Ad Genius Lee Tae Baek Eps 13

No Comments
Tae Baek akhirnya mengetahui Ji Yoon anak Presir Baek. Ia syok. Ji Yoon beranjak mendekati Tae Baek. Addie berdiri di belakang Tae Baek. Ji Yoon minta maaf pada Tae Baek. Tae Baek tidak percaya apa yang dilihatnya. Ji Yoon mengajak Tae Baek bicara di luar.


“Kenapa kau tidak cerita?” tanya Tae Baek.
“Aku tidak ingin melukaimu. Saat ini, Giant berada dalam kondisi sulit, jadi aku tidak ingin menambah bebanmu. Maafkan aku.” Jawab Ji Yoon.
Tae Baek menatap Ji Yoon, lalu bertanya, “Apa Ji Yoon yang ada di hadapanku ini adalah Ji Yoon yang aku kenal?”
Ji Yoon tercengang mendengar pertanyaan Tae Baek.


Sementara itu di dalam Presdir Baek memarahi Addie. Presdir Baek mengaku kecewa pada Addie yang tidak bisa memenangkan hati Ji Yoon. Addie diam saja. Presdir Baek lantas menyuruh Addie membuat Ji Yoon keluar dari Giant, dan bertunangan dengan Ji Yoon. Addie menolak bertunangan dengan Ji Yoon sampai ia bisa memenangkan hati Ji Yoon.
 
Presdir Baek berkata, “Dia pergi dengan pria lain. Apa kau pikir kau bisa memenangkan hatinya! Jangan bicara omong kosong! Mulai besok kau harus siapkan dirimu untuk pesta pertunangan. Kau mengerti.”
Addie terkejut, tapi dia mengangguk.


Ji Yoon bercerita ttg keluarganya pada Tae Baek. “Keluarga Presdir Baek memberiku nama Baek Ji Hyun. Tapi aku lebih suka nama pemberian ibuku, Baek Ji Yoon. Aku tidak ingin hidup sebagai Baek Ji Hyun. Aku ingin hidup sebagai Baek Ji Yoon.”
“Meskipun kau merubah namamu, hal itu tidak akan mengubah kenyataan siapa dirimu.” jawab Tae Baek.


Ji Yoon dan Tae Baek sama2 meneteskan air mata. Tae Baek menghapus air matanya dan meminta Ji Yoon jangan menemuinya lagi. Setelah mengatakan itu, Tae Baek pergi meninggalkan Ji Yoon. Tangis Ji Yoon pecah.


Tae Baek menyusuri jalanan dengan langkah gontai. Ia masih syok akan fakta Ji Yoon anak Presdir Baek. Ji Yoon duduk di halte bus. Ia memikirkan nasib kelanjutan hubungannya dengan Tae Baek.

2 Karyawan BK lagi ngomongin soal Giant yang dituduh melakukan penjiplakan. PD Shin yang jalan bersama mereka diam saja mendengar itu. Mereka juga mengungkit masa lalu Boss Ma sbg pengungkap aib. Tiba2, jalan mereka dihadang oleh Eun Hye dan Boss Ma. Eun Hye menatap galak Shin.


“Apa yang kau lakukan di sini Ketua Tim Lee?” tanya Shin sedikit takut.
“Kau tanya kenapa? Kau tidak menjawab teleponku, jadi aku datang kemari.” Jawab Eun Hye.
“Oh iya aku sangat sibuk.” Jawab Shin.
“Benarkah? Kau mungkin sibuk menjebak perusahaan yang tidak bersalah dalam isu penjiplakan.” Ucap Boss Ma.
“Apa yang kau katakan?” tanya Shin gugup.


Boss Ma mencengkram kerah baju Shin dan berkata, “Presdir Park sudah mengakui kalau dia menerima proposal Giant yang kau curi. Siapa yang menyuruhmu melakukannya! Direktur Kang atau Presdir Baek!”
Shin ketakutan, lalu ia melihat Ah Ri datang. Ah Ri berjalan mendekati mereka. Ia datang bersama Presdir Park!


“Kenapa kau membuat kekacauan di perusahaan org lain?” ucap Ah Ri.
“Kami tidak membuat kekacauan di sini.” Jawab Boss Ma.
“Presdir, tolong jelaskan semuanya.” Pinta Eun Hye.
Presdir Park diam saja. Ia terlihat ketakutan.
“Aku sudah dengar ceritanya. Giant mengancam Presdir Park. Jadi karena ini kalian membuat cerita palsu.” Jawab Ah Ri.
“Presdir Park! Kenapa ucapanmu yang kemarin dan sekarang berbeda!” bentak Boss Ma.
“Kalian mengeroyokku kemarin agar aku berbohong.” Jawab Presdir Park.
“Presdir Park, kenapa kau seperti ini?” tanya Eun Hye.
“Aku rasa masalah ini sudah selesai. Jadi silahkan pergi dari sini sebelum aku panggil keamanan.” Ucap Ah Ri.
“Tidak peduli apa yang akan terjadi pada bulan, pagi pasti akan datang. Sebagai senior dalam bisnis ini, aku akan mengingat kata2mu.” Jawab Boss Ma.
Boss Ma dan Eun Hye beranjak pergi. Shin diam saja melihat itu semua.


