presdir Baek.
“Yang
membuat aku seperti ini adalah anda Presdir. Jika kau datang hanya untuk
mengatakan ini, sebaiknya anda pergi.” Jawab Ji Yoon.
“Karena
kau orang lain bisa terluka.” Ucap Presdir Baek saat Ji Yoon hendak turun dari
mobilnya.
“Apa
maksudmu?” tanya Ji Yoon menatap sang ayah bingung.
“Kalau
kau tidak mau mereka hancur, kembalilah ke BK.” Ancam Presdir Baek.
Ji Yoon
kecewa mendengar kata2 ayahnya. Ia lalu berkata, “Hari ini ulang tahunku. Kau
terus membuatku menyesal telah lahir ke dunia ini.”
Setelah
mengatakan itu, Ji Yoon turun dari mobil dan masuk ke dalam.
(Kasihan
Ji Yoon. Di hari ultahnya, dia dikecewain bokapnya. Sumpah licik parah bokapnya
Ji Yoon).
Sebelum masuk
ke dalam, Ji Yoon berusaha menetralisir hatinya yang sedih. Ia lalu masuk ke
dalam dan menghampiri Addie. Addie memberikan Ji Yoon sesuatu sebagai kado
ultah. Tae Baek dan Ah Ri sama2 tidak suka melihat Addie yang begitu perhatian
pada Ji Yoon.
Ji Yoon
terkejut Addie memberinya ballpoint. Addie bilang membeli itu saat Ji Yoon
masih bekerja di Geumsan. Ah Ri cemburu melihat Ji Yoon begitu diperhatikan
Addie.
“Kau
tidak perlu melakukan ini, tapi terima kasih.” Ucap Ji Yoon. Ji Yoon memeluk
kotak ballpoint pemberian Addie. Saat itulah Addie melihat cincin pemberian Tae
Baek di jari Ji Yoon.
“Pikirkan
hal ini sekali lagi. Pintuku selalu terbuka untukmu, jadi kau bisa datang
kapanpun kau mau kembali.” Ucap Addie.
Tae Baek
yang cemburu mendekati mereka. “Pestanya sudah mau berakhir, kenapa kau tidak
pergi saja?” ucap Tae Baek.
“Aku
menunggu kabar baik darimu, Ji Yoon.” Ucap Addie, lalu mengajak Ah Ri pergi. Ah
Ri menatap Ji Yoon sebal.
Dalam
perjalanan, Ah Ri tanya apa Addie yakin Ji Yoon akan kembali.
Addie
bilang kalau dia akan membuat Ji Yoon kembali.
Ji Yoon
tidak mungkin kembali kata Ah Ri. Addie tanya alasannya. Ah Ri bilang karena Ji
Yoon sudah menerima cinta Tae Baek.
Addie
bilang, “Aku tidak tahu apakah Tae Baek dan Ji Yoon cocok satu sama lain, tapi
mereka tidak boleh bersama.”
Tae Baek
menatap Ji Yoon yang sedang mencuci piring. Ji Yoon tampak lesu. Tae Baek lalu
menanyakan soal hubungan mereka yang baru dimulai. Ji Yoon sambil malu2
menunjukkan cincinnya. Keduanya lalu sama2 tersenyum. Tae Baek lalu bertanya
bagaimana caranya agar bibi Ji Yoon mau menerimanya. Ji Yoon bilang kalau Tae
Baek tidak perlu mencemaskan bibinya. Tae Baek tanya kenapa. Ji Yoon pun
menunjuk ke arah bibinya yang sedang tertawa mengobrol dengan Boss Ma.
“Aku
percaya kau pasti bisa menjaga Ji Yoon dengan baik, Presdir Ma.” Ucap bibi Ji
Yoon.
“Oh
yeah.” Jawab Boss Ma.
“Aku
sudah seperti ibu baginya. Jadi kalau ada apa2, telpon aku.” Ucap bibi Ji Yoon.
(Modus
banget bibi Ji Yoon. Bilang aja pengen ditelpon Boss Ma).
“Tapi Ji
Yoon biasanya bekerja dengan baik. Tapi kalau aku menelponmu, aku butuh
nomormu.” Jawab Boss Ma.
“Oh iya.”
Ucap bibi Ji Yoon.
Saat bibi
Ji Yoon hendak mengeluarkan kartu namanya, tiba2 Eun Hye datang dan berkata,
“Lebih baik kau mengetahui nomor teleponku. Soal Ji Yoon, laporkan saja padaku
karena aku atasannya.”