Eun Hye tanya pada Boss Ma apa yang akan mereka lakukan. Boss Ma meminta maaf sudah menyeret Eun Hye ke dalam masalahnya dan membuat Eun Hye menderita. Eun Hye tanya kenapa Boss Ma minta maaf. Lalu, ponsel Boss Ma berdering. Telepon dari Tae Baek. Boss Ma cerita kalau Presdir Park mengubah kesaksiannya. Tae Baek lalu tanya apa Boss Ma tahu siapa ayah Ji Yoon. Boss Ma kaget Tae Baek sudah mengetahui itu.


Boss Ma menemani Tae Baek di Giant.
“Kenapa Ji Yoon tidak jujur padaku?” sesal Tae Baek.
“Bagaimana mungkin dia jujur padamu jika kau dan BK punya sejarah yang kelam. Sekarang, apa yang akan kau lakukan?” ucap Boss Ma.
“Aku tidak tahu. Jujur aku tidak yakin bisa bersama2 lagi dengan Ji Yoon seperti sebelumnya.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa kau tidak yakin?” tanya Boss Ma.
“Kami punya kelas yang berbeda. Seperti langit dan bumi. Setelah aku tahu identitasnya yang asli, aku bingung dia menyukaiku atau hanya mengasihaniku.” Jawab Tae Baek.
“Apa yang kau bicarakan!” ucap Boss Ma tak suka.
“Ji Yoon orang baik. Masalah yang terjadi antara keluargaku dan BK. Mungkin dia merasa tidak enak dan kasihan padaku. Jadi aku rasa Ji Yoon ingin aku mendapatkan yang terbaik. Kenapa orang seperti Ji Yoon bisa menyukaiku yang tidak punya apa2?” jawab Tae Baek.
“Apa kau akan terus melanjutkan omong kosong ini!? Apa yang terjadi pada Lee Tae Baek?” ucap Boss Ma.


“Jujur, hidup ini menakutkan.” Ucap Tae Baek dengan mata berkaca2. “Tanpa uang dan koneksi, aku dapat melangkah sejauh ini. Tapi sulit rasanya untuk sukses dalam dunia periklanan dan cinta.” Ucap Tae Baek lagi, air matanya berjatuhan.
Boss Ma menatap iba Tae Baek. Tae Baek menghapus air matanya.
“Usiaku 28 tahun sekarang. Tapi kenapa masa depanku begitu gelap. Aku tidak bisa melihat apa2. Apa yang harus kulakukan?” ucap Tae Baek sedih.
“Apa kau sedang bercanda denganku? Kau pikir aku tahu masa depanku akan seperti ini? Kau 28 tahun. Aku 48, tapi hidupku begini2 saja. Sekali pun kau merasa takut dan cemas, kau harus tetap berjuang.” Jawab Boss Ma.


Tae Baek menarik napas. Hatinya benar2 terluka. Ia lalu meminum sojunya, diikuti dengan Boss Ma. Sementara itu di kamarnya Ji Yoon teringat kata2 Tae Baek tadi. Sekalipun kau mengubah namamu, tidak akan bisa mengubah kenyataan siapa dirimu. Siapa orang tuamu. Air mata Ji Yoon mengalir. Ia melihat cincin pemberian Tae Baek di jarinya, juga lukisan dirinya.


Di BK, Addie memarahi Ah Ri yang sudah menjebak Giant tanpa berdiskusi dengannya. Ah Ri bilang itu perintah Presdie Baek. Addie memelototi Ah Ri. Ah Ri takut jika Addie melawan Presdir Baek, maka Addie akan bermasalah dengan Presdir Baek. Addie bilang Ah Ri adalah karyawan BK Advertising, dan BK Advertising bukan milik Presdir Baek. Ah Ri bilang dia tak tahu kenapa dirinya melakukan hal itu untuk Addie.


“Kau pikir aku mau melakukannya? Sesuatu yang bahkan tidak ingin kau lakukan dan tanpa persetujuanku.” Ucap Ah Ri.
“Tapi kenapa kau lakukan ini?” tanya Addie.
“Untuk melindungi posisimu.” Ucap Ah Ri.
Addie tercengang dengan jawaban Ah Ri.
“Aku tidak bermaksud menjadikanmu boneka untuk melindungiku.” Ucap Addie.
“Direktur, kau tidak pernah jatuh sebelumnya.” Jawab Ah Ri.
Addie menghela napas mendengar kata2 Ah Ri.


Ji Yoon datang ke Giant dengan langkah gontai. Ia berhenti sejenak, lalu meyakinkan dirinya kalau ia bisa melakukannya. Ia lalu masuk ke dalam.. Mata Ji Yoon tampak sembab. Sesampainya di dalam, Ji Yoon kaget melihat org2 mengambil barang2 Giant.

“Boss Ma meminjam uang.” Ucap Eun Hye.
“Jadi ini alasannya mereka datang kemari?” tanya Ji Yoon syok.


Boss Ma bernego dengan para penagih hutang. Ia bilang akan membayar hutangnya bulan ini. Para penagih hutang tidak percaya dan tetap menyita barang2 Giant. Semua prihatin melihatnya. Yi Cha menanyakan keberadaan Tae Baek. Hassan bilang ponsel Tae Baek tidak bisa dihubungi. Ji Yoon merasa tidak enak.


Sun Hye bingung karena mereka tidak bisa bekerja lagi. Yi Cha tiba2, menarik kursi yang sudah dilabeli tanda disita, dan duduk di sana. Eun Hye mengajak semuanya duduk untuk meeting. Sun Hye memuji Yi Cha. Boss Ma bilang untuk apa mereka meeting karena mereka tidak ada proyek. Boss Ma menyuruh semuanya pulang. Eun Hye mencemaskan para penagih hutang itu. Boss Ma berjanji akan membereskan semuanya. Ji Yoon lalu mengajak Eun Hye dan Boss Ma bicara.


Eun Hye kaget tahu Ji Yoon anak Presdir Baek.  Ji Yoon minta maaf tidak menceritakan hal ini pada Eun Hye. Boss Ma diam saja mendengarkan mereka. Ji Yoon berniat keluar dari Giant. Ia yakin nama Giant akan bersih dan Giant bisa kembali ikut kompetisi itu jika dirinya keluar dari Giant. Boss Ma bilang itu semua bukan salah Ji Yoon.

“Jika kau pergi untuk menyelamatkan kami, kami tidak bisa melepasmu Ji Yoon.” Ucap Eun Hye.
“Aku akan baik2 saja. Aku merasa lelah. Jadi aku ingin istirahat.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kau akan memberitahu Tae Baek?” tanya Boss Ma iba.
“Tidak.” Jawab Ji Yoon.
Boss Ma dan Eun Hye menarik napas. Mereka prihatin dengan masalah Ji Yoon.


Sementara itu di rumah, Tae Baek masih tidur. Nenek membangunkan Tae Baek dan membawakan sup tulang sapi. Tae Baek memakan sup itu. Nenek bilang Tae Baek harus makan sup itu untuk menambah energi. Nenek lalu bertanya apa Tae Baek tidak pergi bekerja. Tae Baek bilang jika dia libur hari itu dan tidak punya rencana kemana2.



 Ji Yoon menemui ayahnya di BK.
“Akhirnya anda menang Presdir. Apa anda puas?” tanya Ji Yoon sinis.
“Saat orang tua bertengkar dengan anaknya, tidak peduli siapa yang menang dan kalah, kedua belah pihak tidak boleh ada yang terluka.” Jawab Presdir Baek.
“Anda yang memulai pertengkaran ini.” Ucap Ji Yoon marah.
“Jika kau mendengarkan kata2ku sejak awal, tidak akan begini jadinya.” Jawab Presdir Baek.
“Jika anda mendengarkan kata2 saya, kita tidak mungkin bertengkar seperti ini.” Balas Ji Yoon.
“Apapun yang kau katakan, kau tetap putriku. Aku harap kau memimpin BK dengan Direktur Kang. Pertunanganmu dengan Addie Kang..”
“Aku akan pergi ke desa selama satu bulan. Tentang hal lain, akan kupikirkan nanti. Ini adalah cara terbaik yang bisa kulakukan untukmu, Presdir.”

Tae Baek yang baru selesai mandi, mengecek ponselnya. Ada SMS dari Boss Ma.

Ji Yoon sudah keluar dari Giant. Dia berencana berlibur ke pedesaan selama sebulan.


Ji Yoon bersama bibinya di toko. Bibi mencemaskan kondisi Ji Yoon selama di desa. Ji Yoon bilang, “Dia tinggal sendirian di desa, jadi aku akan baik2 saja. Dia mungkin akan memintaku tinggal dengannya selamanya.”
Ponsel Ji Yoon berbunyi. Wajah Ji Yoon langsung berubah. Bibi tanya kenapa Ji Yoon tidak menjawab ponselnya. Ji Yoon bilang itu telepon dari Tae Baek.
Ji Yoon terkejut melihat kedatangan Addie.

Tampak Tae Baek berlari di sepanjang jalan. Ia lalu berhenti berlari dan menyetop taksi. 


Addie dan Ji Yoon berbicara diluar.
“Aku sudah dengar dari Presdir. Jadi aku datang untuk mengucapkan maaf.” Ucap Addie.
Ji Yoon menatap Addie. Addie melanjutkan kata2nya.
“Aku memang ingin kau keluar dari Giant. Tapi aku tidak berharap kau seperti ini.”
“Tidak ada yang ingin kukatakan, jadi lebih baik kau pergi.”


Sementara itu, Tae Baek masih dalam perjalanan. Ji Yoon memasukkan kopernya ke bagasi taksi. Lalu, Ji Yoon pun pergi diantar bibinya. Taksi yang membawa Ji Yoon dan bibinya berpapasan dengan taksi yang membawa Tae Baek. Sayang, mereka tidak bertemu.

Tae Baek turun dari taksi dan masuk ke toko bibi Ji Yoon. Di depan pintu, ia melihat tulisan bahwa toko ditutup sementara.


Ji Yoon dan bibinya ada terminal. Bibi Ji Yoon menyuruh Ji Yoon melupakan semuanya. Ji Yoon minta bibinya tidak menangis selama dia pergi. Akhirnya, keberangkatan Ji Yoon pun tiba. Ji Yoon pamit pada bibinya. Bibi Ji Yoon tampak berat melepaskan Ji Yoon.


Ji Yoon berjalan sambil mendorong kopernya. Tiba2 ia berhenti melangkah dan menoleh ke belakang. Senyumnya mengembang saat melihat Tae Baek berjalan ke arahnya. Tapi ternyata laki2 itu bukan Tae Baek. Itu hanyalah bayangan Ji Yoon. Ji Yoon pun tampak kecewa dan beranjak pergi.



Tae Baek masih menunggu Ji Yoon di toko bibi Ji Yoon. Bibi Ji Yoon turun dari taksi dan kaget melihat Tae Baek. Tae Baek langsung menghampiri bibi Ji Yoon. Bibi Ji Yoon bilang Ji Yoon sudah pergi. Tae Baek minta diberitahu kemana Ji Yoon pergi. Bibi Ji Yoon menghela napas dan menyuruh Tae Baek melepaskan Ji Yoon.