“Tapi Ji
Yoon bukan anak SD.” Ucap bibi Ji Yoon.
“Kenapa
kau tidak pulang? Hwa Rang pasti menunggumu.” Ucap Boss Ma.
“Baik aku
akan pulang.” Jawab Eun Hye.
(Ciee,
Boss Ma direbutin dua wanita. Siapakah yg akan bersanding dengan Boss Ma? Lee
Eun Hye or bibi Ji Yoon?)
Sebelum
pergi, Eun Hye melihat bibi Ji Yoon dengan tampang kesal. Boss Ma lalu
berteriak, “Apa kau tidak mau aku mengantarmu?”
Setelah
itu, Boss Ma pergi mengejar Eun Hye. Tae Baek dan Ji Yoon tertawa melihat
itu. Bibi Ji Yoon yang kesal mengajak Ji
Yoon pulang. Ji Yoon menolaknya karena ingin membantu Tae Baek membereskan
sisa2 pesta.
“Pulanglah.
Kami bisa membereskan ini tanpamu.” Ucap Tae Baek.
“Akan
lebih baik kalau kau tidak membuatnya bekerja sampai larut malam.” Ucap bibi Ji
Yoon ke Tae Baek.
“Jangan
khawatir. Aku akan bertanggung jawab soal itu.” Jawab Tae Baek.
Bibi Ji
Yoon hendak mengomeli Tae Baek, namun Ji Yoon langsung mengajaknya pulang.
Boss Ma
lega karena dia akan membuka lembaran baru dalam hidupnya. Pada Tae Baek, ia
bilang akan mempercayai Tae Baek mulai sekarang. Tae Baek pun bilang akan
mempercayai Boss Ma. Boss Ma bilang mari saling percaya. Sesuatu yang baik
pasti akan terjadi.
Sun Hye
dan Hassan sedang memperhatikan maskot perusahaan mereka yang mirip dengan Boss
Ma. Hassan tanya pada Eun Hye apakah maskot itu mirip Boss Ma. Eun Hye bilang
Boss Ma lebih mirip gorila. Semua tertawa mendengar kata2 Eun Hye. LOL.
Eun Hye
lalu tanya ke Ji Yoon, apa Ji Yoon tahu tokoh yang berasal dari Inggris yg
sangat terkenal. Ji Yoon menggeleng. Eun Hye bilang The Beatles. Lirik2 The
Beatles ibarat makanan yang baik untuk penulis iklan. Eun Hye pun melanjutkan katanya, “Mendapatkan
lagu2 Cho Yong Pil, Sanulim dan Lee Moon Sae dan menghafalkannya, itulah
tugasmu.”
“Aku
mengerti.” Jawab Ji Yoon.
Eun Hye lalu kembali mengatai Boss Ma kayak
gorila. LOL.
So Ran
yang lagi masak mie, bicara dengan Tae Baek.
“Aku tahu
hari ini hari gajian.” Ucap So Ran.
“Lalu
kenapa?” tanya Tae Baek.
“Kau
tanya kenapa? Kita tidak membuat iklan apapun dalam satu bulan ini. Satu2nya
iklan yang kita punya malah dicancel. Semua itu gara2 kasus pengungkap aib.
Kalau terus seperti ini, kita tidak akan menerima gaji. Kau tahu kan yang kita
makan beras dari BK.” Jawab So Ran.
“Itu
adalah hal yang wajar bagi perusahaan baru selama beberapa hari ke depan. Boss
Ma pasti akan melakukan sesuatu, jadi bersabarlah.” Ucap Tae Baek.
Boss Ma
lalu datang membuat semuanya terdiam. “Hey, ada apa ini? Apa kalian sedang
membicarakan yang jelek2 tentang aku?” tanyanya.
“Kau
pasti belum makan kan? Kami sedang membuat ramen, jadi bersabarlah.” Ucap Tae
Baek.
“Kenapa
harus makan ramen? Hari ini kan hari gajian. Ayo kita makan enak. Telpon
Restoran Gangster dan pesan sesuka kalian.” Jawab Boss Ma.
So Ran
langsung memuji2 Boss Ma. Hanya Tae Baek, Ji Yoon, Eun Hye dan Yi Cha yang tahu
apa yang terjadi sebenarnya.
Boss Ma
sedang menyiapkan gaji karyawan. Tae Baek tanya darimana Boss Ma mendapatkan
uang itu. Apa uang itu hasil pinjaman. Boss Ma tanya balik siapa yang
mengatakan kebohongan itu. Tae Baek bilang Yi Cha yang mengatakan padanya. Boss
Ma minta Tae Baek jangan bicara omong kosong dan menyuruhnya makan. Tae Baek
bilang kalau semua uang dari Presdir Nam sudah habis untuk membangun
perusahaan.