Hari sudah malam. Ji Yoon ada di bus. Ia melihat fotonya bersama2 karyawan Geumsan dan GRC. Tae Baek ada di ketinggian.


Tae Baek teringat saat bersama2 dengan Ji Yoon di tempat itu malam hari (epi 10, dimana Ji Yoon melamar sbg karyawan GRC).


Saat Tae Baek menyamar sebagai tunawisma dan Ji Yoon datang memberinya semangat (epi 4). Saat mereka baru pulang dari acara amal Termos Bak Nyeon, Ji Yoon memukul Tae Baek karena tak terima diledeki (epi 5)


Saat ia mendatangi Ji Yoon di Geumsan (epi 5). Saat Ji Yoon menjemputnya di kantor polisi (epi 6)


Saat Ji Yoon mengobati lukanya (epi 6). Saat Ji Yoon memberinya semangat ketika ia menyamar sebagai tunawisma (epi 4). Saat Ji Yoon memberinya semangat dalam keadaan mabuk (epi 7). Saat tim GRC menyambut Ji Yoon yang akan membantu mereka dalam membuat iklan lotion bayi (epi 9).


Saat ia merayakan ulang tahun Ji Yoon di hari pembukaan Giant (epi 10). Saat ia menjemput Ji Yoon yang mabuk di resto (epi 6). Saat ia menyelamatkan Ji Yoon yang hampir ditabrak mobil (epi 10). Saat ia dan Ji Yoon jadian (epi 10).


Ji Yoon masih ada di bus. Ia melihat cincinnya yang diberikan Tae Baek saat mereka jadian. Tae Baek masih memikirkan Ji Yoon di tempat itu. Perlahan2 Ji Yoon melepaskan cincinnya. Ia tampak sedih. Tampak beberapa orang duduk di bus itu.


Esok paginya, Eun Hye menerima telepon dari panitia kompetisi makanan korea itu. Poster mereka akan dipasang besok pagi. Dan mereka akan dibayar dalam minggu ini! Ternyata dengan perginya Ji Yoon, membuat Presdir Baek berhenti mengganggu Giant. Karyawan Giant senang. Eun Hye lantas memeriksa apa yang sedang dilakukan Yi Cha dan Sun Hye. Ternyata mereka sedang melihat2 barang di internet. Yi Cha bilang mereka pikir kalau mereka harus mempersiapkan diri untuk kompetisi itu.


Tae Baek duduk di ranjang. Ia melihat foto Ji Yoon di ponselnya. Dalam foto itu, Ji Yoon sedang tidur sambil memeluk boneka. Tae Baek tampak kusut. Tampak kerinduan yang amat mendalam di matanya.


Boss Ma tiba2 datang dan menumpahkan banyak tas plastik kemasan di meja.
“Apa ini?” tanya Eun Hye.
“Ini adalah iklan baru. Kita sangat diuntungkan oleh kompetisi makanan korea itu. Mereka melihat award yang kita dapat dan menghubungi kita.” Jawab Boss Ma.
“Kalau kita begini terus, kita bisa kaya.” Jawab Eun Hye sambil senyum2.
“Apa maksudmu “kita”? Yang akan kaya hanya aku karena aku boss-nya.” Ucap Boss Ma.
“Gara2 uang kau menjadi arrogant!” jawab Eun Hye sewot.
Boss Ma tertawa kecil, lalu bertanya, “Bagaimana dengan Tae Baek?”
“Dia seperti hidup di dalam gua.” Jawab Eun Hye.


Yi Cha berdehem, memberitahukan kedatangan Tae Baek. Tae Baek mendekati mereka dengan penampilan kusut.
“Aku baik2 saja. Jangan cemaskan aku.” Ucap Tae Baek, lalu kembali ke dalam.
“Kau mau kemana?” tanya Boss Ma.
“Aku butuh beberapa referensi untuk membuat iklan baru.” Jawab Tae Baek tanpa semangat.

Tae Baek beranjak pergi. Sun Hye mengatai Tae Baek seperti zombie. Boss Ma pun pergi menyusul Tae Baek. Ia mengajak Tae Baek makan. Semula Tae Baek menolak, tapi Boss Ma memaksa. Tae Baek pun menyerah dan mengikuti kemana Boss Ma pergi.


Boss Ma mengajak Tae Baek ke warung. Di warung itu ada poster Everest. Pemilik warung mendatangi mereka. Boss Ma bilang yang membuat poster Everest itu adalah Tae Baek. Pemilik warung memuji kehebatan Tae Baek, lalu menyuruh mereka duduk. Pemilik warung senang sekali bertemu Tae Baek. Ia menyebut Tae Baek sbg org yang berharga dan berniat memberitahu anaknya.


“Apa maksud dia orang yang berharga dan kenapa dengan putrinya?” tanya Tae Baek.
“Putrinya mengalami kecelakaan saat duduk di bangku SMA. Karena itu, putrinya menjadi lumpuh. Putrinya depresi dan keluar dari sekolah. Akhirnya mereka tinggal di sini. Beberapa bulan lalu, putrinya ingin keluar melihat iklan itu. Lihat, Tae Baek. Sebuah iklan bisa menyelamatkan hidup seseorang. Dan Ji Yoon menyelamatkan Giant.” Ucap Boss Ma.

Lalu, anak pemilik warung datang. Dia gadis yang cantik. Gadis itu berterima kasih pada Tae Baek dan meminta tanda tangan Tae Baek. Tae Baek pun kembali bersemangat. Ia memberikan tanda tangannya pada kertas berisi gambar Everest itu.


Addie dan Presdir Baek bertemu.
“Apa kau belum mendengar apapun dari Ji Yoon?” tanya Presdir Baek.
“Sebaiknya kita memberinya waktu.” Jawab Addie.
“Pertunanganmu dengan Ji Yoon penting buat BK. Dengan sikapmu yang plin plan, aku tidak tahu berapa lama lagi harus bersabar.” Ucap Presdir Baek.
Addie menarik napasnya.
“Dalam 3 bulan ini, aku berencana membangun pabrik kimia.” Ucap Presdir Baek.
“Kudengar itu akan dibangun di Desa Moojin.” Jawab Addie.
“Hubungi Direktur Kim untuk membahas hal ini.” Suruh Presdir Baek.

Ah Ri membahas rencana pembangunan pabrik kimia itu dengan tim-nya. Ia berkata, “Proyek ini mempertaruhkan masa depan perusahaan. Oleh karena itu, kita perlu melakukan pendekatan untuk meredam opini publik. “

(Curiga gw, desa itu pasti desa tempat Ji Yoon tinggal sekarang).


Selesai rapat, para Tim AE membicarakan apa yang terjadi pada BK. Ah Ri datang membuat mereka semua terdiam. PD Shin mendekati Ah Ri dan bertanya apa benar Ji Yoon putri Presdir Baek.
“Ji Yoon sudah keluar dari perusahaan ini, jadi kenapa mempermasalahkan hal itu?” jawab Ah Ri.
“Kenapa mempermasalahkan? Coba kau pikir. Kalau benar Ji Yoon anak Presdir Baek, dia bisa kembali ke sini kapanpun yang dia inginkan. Apa kau pikir dia akan kembali bekerja sebagai karyawan magang jika dia kembali. Mungkin dia akan menjabat sebagai direktur. Kau jangan berpikir dia akan diberi posisi yang sama denganmu.” Jawab Shin.
“Jadi itu alasan Direktur Kang menyukainya.” Ucap karyawan yg cewek.
“Aku harus memperlakukannya dengan baik. Dia pasti akan membenciku. Aku dalam masalah.” Ucap Shin takut.
“Jangan bergosip. Lebih baik kalian bersiap2 untuk rencana BK.” Jawab Ah Ri, lalu beranjak pergi.


Semangat Tae Baek sudah kembali!! Semua karyawan kaget melihat penampilan Tae Baek yang rapi. Tae Baek meminta maaf karena datang terlambat. Boss Ma yang kesal bertanya apa Tae Baek pikir bisa datang dan pergi seenaknya. Tae Baek tidak menanggapi omongan Boss Ma. Ia mengajak semuanya membuat iklan yang dahsyat. Semua tertawa melihat mood Tae Baek kembali baik.


Ma Yi Cha, Sun Hye dan Tae Baek sedang melihat artikel di internet. Yi Cha memberi usul kalau mereka bisa melakukan survey di tempat2 seperti universitas. Tae Baek menimpali omongan Yi Cha dengan berkata beberapa waktu lalu sebuah perusahaan ponsel melakukan beberapa pemasaran konsumen dan produknya menjadi hits. Tae Baek kemudian melirik Sun Hye dan berkata kalau konsumen sekarang cukup cerdas.

“Itulah yang disebut sebagai crea-sumer marketing.” Ucap Boss Ma.


Tae Baek, Yi Cha dan Sun Hye bingung dengan kata2 Boss Ma. Boss Ma tanya kenapa mereka tidak mencatat kata2nya barusan. Tae Baek, Yi Cha dan Sun Hye masih bingung.

“Jadi maksudnya adalah creative+consumer. Jadi di setiap pemasaran, konsumen yang tidak terlibat secara aktif hanya buang2 waktu dan uang. Apa kalian sudah mengerti?” ucap Eun Hye menjelaskan.

Tae Baek, Sun Hye dan Yi Cha mengangguk2. Boss Ma lalu menanyakan ke Tae Baek soal ide tas resleting. Tae Baek langsung duduk disamping Boss Ma dan menjelaskan idenya. Ia menunjukkan kemasan plastick (mirip kemasan obat) yang di dalamnya ada foto mereka bersama dengan karyawan Geumsan.

“Bagaimana dengan ini? Kenangan produk?” tanya Tae Baek.
“Idemu tidak buruk, tapi mirip dengan iklan Yong Won Furniture. Apa kau sudah mendengar kabar dari Ji Yoon?” jawab Boss Ma.
“Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabarnya.” Ucap Tae Baek.
“Oke, ayo kita kerjakan ide ini.” Ajak Tae Baek, membuat semuanya tertawa. Mereka tahu apa isi hati dan kepala Tae Baek saat ini.


Di sebuah rumah di pedesaan, terlihat seorang gadis dengan rambut digerai sedang menyusun piringan hitam di rak. Gadis itu bersweater pink. Rumah itu dipenuhi berbagai alat musik. Lalu, seorang gadis seumurannya dengan gitar yang disandang di badannya, datang dan memanggil gadis bersweater pink itu. Gadis bersweater pink itu Ji Yoon! Gadis bergitar itu pun mulai membacakan puisinya. Ji Yoon yang mendengarnya merasa aneh.