Tae Baek
bilang kalau sekarang mereka adalah keluarga, jadi mana mungkin dia diam saja
melihat kesulitan Boss Ma. Tae Baek lalu mengambil setengah dari gajinya.
Setengahnya lagi ia kembalikan pada Boss Ma untuk digunakan sebagai dana
operasional kantor. Boss Ma berterima kasih pada Tae Baek.
Saat Tim
Giant sedang makan, seorang pria muda masuk begitu saja. Pria itu menghina Tim
Giant soal furniture. Ia bilang jika makanan berminyak ditarok diatas kayu,
akan merusak warna. Ia juga mengomentari meja yang diletakkan di bawah sinar
matahari. Boss Ma kesal dan menyuruh pria itu pergi. Pria itu mengocek jika Boss Ma tak tahu apa2
soal furniture. Boss Ma menyuruh pria itu meminta maaf. Pria itu menolak. Boss
Ma bilang kalau pria itu tak punya sopan santun. Pria itu balik mengatai Boss
Ma tak punya sopan santun. Boss Ma semakin kesal.
Pria itu
lalu mengeluarkan kartu namanya dan melemparkannya ke meja, tapi kartu nama itu
masuk ke dalam mangkuk yang berisi makanan. So Ran mengambil kartu nama itu dan
membacanya. Ia tampak kaget dan menyuruh Boss Ma membacanya juga. Betapa
kagetnya Boss Ma saat tahu org itu adalah Ahn Jae Joon, CEO Young Won
Furniture.
Mendengar
itu, yang lain pun langsung membersihkan meja. Tae Baek, Boss Ma, Ji Yoon dan
Eun Hye bicara dengan CEO Jae Joon. Boss Ma tanya darimana CEO Jae Joon tahu
soal Giant. CEO Jae Joon bilang kalau dia melihat iklan everest. Ia lalu
meminta Giant membuatkan iklan untuknya. Kontan saja, Tim Giant gembira.
Eun Hye
menyelidiki CEO Jae Joon. Setelah itu, ia melapor pada Boss Ma kalau Jae Joon
benar2 CEO Young Won Furniture. Setelah mendengar penjelasan Eun Hye soal latar
belakang Jae Joon, Boss Ma pun dengan mantap memutuskan akan mengambil proyek
itu.
Addie di
ruangan barunya, memperhatikan papan namanya di meja, CEO Addie Kang. Ia
teringat pembicaraannya dengan sang ayah. Saat itu Han Chul sedang membereskan
barang2nya. Han Chul bilang jika ia tetap mempertahankan posisinya dengan Addie
sebagai atasannya, akan dipandang aneh oleh banyak org. Addie tanya apa Han
Chul marah gara2 tak diberitahu soal pengambilalihan Geumsan oleh BK. Han Chul menjawab, “Apa kau pikir aku tidak
bisa memaafkanmu?”
“Lalu
kenapa ayah keluar?” tanya Addie.
“Karena
ayahmu ini ingin melihatmu berada di posisi puncak.” Jawab Han Chul.
Tim Giant
mendatangi toko mebel. Eun Hye bilang kalau mereka datang beramai2 seperti itu,
pemilik toko akan curiga kalau mereka datang bukan untuk membeli. Boss Ma pun
menyuruh mereka memainkan peran untuk mendapatkan ide. Tae Baek dan Ji Yoon
akan berpura2 sebagai pasangan pengantin baru. Tae Baek dan Ji Yoon tampak
senang. Boss Ma dan Eun Hye berpura2 sebagai pasangan yang akan menikah.
Sedangkan Hassan, Sun Hye, Yi Cha dan So Ran terserah mau jadi apa.
So Ran
menyuruh Yi Cha memilih dia atau Sun Hye. Yi Cha menyuruh So Ran pergi dengan
Hassan agar keduanya lebih saling mengenal. Sun Hye pun menjulurkan lidahnya
pada So Ran, membuat So Ran kesal. Sun Hye lalu mengajak Yi Cha pergi. So Ran
kesal melihatnya.
Masing2
mulai memainkan perannya. Pertama2, Ji Yoon dan Tae Baek. Tae Baek membaringkan
tubuhnya di atas kasur. Ji Yoon menegur Tae Baek. Ia takut pemilik toko melihat
mereka. Tae Baek bilang kalau mereka harus mencoba kasur itu sebelum
membelinya. Ia lalu menyuruh Ji Yoon tidur disampingnya. Ji Yoon menolaknya dan
memilih duduk di tepi ranjang. Tae Baek bangun dari tidurnya dan duduk
disamping Ji Yoon.