“Ada apa dengan wajahmu? Kau tidak suka dengan puisinya?” tanya gadis itu.
“Aku menyukainya.” Jawab Ji Yoon.
“Dari wajahmu aku sudah tahu kau berbohong. Kau bahkan juga berbohong soal identitasmu sebagai anak Presdir Baek.” Ucap gadis itu.
“Seharusnya dari awal aku jujur tentang ini. Ini kesalahanku.” Jawab Ji Yoon.
“Wanita tanpa rahasia tidaklah seru. Kalau ada pria yang tidak mengerti tentang hal itu, buang saja.” Ucap gadis itu.


Lalu datang beberapa orang. Gadis itu langsung menyambutnya. Salah satu dari orang2 itu tanya apa Ji Yoon yang diceritakan gadis itu. Gadis itu pun memperkenalkan Ji Yoon sebagai pembuat iklan Everest. Orang2 itu memuji kemampuan Ji Yoon. Ji Yoon bilang dia membuatnya dengan seorang teman. Ji Yoon tampak sedih saat teringat dengan Tae Baek.

Gadis itu lalu bilang Ji Yoon sudah punya pacar. Orang2 itu tertawa. Gadis itu lantas tanya maksud kedatangan orang2 itu. Saat orang2 itu mau menjelaskan maksud kedatangannya, tiba2 saja gadis itu berteriak, Ini sudah waktunya. Gadis itu lalu melihat Ji Yoon. Ji Yoon tanya apa harus melakukannya sekarang. Gadis itu tanya apa Ji Yoon mau dipecat. Ji Yoon pun bergegas melakukan perintah gadis itu. Setelah Ji Yoon pergi, gadis itu melarang orang2 itu bicara soal BK di depan Ji Yoon. Orang itu lalu bilang kalau Presdir Baek akan datang ke sana.


Ji Yoon pergi melihat seekor anjing yang ada di halaman. Ia mengelus2 anjing itu, lalu berkata, “Tae Baek, mulai sekarang namamu adalah Tae Baek. Tae Baek, aku minta maaf. Kau mengerti perasaanku kan?”
Ji Yoon kembali mengelus2 anjing itu, lalu memeluknya.

Addie dan Ah Ri meninjau lokasi pembangunan pabrik kimia BK. Ternyata benar, desa tempat Ji Yoon tinggal akan dibangun pabrik BK.


Dalam perjalanan pulang, Ah Ri berkata, “Tidak ada masalah hukum dengan membangun pabrik. Urusan dengan para petani sudah selesai. Masalah kita sekarang terletak pada orang2 kota yang menentang pembangunan proyek. Disamping itu, kelompok penyelamat lingkungan juga menolak hal ini.”
“Masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan, jadi kita harus bergerak cepat.” Jawab Addie masih terus menyetir.


Ah Ri mengalihkan pandangannya keluar dan terkejut melihat Ji Yoon yang berjalan2 dengan seekor anjing. Ia lantas memandang Addie yang masih fokus menyetir, lalu kembali melihat keluar jendela.

Pemilik resto senang karena restonya mulai rame pengunjung. Tampak Tae Baek sedang memasang poster Seolleotang di dinding. Pemilik resto lantas menanyakan Ji Yoon. Tae Baek bilang Ji Yoon sedang pergi berlibur. Pemilik resto memukul Tae Baek dan berkata kalau ia tahu Tae Baek dan Ji Yoon lagi bertengkar. Pemilik resto lalu pergi ke dapur. Tae Baek tersenyum melihat kepergian pemilik resto.

Sambil mengaduk2 sup-nya, pemilik resto berkata, “Banyak orang menaruh susu bayi atau krimer untuk membuatnya lebih putih. Jadi banyak Seolleongtang yang palsu. Tapi pada akhirnya orang2 akan datang dimana mereka memakai daging sapi untuk membuat seolleongtang. Kau juga, ingat saat kau membuat iklan. Kebenaran akan selalu menang.”
“Ya aku akan mengingatnya.” Jawab Tae Baek.
“Oya, apa kau punya waktu sekarang? Pacarmu kan tidak ada sini, jadi mau kah kau berkencan denganku?” tanya pemilik resto.

Pemilik resto mengajak Tae Baek mengunjungi makam suaminya. Pemilik resto berkata kalau sampai saat ini ia tidak tertarik untuk menikah lagi. Tae Baek bilang pasti pemilik resto dengan suaminya sangat bahagia. Pemilik resto menasehati Tae Baek untuk mempertahakan Ji Yoon, karena Ji Yoon adalah wanita yang dikirim dari Surga. Tae Baek tersenyum mendengar ucapan pemilik resto.

Pemilik resto lantas menuangkan sup itu dari termos ke mangkuk. Sup itu adalah favorit suaminya. Ia lalu mengeluarkan plastick dari dalam saku jaketnya dan berkata plastick itu ia ambil dari mobil Tae Baek. Tae Baek tanya apa yang mau dilakukan pemilik resto dengan plastik itu. Pemilik resto lalu menggunakan plastik itu untuk menutupi sup itu agar tidak terkena kotoran. Dari situ, Tae Baek mendapatkan ide yang baru untuk iklannya.


 Addie dan Ah Ri dinner di restoran.
“Kudengar Ji Yoon tidak bekerja lagi di Giant. Apa dia akan kembali ke BK?” tanya Ah Ri.
“Dia sedang mencoba menjernihkan pikirannya.” Jawab Addie.
“Jika dia kembali ke BK, aku akan berada dalam situasi yang lucu.” Ucap Ah Ri.
“Kenapa?” tanya Addie.
“Seseorang yang hanya karyawan magang, sekarang aku harus memperlakukannya sebagai putri Presdir. Dan juga, aku harus melihat kalian terus bersama.” Jawab Ah Ri.
“Setelah Ji Yoon kembali, kami akan segera bertunangan.” Ucap Addie.