Boss Ma
dan Eun Hye mencoba salah satu sofa. Boss Ma bilang kalau mantan istrinya suka
tidur di sofa dengan Yi Cha. Eun Hye tanya apa Boss Ma tidak mau balik ke
mantannya. Boss Ma bilang kalau dia sudah cukup tua. Boss Ma lalu tanya
bagaimana dengan Eun Hye. Eun Hye bilang kalau mantan suaminya sudah menemukan
seseorang yang lebih muda darinya dan mereka hidup bahagia. Boss Ma lalu mengajak
Eun Hye melihat barang2 yg lain.
So Ran
san Sun Hye rebutan meja rias. Sun Hye bilang dia akan memberikan meja rias itu
untuk So Ran. So Ran tanya kenapa tiba2 Sun Hye berbaik hati padanya. Saat Ma
Yi Cha datang bersama Hassan, kedua gadis itu mulai memperebutkan Yi Cha. So
Ran menyuruh Sun Hye melepaskan Yi Cha. Ia bahkan mendudukkan Sun Hye dengan
paksa, sehingga tangan Sun Hye menyentuh gagang laci meja rias hingga patah.
Bukannya bertanggung jawab, keempat orang itu malah kabur.
Tim Giant
mulai rapat. Boss Ma menulis di white board, apa itu furniture. Ia lantas
menanyai pendapat Staf Giant satu2. Dimulai dari So Ran. So Ran bilang
furniture itu barang mewah. Lalu Yi Cha yang menjawab furniture itu
mendatangkan kecemburuan. Saat Boss Ma menanyai Hassan, Hassan malah curhat ttg
gajinya yang tidak dibayar saat dia bekerja di pabrik mebel sebelum bertemu
dengan Boss Ma.
“Lalu,
bagaimana dengan pasangan pengantin baru?” tanya Boss Ma pada Tae Baek dan Ji
Yoon.
Sambil
senyum2, Tae Baek menjawab furniture is wedding!
“Kalian
bekerja apa pacaran?” tanya Boss Ma kesal.
“Kan kan
menyuruhku mengatakan apa yang kurasakan.” Jawab Tae Baek.
“Ji Yoon,
bagaimana menurutmu? Apa itu furniture?” tanya Boss Ma.
“Cinta.”
Jawab Ji Yoon.
“Lain
kali aku akan memisahkan kalian.” Ucap Boss Ma kesal.
Giliran
Eun Hye yang ditanya. Dengan bangganya, Eun Hye menjawab furniture sangat dekat
dalam kehidupan sehari2. Pasangan pengantin baru membeli furniture, lalu
seorang ibu membelikan furniture untuk anak perempuannya. Boss Ma sepertinya
setuju dengan jawaban Eun Hye.
Tae Baek
mengantarkan Ji Yoon pulang. Dalam perjalanan, Tae Baek bilang saat melihat2
barang di toko mebel tadi, ia merasa orang miskin tidak bisa menikah. Ji Yoon
menjawab, “Bukankah kau pernah bilang kau bisa menikah dengan sepasang sumpit
dan sendok?”
“Aku
tidak bodoh. Untuk membeli rumah dan perabotannya, tidak ada cara lain selain
meminta bantuan dari orang tua atau mencari pinjaman. Pasangan pengantin baru
tidak akan bisa membelinya.” Jawab Tae Baek.
“Jangan
khawatirkan pernikahan. Yang perlu kau pikirkan adalah bagaimana caranya
meyakinkan pelanggan.” Ucap Ji Yoon.
“Haruskah
aku masuk dan menyapa bibimu?” tanya Tae Baek.
Tae Baek
dan Ji Yoon rupanya sudah sampai di depan rumah Ji Yoon. Mereka melihat ke toko bibi Ji Yoon.
Ji Yoon
menemani Tae Baek menemui bibinya. Bibi Ji Yoon menatap sinis Tae Baek. Ji Yoon
lalu menunjukkan gaji pertamanya pada bibinya. Bibi Ji Yoon bilang tidak ada
perusahaan yang tidak bisa membayar gaji pertama karyawannya. Lalu, bibi Ji Yoon
beralih ke Tae Baek. Ia menasehati Tae Baek membelikan pakaian untuk nenek dan
adiknya dengan gaji pertamanya. Ji Yoon menegur bibinya. Bibi Ji Yoon bilang
sudah tradisi jika seseorang membelikan sesuatu untuk keluarganya jika menerima
gaji pertama. Bibi Ji Yoon langsung bersemangat saat Tae Baek mau membeli
bajunya.