Ah Ri kaget mendengar itu dari Addie. Ia lantas bertanya apa Ji Yoon setuju dengan pertunangan itu. Addie bilang yakin Ji Yoon akan menerima pertunangan itu. Ah Ri bilang kalau Ji Yoon tidak akan berpaling pada orang lain. Addie bercerita jika Ji Yoon adalah orang yang selalu membuatnya tertawa, membuat jantungnya berdebar. Ah Ri semakin terluka mendengarnya.



Ji Yoon bercerita hubungannya dengan Tae Baek pada gadis teman barunya itu.
“Aku rasa aku tidak mungkin melanjutkan hubunganku dengan Tae Baek. Dia sudah melalui masa2 yang sulit. Dia tidak bisa membuat iklan dengan baik. Dia adalah orang yang sudah disakiti oleh BK. Jadi lebih baik hubungan ini diakhiri.”
“Baiklah, lupakan masalahmu.” Jawab gadis itu.


Ah Ri memberikan surat pengunduran dirinya pada Addie. Addie berkata kalau dia yakin Ah Ri bisa membedakan masalah pribadi dengan pekerjaan. Ah Ri bilang kalau dia tidak bisa melakukan itu. Ia lalu memberikan Addie hadiah berupa dasi. Addie bilang tidak bisa menerima pengunduran diri Ah Ri dan menyuruh Ah Ri mengambil cuti. Namun Ah Ri tetap pada keputusannya.


Giant sedang sibuk bekerja untuk iklan mereka. Tiba2, mereka dikejutkan dengan kedatangan Ah Ri. Tae Baek dan Ah Ri bicara diluar.
“Aku sudah mengundurkan diri dari BK.” Ucap Ah Ri.

Tae Baek terkejut dan menatap Ah Ri. “Apa ada masalah?” tanyanya.
“Gak kok. Aku hanya ingin istirahat.” Jawab Ah Ri.
“Lalu Direktur Kang?” tanya Tae Baek.
“Aku pergi untuk mengakhiri semuanya. Cinta yang bertepuk sebelah tangan. Itu bukan aku. Aku, Direktur Kang, Ji Yoon dan kau sama2 mengalami cinta yang sulit.” Jawab Ah Ri.
“Apa maksudmu?” tanya Tae Baek.
“Hubungan Ji Yoon dengan Presdir Baek, kau sudah tahu?” jawab Ah Ri.
“Kau sudah tahu?” tanya Tae Baek.
“Aku baru tahu akhir2 ini. Orang2 yang kulukai, aku mulai memikirkannya.” Jawab Ah Ri.
“Aku tidak bisa berpikir2 terlalu banyak. Karena aku tidak pintar. Aku sudah melupakan rasa sakit itu. Jadi aku tidak bisa mengingatnya.” Ucap Tae Baek.
“Aku sudah melepaskan Direktur Kang, tapi kau. Carilah Ji Yoon.” Jawab Ah Ri.
“Aku mau mencarinya, tapi aku tidak tahu dimana dia.” Ucap Tae Baek.
“Untuk itulah aku datang kemari.” Jawab Ah Ri, membuat Tae Baek kaget.
“Aku tahu dimana Ji Yoon.” Lanjut Ah Ri.



Ji Yoon bicara pada anjingnya. “Apa kau marah karena aku mengganti namamu tanpa bicara dulu padamu? Tapi, Tae Baek masih lebih baik. Benarkan?”
“Ya, Tae Baek memang orang yang baik.” Jawab Tae Baek.
Ji Yoon terkejut mendengar suara Tae Baek. Ia langsung melihat ke Tae Baek yang berdiri di depannya.
“Darimana kau tahu aku di sini?” tanya Ji Yoon.
“Aku tidak bisa memberitahumu darimana aku tahu kau di sini, tapi aku bisa memberitahumu alasan kedatanganku.” Jawab Tae Baek.
“Tidak ada yang ingin kukatakan jadi lebih baik kau pulang.” Ucap Ji Yoon, lalu beranjak pergi.

Langkah Ji Yoon terhenti saat Tae Baek bilang datang untuk mendapatkan salinan. Ji Yoon terkejut dan berbalik menatap Tae Baek. Di dalam, suasana hening terjadi diantara Tae Baek dan Ji Yoon. Saat melihat Tae Baek masih memakai cincin tanda mereka jadian, Ji Yoon langsung menyembunyikan jarinya yang tidak lagi memakai cincin itu.


“Ji Yoon, apa kau ingat restoran Seolleongtang? Kau ingat nenek? Sejak ia berpisah dari suaminya, karena suaminya meninggal, cintanya tidak pernah berubah. Seiring berjalannya waktu, cinta tidak pernah berubah. Itu adalah konsep iklan kita.” Ucap Tae Baek sambil menunjukkan konsep iklannya.
Ji Yoon diam saja. Wajahnya tampak sedih.
“Cinta yang seperti itu, apa kita tidak bisa melakukannya?” tanya Tae Baek.
“Aku mengerti perasaanmu tapi kita tidak bisa bersama.” Jawab Ji Yoon.
“Kenapa? Apa karena kau anak Presdir Baek?” tanya Tae Baek.
“Bukan.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kau tidak menyukaiku?” tanya Tae Baek.
“Bukan.” Jawab Ji Yoon.
“Lalu apa masalahnya?” tanya Tae Baek.
“Siapapun yang bersamaku, tidak akan pernah bahagia. Ibuku, sahabatku, semua orang.” Jawab Ji Yoon.
“Itu tidak mungkin.” Ucap Tae Baek.
“Giant menderita karena aku. Bertemu denganmu hanya membuatku semakin terluka. Jadi tolonglah aku.” Jawab Ji Yoon.