Nenek dan
So Ran senang mendapat hadiah sweater dari Tae Baek. Nenek bahagia saat Tae
Baek bilang sudah tradisi jika seseorang membelikan sesuatu untuk keluarganya
jika menerima gaji pertama. So Ran berdoa agar proyek kakaknya sukses. Tae Baek
meyakinkan So Ran kalau proyeknya pasti berhasil.
CEO Jae
Joon tidak suka dengan konsep Giant. Tae Baek minta Jae Joon mengatakan apa
yang tidak dia suka dari konsep mereka. Jae Joon bilang dia ingin iklan dimana
furniture sebagai karakter utama. Saat Giant ingin memperbaiki konsepnya, CEO
Jae Joon menolaknya. Ia bahkan melemparkan konsep Giant ke wajah Ji Yoon, Tae
Baek dan Boss Ma.
Tae Baek
mulai kesal, mau membalas perlakuan Jae Joon. Namun Boss Ma dan Ji Yoon
berusaha menenangkan Tae Baek. Jae Joon bilang Giant bukan satu2nya perusahaan
iklan di Korea. Tae Baek tanya apa yang dipikirkan Jae Joon. Jae Joon menyebut
satu nama yang membuat Tae Baek terdiam. Nama BK Advertising! Tae Baek pun
memberi usulan. Jae Joon harus melihat presentasi Giant dan BK.
Tae Baek
berniat menemui Addie. Ji Yoon yang khawatir ingin menemani Tae Baek, namun Tae
Baek melarang. Semua karyawan BK terkejut melihat kehadiran Tae Baek. PD Shin
tanya ada urusan apa Tae Baek ke BK. Tae Baek bilang kalau dia tak punya urusan
apapun dengan PD Shin. Dari atas, Ah Ri melihat Tae Baek.
Addie
menyuruh Tae Baek duduk begitu Tae Baek masuk ke ruangannya. Tae Baek menolak.
Addie tanya alasan Tae Baek menemuinya. Tae Baek mengajak Addie bersaing untuk
mendapatkan iklan Young Won Furniture. Addie tanya apa Tae Baek pikir bisa
melindungi Ji Yoon dengan cara seperti itu. Tae Baek bilang kalau BK mengambil
iklan Young Won Furniture, maka Giant akan mati. Addie bilang merasa asing
dengan sikap Tae Baek seperti itu. Lalu ia berjanji akan menelpon Tae Baek soal
iklan itu.
“Bagaimana
hasilnya?” tanya Ji Yoon begitu Tae Baek sampai di Giant. Karyawan yg lain
mengharapkan kabar bagus dari Tae Baek.
“Mereka
minta kita menunggu.” Jawab Tae Baek.
“Itu berarti
mereka menolak. Tidak ada alasan bagi mereka menerima tantangan kita.” Ucap
Boss Ma, yang langsung membuat semuanya lemas.
“Lalu apa
yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Eun Hye.
“Apakah
artinya perusahaan kita akan bangkrut?” tanya So Ran.
“Kenapa
kau bicara seperti itu?” tegur Sun Hye.
“Lalu aku
harus mengatakan apa?” tanya So Ran.
“Kata2mu
kasar sekali.” Ucap Ma Yi Cha.
“Kenapa
kau selalu menimpakan kesalahan padaku!” ucap So Ran kesal, lalu pergi
meninggalkan mereka.
Ji Yoon
melirik Tae Baek yang tidak bersemangat. Tiba2, ponsel Ji Yoon berdering. Semua
kaget saat tahu Addie yg menelpon Ji Yoon. Ji Yoon memberitahu semuanya kalau
Addie mengajaknya makan malam. Boss Ma melarang Ji Yoon pergi. Ia bilang Ji
Yoon pasti akan sakit perut kalau makan makanan mahal. Ji Yoon memutuskan untuk
pergi untuk membujuk Addie.
Ji Yoon
makan malam dengan Addie. Addie memuji kualitas wine yang dipesannya. Ji Yoon
tanya apa maksud omongan Addie. Addie bilang kalau dia ingin Ji Yoon membuat
iklan di tempat yang layak dan BK adalah tempat yang layak. Ji Yoon tanya
kenapa harus BK? Addie bilang karena ada dia di sana. Ji Yoon terdiam mendengar
jawaban Addie.
Ji Yoon
berkata, “Karena kau bicara soal wine, maka dengarkan kata2ku. Salah satu
elemen kunci dalam membuat wine yg baik adalah Terroir (kebun anggur, lokasi,
tanah, geografi, iklim). Dan kudengar, anggur yang baik berasal dari lingkungan
yang buruk.”
“Aku tahu
alasanmu datang ke sini.” Ucap Addie.
“Tolong
beri kami kesempatan bersaing untuk Yong Won Furniture.” Pinta Ji Yoon.
“Baik.
Aku akan memberimu kesempatan, tapi ini adalah bantuan yang terakhir dariku.”
Jawab Addie.
“CEO
Kang.” Ucap Ji Yoon.
“Tidak
akan mudah terjun ke dalam dunia bisnis. Jadi persiapkan dengan baik.” Jawab
Addie.
“Terima
kasih.” Ucap Ji Yoon.
Ji Yoon
sampai di Giant dan kaget saat melihat Tae Baek menunggunya di luar. Tae Baek
minta maaf sama Ji Yoon. Ji Yoon bilang jika Tae Baek merasa gak enak, maka Tae
Baek harus memenangkan kompetisi itu. Tae Baek tanya apa Ji Yoon memikirkan
pekerjaan lain selain menjadi penulis iklan? Misalnya menjadi cheerleader. Tae
Baek bicara seperti itu dengan gaya ala2 anak cheers. Ji Yoon tertawa dan
bilang kalau Tae Baek sepertinya merasa lebih baik kalau membuat lelucon.
Addie
membicarakan soal bisnis dengan Presdir Baek. Presdir Baek mengingatkan Addie
untuk membawa Ji Yoon kembali. Addie bilang kalau ia punya cara sendiri untuk
menaklukkan Ji Yoon. Presdir Baek tanya apa yang akan dilakukan Addie. Addie
bilang kalau dia tidak ingin menyakiti Ji Yoon. Presdir Baek mengerti apa yang
akan dilakukan Addie.
Ah Ri
memaparkan profil CEO Jae Joon pada Tim AE. Jae Joon berusia 34 tahun. Ia
adalah cucu dari pendiri Yong Won Furniture. Ia sekolah di New York dan
mendapat gelar Ph.D. 3 tahun lalu dia menjabat sebagai CEO. Addie menyuruh
semuanya bekerja keras untuk menghasilkan iklan yang bagus.
Ji Yoon
dan Tae Baek hunting ke toko mebel. Mereka mengambil foto beberapa furniture.
Sementara itu Addie dan Ah Ri juga melakukan hal yang sama. Lalu Tim Giant dan
BK sama2 sedang rapat membahas hasil dari perburuan mereka ke toko mebel.
Karyawan
Tim Giant sudah tertidur karena kecapaian. Hanya Boss Ma, Ji Yoon, Tae Baek dan
Eun Hye yang masih terjaga. Mereka mengeluh karena belum mendapatkan ide sama
sekali. Boss Ma sambil memeluk bonekanya tanya kenapa Eun Hye tidak pulang. Eun
Hye bilang Hwa Rang dijaga oleh ibunya. Tae Baek mengeluh sakit di punggungnya
karena duduk sepanjang hari. Boss Ma dengan gaya lucunya berceloteh bagaimana
Ji Yoon bisa mencintai Tae Baek kalau Tae Baek lemah seperti itu. Eun Hye dan
Boss Ma sama2 tertawa melihat reaksi Tae Baek. Tae Baek langsung bilang kalau
dia tidak sakit.
Ji Yoon
menyuruh Tae Baek duduk di kursi pijat jika punggungnya sakit. Boss Ma bilang
kalau ia sudah menjual kursi pijatnya. Tae Baek tanya alasan Boss Ma menjuakl
kursi pijat itu. Boss Ma bilang kalau dia tidak punya uang untuk membayar
tagihan listriknya. Tae Baek marah. Ia bilang Boss Ma tidak boleh menjual kursi
itu karena itu adalah memori ttg GRC. Boss Ma menyuruh semuanya pulang dan
beranjak pergi.
Tae Baek
duduk diluar dengan Ji Yoon. Ji Yoon tanya kenapa Tae Baek marah? Yang paling
sedih karena kursi pijat itu dijual adalah Boss Ma. Tae Baek membenarkan
omongan Ji Yoon. Ia pun kembali menceritakan masa lalunya, saat BK menghancurkan
rumahnya. Semua kenangannya hancur. Sementara itu Eun Hye membawakan kopi untuk
Boss Ma. Eun Hye menasehati Boss Ma agar berbagi bebannya pada org lain, karena
sekarang ia juga karyawan Giant.
Ji Yoon
bercerita kisah hidupnya ke Tae Baek. “Aku juga punya benda kenangan di rumah.”
“Apa
itu?” tanya Tae Baek.
“Kursi
goyang. Sebenarnya ibuku juga penulis iklan.” Jawab Ji Yoon.
“Saat di
sauna aku mendengar kau bercerita dengan Hwa Rang. Kita ternyata memiliki
banyak kesamaan. Kita sama2 generasi kedua dalam bidang iklan.” Ucap Tae Baek.
“Apa
orang tuamu juga orang periklanan?” tanya Ji Yoon.
“Ayahku
pemasang papan iklan.” Jawab Tae Baek.
“Ibuku
duduk di kursi goyang untuk membaca buku atau membuat iklan. Jadi sekarang
kalau aku melihat kursi goyangnya, aku merasa melihatnya duduk di sana.” Ucap
Ji Yoon.
Tae Baek
terus memandangi Ji Yoon. Ji Yoon menghela napas, lalu melanjutkan kalimatnya.
“Bukankah ini lucu. Untuk iklan kali ini, aku memeriksa merek kursi goyang dan
menemukan kursi goyang itu dibuat oleh Young Won Furniture.”
“Aku
merasa perasaanku jadi sedikit membaik. Memories, Young Won Furniture.” Ucap
Tae Baek.
Ji Yoon
terpikirkan soal tagline iklan mereka.
“Bagaimana
kalau furniture adalah kenangan. Kenangan untuk selamanya.” Ucap Ji Yoon.
“Ayo.”
Ajak Tae Baek semangat.
“Kemana?”
tanya Ji Yoon.
“Tentu
saja membuat iklan sebelum mereka pergi.” Ucap Tae Baek.
Sementara
itu karyawan BK Advertising sudah merasa lelah. Ah Ri datang membawakan kopi
untuk Addie dan yang lain. Addie tanya ke Ah Ri soal kemungkinan mereka bisa
mengalahkan Giant. Ah Ri jawab kalau kemungkinannya fifty-fifty. Addie tanya ke
Direktur Chae jumlah uang yang mereka miliki untuk membuat presentasi iklan
itu. Semua tercengang saat saat Addie menyuruh menggunakan sebagian uang itu
untuk membuat presentasi.
Tae Baek
dibantu Staf Giant lainnya mengumpulkan warga untuk menjadi model iklan
furniture mereka. Eun Hye yang melihat itu dengan Boss Ma bertanya apakah
mereka harus melakukan hal itu. Boss Ma bilang kalau mereka tidak punya uang
yang cukup untuk biaya presentasi sehingga mereka harus memakai org2 itu
sebagai modelnya.
Addie dan
Ah Ri menemui seseorang. Sepertinya seketaris CEO Jae Joon. Wanita itu bilang
kalau dia akan melakukan yg terbaik untuk presentasi ini meskipun tidak mudah.
Tae Baek,
Boss Ma, Yi Cha, Ji Yoon dan Eun Hye dalam perjalanan menuju tempat kompetisi.
Boss Ma mengingatkan Tae Baek kalau nasib Giant bergantung pada kompetisi ini.
Tae Baek menunjukkan sisi kepedeannya. Eun Hye menggoda Tae Baek, kalau Tae Baek
tiba2 merasa gugup, ingatlah Ji Yoon. Mendengar ucapan Eun Hye, Tae Baek bilang
kalau dia merasa gugup tiba2. Ji Yoon juga mengatakan hal yg sama. Tentunya
sambil senyum2.
Addie dan
Ah Ri juga sedang di jalan. Ah Ri tanya apa Addie pikir Ji Yoon akan kembali
jika Giant bangkrut. Addie bilang kalau Giant bangkrut Ji Yoon mungkin tidak
akan kembali, jadi Giant tidak boleh bangkrut.
(Apakah
rencana Addie sebenarnya??)
Tim BK
dan Giant akhirnya bertemu! PD Shin dengan sombongnya mengomentari Giant yg sedang
kesulitan keuangan dan bertanya apakah Eun Hye sudah menerima gajinya. Eun Hye
bilang kalau gajinya lebih besar daripada gaji PD Shin. Ah Ri tanya bagaimana
hari2 Ji Yoon di Giant. Ji Yoon bilang kalau dia tidak lagi menjadi karyawan
magang. Addie bilang kalau dia ingin melihat presentasi Giant. Tae Baek bilang
kalau dia tidak akan mengecewakan Addie.
Tae Baek
menjelaskan presentasinya.
“Apa yang
terlintas dalam pikiran kita saat mendengar kata2 furniture? Kemewahan? Saat
kecil, ibu duduk di kursi goyang dan menyusui kita. Saat kita muda, kita
bermain petak umpet di dalam lemari. Kita menerima hadiah meja belajar saat
kita berhasil dalam pelajaran. Di tempat tidur, pasangan yang sudah menikah
mengekspresikan cinta mereka. Dan juga, saat kita menjadi seorang ibu, kita
duduk di kursi goyang yang diduduki oleh ibu kita. Karena itulah, furniture are
memories. And memories are Young Won Furniture.”
CEO Jae
Joon memberikan respon positif untuk presentasi Giant. Berikutnya giliran BK yg
diwakili Addie. Addie mengajak semuanya pindah tempat untuk presentasi.
Di luar,
Addie biilang BK datang bukan untuk menyajikan iklan. CEO Jae Joon tampak
tertarik dengan presentasi BK. Addie dan Ah Ri memulai presentasinya.
Mereka menunjukkan perabotan yang bergaya klasik. Dan tagline BK adalah Change
the life, Chang the furniture. CEO Jae Joon tampak lebih tertarik dengan ide yg
ditawarkan BK.
BK Ad
berpesta atas kemenangan mereka. Sementara Giant berduka.
Di
ruangannya, Jae Joon mendapat telepon dari seketaris Presdir Baek. Ternyata oh
ternyata, BK nyogok Young Won Furniture agar Giant kalah. BK menjanjikan
apartemen untuk Young Won Furniture. Presdir Baek menyuruh seketarisnya membawa
Tae Baek dan Boss Ma ke hadapannya.
Tim Giant
masih berduka atas kekalahan mereka. Boss Ma berusaha menyemangati mereka. Ji
Yoon dan Sun Hye tak ada diantara mereka. Eun Hye bilang kalau Ji Yoon pergi
minum kopi dengan Sun Hye untuk menenangkan perasaan mereka. So Ran menyatakan
pengunduran dirinya dari Giant dan menyuruh Yi Cha membuka mata untuk cewek
lain. Boss Ma mengizinkan siapapun yg ingin keluar dari Giant.
Tiba2,
seketaris Presdir Baek datang. Semua bingung saat seketaris Presdir Baek
memberitahu kalau Presdir Baek ingin bertemu dengan Boss Ma dan Tae Baek. Ji
Yoon yang baru pulang beli kopi kaget melihat Boss Ma dan Tae Baek dibawa pergi
oleh seketaris ayahnya.
Dalam
perjalanan, Tae Baek tanya alasan Presdir Baek mau menemui mereka. Seketaris
Presdir Baek bilang kalau mereka akan tahu setelah bertemu dengan Presdir Baek
nanti. Ponsel Tae Baek berdering. Telepon dari Ji Yoon. Ji Yoon tanya kenapa
Tae Baek dan Boss Ma pergi dengan seketaris BK. Ji Yoon kaget saat Tae Baek
bilang kalau Presdir Baek mengajak bertemu.
Ji Yoon pun
langsung pergi ke BK.
Tae Baek
dan Boss Ma tiba di BK. Tapi Presdir Baek hanya ingin bicara dengan Boss Ma.
Tae Baek menunggu diluar. Ji Yoon sampai di BK. Boss Ma tanya apa alasan
Presdir Baek mengajaknya bertemu. Presdir Baek bilang kalau dia ingin Boss Ma
memecat seseorang. Boss Ma tanya siapa orang itu. Presdir Baek menjawab kalau
org itu adalah Ji Yoon. Betapa kagetnya Boss Ma saat tahu Ji Yoon adalah putri
Presdir Baek.
Ji Yoon
berlari ke ruangan ayahnya. Ia tak melihat Tae Baek duduk di depan ruangan
ayahnya. Langkah Ji Yoon terhenti karena Tae Baek memanggilnya. Tae Baek tanya
apa yang dilakukan Ji Yoon di sana. Ji Yoon bilang kalau dia takut terjadi
sesuatu dengan Tae Baek dan Boss Ma. Bersamaan dengan itu, Boss Ma keluar dari
ruangan Presdir Baek.
“Apa yang
terjadi?” tanya Ji Yoon.
“Baek
Copy, kau harus mengundurkan diri dari Giant.” Jawab Boss Ma.
BERSAMBUNG
0 comments
Post a Comment