Tae Baek tampak kecewa, lalu menjawab, “Baiklah. Aku akan melakukannya. Tapi dengan caraku.”
Tae Baek lalu pergi meninggalkan Ji Yoon. Mata Ji Yoon berkaca2. Diluar, Tae Baek bicara dengan seseorang di telepon. Ia bilang akan tinggal di sana sampai Ji Yoon merubah pikirannya. Ternyata Tae Baek bicara dengan Boss Ma. Boss Ma bilang mereka masih punya waktu sebelum presentasi iklan itu dimulai.

Selesai bicara dengan Boss Ma, Tae Baek masuk ke mobilnya. Ji yoon melihat Tae Baek dari jendela. Tae Baek mencoba tidur di mobilnya. Tiba2, teman Ji Yoon itu datang. Tae Baek turun dari mobilnya. Teman Ji Yoon memberikan tenda ke Tae Baek.

“Rahasiakan ini dari Ji Yoon.” Ucapnya, lalu pergi.


Addie, Shin dan seorang karyawan BK yg cewek dalam perjalanan ke lokasi pabrik. Shin tanya sampai berapa lama Addie akan membiarkan posisi Ah Ri kosong. Karyawan yg cewek tanya apa Shin berniat mengisi posisi itu. Addie diam saja. Shin lalu mengalihkan pembicaraan dengan bertanya kapan mereka akan sampai di tujuan.


Ji Yoon dan temannya melihat Tae Baek yang tidur di tenda depan rumah.
“Apa kau yang melakukan ini?” tanya Ji Yoon.
“Aku kan tidak mungkin membiarkannya tidur di mobil.” Jawab temannya.
“Kupikir kau akan membantuku.” Ucap Ji Yoon.
“Aku sedang membantumu.” Jawab temannya.


Lalu teman Ji Yoon itu dapat telepon dari Addie sepertinya terkait Presdir Baek yang akan ke desa itu untuk menghadiri meeting. Selesai menerima telepon, teman Ji Yoon itu pun pergi.


Tae Baek yang baru bangun dihampiri Ji Yoon. Ji Yoon mengajak Tae Baek masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, Ji Yoon ternyata sudah menyiapkan sarapan untuk Tae Baek. Tae Baek langsung mencicipi sarapannya. Ji Yoon bilang yang membuat makanannya adalah temannya itu sedangkan dia hanya membantu meletakkan makanan itu di meja.


“Sebenarnya yang aku sukai adalah orang yang mengatur mejanya.” Ucap Tae Baek.
“Tae Baek, hatiku tidak akan berubah. Makanlah, lalu kembali ke Seoul. Giant membutuhkanmu.” Jawab Ji Yoon.
“Pantas saja rasa makanan di sini enak, karena airnya juga enak.” Ucap Tae Baek.
“Dapatkah kau memberiku waktu?” tanya Ji Yoon.
Tae Baek berhenti makan mendengar pertanyaan Ji Yoon.


Sekelompok orang melakukan demo menolak pembangunkan pabrik BK. Teman Ji Yoon juga ada di sana, ikut berdemo! Rombongan BK datang. Addie kaget melihat aksi demo itu. Begitu Presdir Baek turun dari mobil, orang2 melemparinya dengan telur. Rombongan BK yg lain langsung melindungi Presdir Baek dan membawanya masuk ke dalam. Orang BK melaporkan kejadian itu ke polisi!


Ji Yoon mengantarkan Tae Baek keluar. Tae Baek tanya berapa lama Ji Yoon akan memberikan keputusan. Ji Yoon bilang tidak tahu sampai berapa lama. Tae Baek bilang akan menunggu kabar dari Ji Yoon. Teman Ji Yoon dan para pendemo lain kembali ke rumah. Ji Yoon tanya apa ada yang terjadi, tapi teman Ji Yoon itu mengaku tidak ada apa2.

Tiba2, datang polisi!!


“Apa kau Han Hae Jin?” tanya kepala polisi pada teman Ji Yoon.
“Ada apa?” tanya teman Ji Yoon yang ternyata bernama Hae Jin.
“BK Group menuduhmu telah melakukan tindakan kekerasan.” Jawab kepala polisi, lalu memborgol tangan Hae Jin.

Ji Yoon dan Tae Baek terkejut melihatnya.

“Sunbae!!” teriak Ji Yoon.


BERSAMBUNG....

Epi selanjutnya..

Tae Baek dan Ji Yoon membagi2kan brosur untuk menyelamatkan Desa Moojin. Presdir Baek berniat melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya. Tae Baek menemui Presdir Baek. Addie bilang pada Ah Ri kalau dia tidak peduli dengan perasaan Ji Yoon dan dia akan berusaha masuk ke dalam keluarga Presdir Baek. Ah Ri tanya apa yang bisa dia bantu. Tae Baek berniat melindungi Moojin dan Ji Yoon. Tae Baek dan Ji Yoon mengumpulkan dana untuk menyelamatkan Moojin. Ah Ri kembali membantu Addie. Tae Baek dan Ji Yoon bertemu dengan Ah Ri dan Addie.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments