“Kenapa
kau tidak cerita?” tanya Tae Baek.
“Aku
tidak ingin melukaimu. Saat ini, Giant berada dalam kondisi sulit, jadi aku
tidak ingin menambah bebanmu. Maafkan aku.” Jawab Ji Yoon.
Tae Baek
menatap Ji Yoon, lalu bertanya, “Apa Ji Yoon yang ada di hadapanku ini adalah
Ji Yoon yang aku kenal?”
Ji Yoon
tercengang mendengar pertanyaan Tae Baek.
Sementara
itu di dalam Presdir Baek memarahi Addie. Presdir Baek mengaku kecewa pada
Addie yang tidak bisa memenangkan hati Ji Yoon. Addie diam saja. Presdir Baek lantas
menyuruh Addie membuat Ji Yoon keluar dari Giant, dan bertunangan dengan Ji
Yoon. Addie menolak bertunangan dengan Ji Yoon sampai ia bisa memenangkan hati
Ji Yoon.
Presdir
Baek berkata, “Dia pergi dengan pria lain. Apa kau pikir kau bisa memenangkan
hatinya! Jangan bicara omong kosong! Mulai besok kau harus siapkan dirimu untuk
pesta pertunangan. Kau mengerti.”
Addie
terkejut, tapi dia mengangguk.
Ji Yoon
bercerita ttg keluarganya pada Tae Baek. “Keluarga Presdir Baek memberiku nama
Baek Ji Hyun. Tapi aku lebih suka nama pemberian ibuku, Baek Ji Yoon. Aku tidak
ingin hidup sebagai Baek Ji Hyun. Aku ingin hidup sebagai Baek Ji Yoon.”
“Meskipun
kau merubah namamu, hal itu tidak akan mengubah kenyataan siapa dirimu.” jawab
Tae Baek.
Ji Yoon
dan Tae Baek sama2 meneteskan air mata. Tae Baek menghapus air matanya dan
meminta Ji Yoon jangan menemuinya lagi. Setelah mengatakan itu, Tae Baek pergi
meninggalkan Ji Yoon. Tangis Ji Yoon pecah.
Tae Baek
menyusuri jalanan dengan langkah gontai. Ia masih syok akan fakta Ji Yoon anak
Presdir Baek. Ji Yoon duduk di halte bus. Ia memikirkan nasib kelanjutan
hubungannya dengan Tae Baek.
2
Karyawan BK lagi ngomongin soal Giant yang dituduh melakukan penjiplakan. PD
Shin yang jalan bersama mereka diam saja mendengar itu. Mereka juga mengungkit
masa lalu Boss Ma sbg pengungkap aib. Tiba2, jalan mereka dihadang oleh Eun Hye
dan Boss Ma. Eun Hye menatap galak Shin.
“Apa yang
kau lakukan di sini Ketua Tim Lee?” tanya Shin sedikit takut.
“Kau
tanya kenapa? Kau tidak menjawab teleponku, jadi aku datang kemari.” Jawab Eun
Hye.
“Oh iya
aku sangat sibuk.” Jawab Shin.
“Benarkah?
Kau mungkin sibuk menjebak perusahaan yang tidak bersalah dalam isu
penjiplakan.” Ucap Boss Ma.
“Apa yang
kau katakan?” tanya Shin gugup.
Boss Ma
mencengkram kerah baju Shin dan berkata, “Presdir Park sudah mengakui kalau dia
menerima proposal Giant yang kau curi. Siapa yang menyuruhmu melakukannya!
Direktur Kang atau Presdir Baek!”
Shin
ketakutan, lalu ia melihat Ah Ri datang. Ah Ri berjalan mendekati mereka. Ia
datang bersama Presdir Park!
“Kenapa
kau membuat kekacauan di perusahaan org lain?” ucap Ah Ri.
“Kami
tidak membuat kekacauan di sini.” Jawab Boss Ma.
“Presdir,
tolong jelaskan semuanya.” Pinta Eun Hye.
Presdir
Park diam saja. Ia terlihat ketakutan.
“Aku
sudah dengar ceritanya. Giant mengancam Presdir Park. Jadi karena ini kalian
membuat cerita palsu.” Jawab Ah Ri.
“Presdir
Park! Kenapa ucapanmu yang kemarin dan sekarang berbeda!” bentak Boss Ma.
“Kalian
mengeroyokku kemarin agar aku berbohong.” Jawab Presdir Park.
“Presdir
Park, kenapa kau seperti ini?” tanya Eun Hye.
“Aku rasa
masalah ini sudah selesai. Jadi silahkan pergi dari sini sebelum aku panggil
keamanan.” Ucap Ah Ri.
“Tidak
peduli apa yang akan terjadi pada bulan, pagi pasti akan datang. Sebagai senior
dalam bisnis ini, aku akan mengingat kata2mu.” Jawab Boss Ma.
Boss Ma
dan Eun Hye beranjak pergi. Shin diam saja melihat itu semua.
Eun Hye
tanya pada Boss Ma apa yang akan mereka lakukan. Boss Ma meminta maaf sudah
menyeret Eun Hye ke dalam masalahnya dan membuat Eun Hye menderita. Eun Hye
tanya kenapa Boss Ma minta maaf. Lalu, ponsel Boss Ma berdering. Telepon dari
Tae Baek. Boss Ma cerita kalau Presdir Park mengubah kesaksiannya. Tae Baek
lalu tanya apa Boss Ma tahu siapa ayah Ji Yoon. Boss Ma kaget Tae Baek sudah
mengetahui itu.
Boss Ma
menemani Tae Baek di Giant.
“Kenapa
Ji Yoon tidak jujur padaku?” sesal Tae Baek.
“Bagaimana
mungkin dia jujur padamu jika kau dan BK punya sejarah yang kelam. Sekarang,
apa yang akan kau lakukan?” ucap Boss Ma.
“Aku
tidak tahu. Jujur aku tidak yakin bisa bersama2 lagi dengan Ji Yoon seperti
sebelumnya.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa
kau tidak yakin?” tanya Boss Ma.
“Kami
punya kelas yang berbeda. Seperti langit dan bumi. Setelah aku tahu
identitasnya yang asli, aku bingung dia menyukaiku atau hanya mengasihaniku.”
Jawab Tae Baek.
“Apa yang
kau bicarakan!” ucap Boss Ma tak suka.
“Ji Yoon
orang baik. Masalah yang terjadi antara keluargaku dan BK. Mungkin dia merasa
tidak enak dan kasihan padaku. Jadi aku rasa Ji Yoon ingin aku mendapatkan yang
terbaik. Kenapa orang seperti Ji Yoon bisa menyukaiku yang tidak punya apa2?”
jawab Tae Baek.
“Apa kau
akan terus melanjutkan omong kosong ini!? Apa yang terjadi pada Lee Tae Baek?”
ucap Boss Ma.
“Jujur,
hidup ini menakutkan.” Ucap Tae Baek dengan mata berkaca2. “Tanpa uang dan
koneksi, aku dapat melangkah sejauh ini. Tapi sulit rasanya untuk sukses dalam
dunia periklanan dan cinta.” Ucap Tae Baek lagi, air matanya berjatuhan.
Boss Ma
menatap iba Tae Baek. Tae Baek menghapus air matanya.
“Usiaku
28 tahun sekarang. Tapi kenapa masa depanku begitu gelap. Aku tidak bisa
melihat apa2. Apa yang harus kulakukan?” ucap Tae Baek sedih.
“Apa kau
sedang bercanda denganku? Kau pikir aku tahu masa depanku akan seperti ini? Kau
28 tahun. Aku 48, tapi hidupku begini2 saja. Sekali pun kau merasa takut dan
cemas, kau harus tetap berjuang.” Jawab Boss Ma.
Tae Baek
menarik napas. Hatinya benar2 terluka. Ia lalu meminum sojunya, diikuti dengan
Boss Ma. Sementara itu di kamarnya Ji Yoon teringat kata2 Tae Baek tadi. Sekalipun kau mengubah namamu, tidak akan
bisa mengubah kenyataan siapa dirimu. Siapa orang tuamu. Air mata Ji Yoon
mengalir. Ia melihat cincin pemberian Tae Baek di jarinya, juga lukisan
dirinya.
Di BK,
Addie memarahi Ah Ri yang sudah menjebak Giant tanpa berdiskusi dengannya. Ah
Ri bilang itu perintah Presdie Baek. Addie memelototi Ah Ri. Ah Ri takut jika
Addie melawan Presdir Baek, maka Addie akan bermasalah dengan Presdir Baek.
Addie bilang Ah Ri adalah karyawan BK Advertising, dan BK Advertising bukan
milik Presdir Baek. Ah Ri bilang dia tak tahu kenapa dirinya melakukan hal itu
untuk Addie.
“Kau
pikir aku mau melakukannya? Sesuatu yang bahkan tidak ingin kau lakukan dan
tanpa persetujuanku.” Ucap Ah Ri.
“Tapi
kenapa kau lakukan ini?” tanya Addie.
“Untuk
melindungi posisimu.” Ucap Ah Ri.
Addie
tercengang dengan jawaban Ah Ri.
“Aku
tidak bermaksud menjadikanmu boneka untuk melindungiku.” Ucap Addie.
“Direktur,
kau tidak pernah jatuh sebelumnya.” Jawab Ah Ri.
Addie
menghela napas mendengar kata2 Ah Ri.
Ji Yoon
datang ke Giant dengan langkah gontai. Ia berhenti sejenak, lalu meyakinkan
dirinya kalau ia bisa melakukannya. Ia lalu masuk ke dalam.. Mata Ji Yoon
tampak sembab. Sesampainya di dalam, Ji Yoon kaget melihat org2 mengambil barang2
Giant.
“Boss Ma
meminjam uang.” Ucap Eun Hye.
“Jadi ini
alasannya mereka datang kemari?” tanya Ji Yoon syok.
Boss Ma
bernego dengan para penagih hutang. Ia bilang akan membayar hutangnya bulan
ini. Para penagih hutang tidak percaya dan tetap menyita barang2 Giant. Semua
prihatin melihatnya. Yi Cha menanyakan keberadaan Tae Baek. Hassan bilang
ponsel Tae Baek tidak bisa dihubungi. Ji Yoon merasa tidak enak.
Sun Hye
bingung karena mereka tidak bisa bekerja lagi. Yi Cha tiba2, menarik kursi yang
sudah dilabeli tanda disita, dan duduk di sana. Eun Hye mengajak semuanya duduk
untuk meeting. Sun Hye memuji Yi Cha. Boss Ma bilang untuk apa mereka meeting
karena mereka tidak ada proyek. Boss Ma menyuruh semuanya pulang. Eun Hye
mencemaskan para penagih hutang itu. Boss Ma berjanji akan membereskan
semuanya. Ji Yoon lalu mengajak Eun Hye dan Boss Ma bicara.
Eun Hye
kaget tahu Ji Yoon anak Presdir Baek. Ji
Yoon minta maaf tidak menceritakan hal ini pada Eun Hye. Boss Ma diam saja
mendengarkan mereka. Ji Yoon berniat keluar dari Giant. Ia yakin nama Giant
akan bersih dan Giant bisa kembali ikut kompetisi itu jika dirinya keluar dari
Giant. Boss Ma bilang itu semua bukan salah Ji Yoon.
“Jika kau
pergi untuk menyelamatkan kami, kami tidak bisa melepasmu Ji Yoon.” Ucap Eun
Hye.
“Aku akan
baik2 saja. Aku merasa lelah. Jadi aku ingin istirahat.” Jawab Ji Yoon.
“Apa kau
akan memberitahu Tae Baek?” tanya Boss Ma iba.
“Tidak.”
Jawab Ji Yoon.
Boss Ma
dan Eun Hye menarik napas. Mereka prihatin dengan masalah Ji Yoon.
Sementara
itu di rumah, Tae Baek masih tidur. Nenek membangunkan Tae Baek dan membawakan
sup tulang sapi. Tae Baek memakan sup itu. Nenek bilang Tae Baek harus makan
sup itu untuk menambah energi. Nenek lalu bertanya apa Tae Baek tidak pergi bekerja. Tae Baek bilang jika dia libur hari itu dan tidak punya rencana kemana2.
Ji Yoon
menemui ayahnya di BK.
“Akhirnya
anda menang Presdir. Apa anda puas?” tanya Ji Yoon sinis.
“Saat
orang tua bertengkar dengan anaknya, tidak peduli siapa yang menang dan kalah, kedua
belah pihak tidak boleh ada yang terluka.” Jawab Presdir Baek.
“Anda
yang memulai pertengkaran ini.” Ucap Ji Yoon marah.
“Jika kau
mendengarkan kata2ku sejak awal, tidak akan begini jadinya.” Jawab Presdir
Baek.
“Jika
anda mendengarkan kata2 saya, kita tidak mungkin bertengkar seperti ini.” Balas
Ji Yoon.
“Apapun
yang kau katakan, kau tetap putriku. Aku harap kau memimpin BK dengan Direktur
Kang. Pertunanganmu dengan Addie Kang..”
“Aku akan
pergi ke desa selama satu bulan. Tentang hal lain, akan kupikirkan nanti. Ini
adalah cara terbaik yang bisa kulakukan untukmu, Presdir.”
Tae Baek
yang baru selesai mandi, mengecek ponselnya. Ada SMS dari Boss Ma.
Ji Yoon sudah keluar dari Giant. Dia
berencana berlibur ke pedesaan selama sebulan.
Ji Yoon
bersama bibinya di toko. Bibi mencemaskan kondisi Ji Yoon selama di desa. Ji
Yoon bilang, “Dia tinggal sendirian di desa, jadi aku akan baik2 saja. Dia
mungkin akan memintaku tinggal dengannya selamanya.”
Ponsel Ji
Yoon berbunyi. Wajah Ji Yoon langsung berubah. Bibi tanya kenapa Ji Yoon tidak
menjawab ponselnya. Ji Yoon bilang itu telepon dari Tae Baek.
Ji Yoon
terkejut melihat kedatangan Addie.
Tampak
Tae Baek berlari di sepanjang jalan. Ia lalu berhenti berlari dan menyetop
taksi.
Addie dan
Ji Yoon berbicara diluar.
“Aku
sudah dengar dari Presdir. Jadi aku datang untuk mengucapkan maaf.” Ucap Addie.
Ji Yoon
menatap Addie. Addie melanjutkan kata2nya.
“Aku
memang ingin kau keluar dari Giant. Tapi aku tidak berharap kau seperti ini.”
“Tidak
ada yang ingin kukatakan, jadi lebih baik kau pergi.”
Sementara
itu, Tae Baek masih dalam perjalanan. Ji Yoon memasukkan kopernya ke bagasi
taksi. Lalu, Ji Yoon pun pergi diantar bibinya. Taksi yang membawa Ji Yoon dan
bibinya berpapasan dengan taksi yang membawa Tae Baek. Sayang, mereka tidak
bertemu.
Tae Baek
turun dari taksi dan masuk ke toko bibi Ji Yoon. Di depan pintu, ia melihat
tulisan bahwa toko ditutup sementara.
Ji Yoon
dan bibinya ada terminal. Bibi Ji Yoon menyuruh Ji Yoon melupakan semuanya. Ji
Yoon minta bibinya tidak menangis selama dia pergi. Akhirnya, keberangkatan Ji
Yoon pun tiba. Ji Yoon pamit pada bibinya. Bibi Ji Yoon tampak berat melepaskan
Ji Yoon.
Ji Yoon
berjalan sambil mendorong kopernya. Tiba2 ia berhenti melangkah dan menoleh ke
belakang. Senyumnya mengembang saat melihat Tae Baek berjalan ke arahnya. Tapi
ternyata laki2 itu bukan Tae Baek. Itu hanyalah bayangan Ji Yoon. Ji Yoon pun
tampak kecewa dan beranjak pergi.
Tae Baek
masih menunggu Ji Yoon di toko bibi Ji Yoon. Bibi Ji Yoon turun dari taksi dan
kaget melihat Tae Baek. Tae Baek langsung menghampiri bibi Ji Yoon. Bibi Ji
Yoon bilang Ji Yoon sudah pergi. Tae Baek minta diberitahu kemana Ji Yoon
pergi. Bibi Ji Yoon menghela napas dan menyuruh Tae Baek melepaskan Ji Yoon.
Hari
sudah malam. Ji Yoon ada di bus. Ia melihat fotonya bersama2 karyawan Geumsan
dan GRC. Tae Baek ada di ketinggian.
Tae Baek
teringat saat bersama2 dengan Ji Yoon di tempat itu malam hari (epi 10, dimana
Ji Yoon melamar sbg karyawan GRC).
Saat Tae
Baek menyamar sebagai tunawisma dan Ji Yoon datang memberinya semangat (epi 4).
Saat mereka baru pulang dari acara amal Termos Bak Nyeon, Ji Yoon memukul Tae
Baek karena tak terima diledeki (epi 5)
Saat ia
mendatangi Ji Yoon di Geumsan (epi 5). Saat Ji Yoon menjemputnya di kantor
polisi (epi 6)
Saat Ji
Yoon mengobati lukanya (epi 6). Saat Ji Yoon memberinya semangat ketika ia
menyamar sebagai tunawisma (epi 4). Saat Ji Yoon memberinya semangat dalam
keadaan mabuk (epi 7). Saat tim GRC menyambut Ji Yoon yang akan membantu mereka
dalam membuat iklan lotion bayi (epi 9).
Saat ia
merayakan ulang tahun Ji Yoon di hari pembukaan Giant (epi 10). Saat ia
menjemput Ji Yoon yang mabuk di resto (epi 6). Saat ia menyelamatkan Ji Yoon
yang hampir ditabrak mobil (epi 10). Saat ia dan Ji Yoon jadian (epi 10).
Ji Yoon
masih ada di bus. Ia melihat cincinnya yang diberikan Tae Baek saat mereka
jadian. Tae Baek masih memikirkan Ji Yoon di tempat itu. Perlahan2 Ji Yoon
melepaskan cincinnya. Ia tampak sedih. Tampak beberapa orang duduk di bus itu.
Esok paginya, Eun Hye menerima telepon dari panitia kompetisi makanan korea itu. Poster mereka akan dipasang besok pagi. Dan mereka akan dibayar dalam minggu ini! Ternyata dengan perginya Ji Yoon, membuat Presdir Baek berhenti mengganggu Giant. Karyawan Giant senang. Eun Hye lantas memeriksa apa yang sedang dilakukan Yi Cha dan Sun Hye. Ternyata mereka sedang melihat2 barang di internet. Yi Cha bilang mereka pikir kalau mereka harus mempersiapkan diri untuk kompetisi itu.
Tae Baek duduk di ranjang. Ia melihat foto Ji Yoon di ponselnya. Dalam foto itu, Ji Yoon sedang tidur sambil memeluk boneka. Tae Baek tampak kusut. Tampak kerinduan yang amat mendalam di matanya.
Boss Ma
tiba2 datang dan menumpahkan banyak tas plastik kemasan di meja.
“Apa
ini?” tanya Eun Hye.
“Ini
adalah iklan baru. Kita sangat diuntungkan oleh kompetisi makanan korea itu.
Mereka melihat award yang kita dapat dan menghubungi kita.” Jawab Boss Ma.
“Kalau
kita begini terus, kita bisa kaya.” Jawab Eun Hye sambil senyum2.
“Apa
maksudmu “kita”? Yang akan kaya hanya aku karena aku boss-nya.” Ucap Boss Ma.
“Gara2
uang kau menjadi arrogant!” jawab Eun Hye sewot.
Boss Ma
tertawa kecil, lalu bertanya, “Bagaimana dengan Tae Baek?”
“Dia
seperti hidup di dalam gua.” Jawab Eun Hye.
Yi Cha berdehem, memberitahukan kedatangan Tae Baek. Tae Baek mendekati mereka dengan penampilan kusut.
“Aku
baik2 saja. Jangan cemaskan aku.” Ucap Tae Baek, lalu kembali ke dalam.
“Kau mau
kemana?” tanya Boss Ma.
“Aku
butuh beberapa referensi untuk membuat iklan baru.” Jawab Tae Baek tanpa
semangat.
Tae Baek
beranjak pergi. Sun Hye mengatai Tae Baek seperti zombie. Boss Ma pun pergi
menyusul Tae Baek. Ia mengajak Tae Baek makan. Semula Tae Baek menolak, tapi
Boss Ma memaksa. Tae Baek pun menyerah dan mengikuti kemana Boss Ma pergi.
Boss Ma mengajak Tae Baek ke warung. Di warung itu ada poster Everest. Pemilik warung mendatangi mereka. Boss Ma bilang yang membuat poster Everest itu adalah Tae Baek. Pemilik warung memuji kehebatan Tae Baek, lalu menyuruh mereka duduk. Pemilik warung senang sekali bertemu Tae Baek. Ia menyebut Tae Baek sbg org yang berharga dan berniat memberitahu anaknya.
“Apa
maksud dia orang yang berharga dan kenapa dengan putrinya?” tanya Tae Baek.
“Putrinya
mengalami kecelakaan saat duduk di bangku SMA. Karena itu, putrinya menjadi
lumpuh. Putrinya depresi dan keluar dari sekolah. Akhirnya mereka tinggal di
sini. Beberapa bulan lalu, putrinya ingin keluar melihat iklan itu. Lihat, Tae
Baek. Sebuah iklan bisa menyelamatkan hidup seseorang. Dan Ji Yoon
menyelamatkan Giant.” Ucap Boss Ma.
Lalu,
anak pemilik warung datang. Dia gadis yang cantik. Gadis itu berterima kasih
pada Tae Baek dan meminta tanda tangan Tae Baek. Tae Baek pun kembali
bersemangat. Ia memberikan tanda tangannya pada kertas berisi gambar Everest
itu.
Addie dan
Presdir Baek bertemu.
“Apa kau
belum mendengar apapun dari Ji Yoon?” tanya Presdir Baek.
“Sebaiknya
kita memberinya waktu.” Jawab Addie.
“Pertunanganmu
dengan Ji Yoon penting buat BK. Dengan sikapmu yang plin plan, aku tidak tahu
berapa lama lagi harus bersabar.” Ucap Presdir Baek.
Addie
menarik napasnya.
“Dalam 3
bulan ini, aku berencana membangun pabrik kimia.” Ucap Presdir Baek.
“Kudengar
itu akan dibangun di Desa Moojin.” Jawab Addie.
“Hubungi
Direktur Kim untuk membahas hal ini.” Suruh Presdir Baek.
Ah Ri membahas
rencana pembangunan pabrik kimia itu dengan tim-nya. Ia berkata, “Proyek ini
mempertaruhkan masa depan perusahaan. Oleh karena itu, kita perlu melakukan
pendekatan untuk meredam opini publik. “
(Curiga
gw, desa itu pasti desa tempat Ji Yoon tinggal sekarang).
Selesai
rapat, para Tim AE membicarakan apa yang terjadi pada BK. Ah Ri datang membuat
mereka semua terdiam. PD Shin mendekati Ah Ri dan bertanya apa benar Ji Yoon
putri Presdir Baek.
“Ji Yoon
sudah keluar dari perusahaan ini, jadi kenapa mempermasalahkan hal itu?” jawab
Ah Ri.
“Kenapa
mempermasalahkan? Coba kau pikir. Kalau benar Ji Yoon anak Presdir Baek, dia
bisa kembali ke sini kapanpun yang dia inginkan. Apa kau pikir dia akan kembali
bekerja sebagai karyawan magang jika dia kembali. Mungkin dia akan menjabat
sebagai direktur. Kau jangan berpikir dia akan diberi posisi yang sama
denganmu.” Jawab Shin.
“Jadi itu
alasan Direktur Kang menyukainya.” Ucap karyawan yg cewek.
“Aku
harus memperlakukannya dengan baik. Dia pasti akan membenciku. Aku dalam
masalah.” Ucap Shin takut.
“Jangan
bergosip. Lebih baik kalian bersiap2 untuk rencana BK.” Jawab Ah Ri, lalu
beranjak pergi.
Semangat
Tae Baek sudah kembali!! Semua karyawan kaget melihat penampilan Tae Baek yang rapi.
Tae Baek meminta maaf karena datang terlambat. Boss Ma yang kesal bertanya apa
Tae Baek pikir bisa datang dan pergi seenaknya. Tae Baek tidak menanggapi
omongan Boss Ma. Ia mengajak semuanya membuat iklan yang dahsyat. Semua tertawa
melihat mood Tae Baek kembali baik.
Ma Yi
Cha, Sun Hye dan Tae Baek sedang melihat artikel di internet. Yi Cha memberi
usul kalau mereka bisa melakukan survey di tempat2 seperti universitas. Tae
Baek menimpali omongan Yi Cha dengan berkata beberapa waktu lalu sebuah perusahaan
ponsel melakukan beberapa pemasaran konsumen dan produknya menjadi hits. Tae
Baek kemudian melirik Sun Hye dan berkata kalau konsumen sekarang cukup cerdas.
“Itulah
yang disebut sebagai crea-sumer marketing.” Ucap Boss Ma.
Tae Baek,
Yi Cha dan Sun Hye bingung dengan kata2 Boss Ma. Boss Ma tanya kenapa mereka
tidak mencatat kata2nya barusan. Tae Baek, Yi Cha dan Sun Hye masih bingung.
“Jadi
maksudnya adalah creative+consumer. Jadi di setiap pemasaran, konsumen yang
tidak terlibat secara aktif hanya buang2 waktu dan uang. Apa kalian sudah
mengerti?” ucap Eun Hye menjelaskan.
Tae Baek,
Sun Hye dan Yi Cha mengangguk2. Boss Ma lalu menanyakan ke Tae Baek soal ide
tas resleting. Tae Baek langsung duduk disamping Boss Ma dan menjelaskan
idenya. Ia menunjukkan kemasan plastick (mirip kemasan obat) yang di dalamnya
ada foto mereka bersama dengan karyawan Geumsan.
“Bagaimana
dengan ini? Kenangan produk?” tanya Tae Baek.
“Idemu
tidak buruk, tapi mirip dengan iklan Yong Won Furniture. Apa kau sudah
mendengar kabar dari Ji Yoon?” jawab Boss Ma.
“Sudah
lama sekali aku tidak mendengar kabarnya.” Ucap Tae Baek.
“Oke, ayo
kita kerjakan ide ini.” Ajak Tae Baek, membuat semuanya tertawa. Mereka tahu
apa isi hati dan kepala Tae Baek saat ini.
Di sebuah
rumah di pedesaan, terlihat seorang gadis dengan rambut digerai sedang menyusun
piringan hitam di rak. Gadis itu bersweater pink. Rumah itu dipenuhi berbagai
alat musik. Lalu, seorang gadis seumurannya dengan gitar yang disandang di
badannya, datang dan memanggil gadis bersweater pink itu. Gadis bersweater pink
itu Ji Yoon! Gadis bergitar itu pun mulai membacakan puisinya. Ji Yoon yang
mendengarnya merasa aneh.
“Ada apa
dengan wajahmu? Kau tidak suka dengan puisinya?” tanya gadis itu.
“Aku
menyukainya.” Jawab Ji Yoon.
“Dari
wajahmu aku sudah tahu kau berbohong. Kau bahkan juga berbohong soal
identitasmu sebagai anak Presdir Baek.” Ucap gadis itu.
“Seharusnya
dari awal aku jujur tentang ini. Ini kesalahanku.” Jawab Ji Yoon.
“Wanita
tanpa rahasia tidaklah seru. Kalau ada pria yang tidak mengerti tentang hal
itu, buang saja.” Ucap gadis itu.
Lalu datang beberapa orang. Gadis itu langsung menyambutnya. Salah satu dari orang2 itu tanya apa Ji Yoon yang diceritakan gadis itu. Gadis itu pun memperkenalkan Ji Yoon sebagai pembuat iklan Everest. Orang2 itu memuji kemampuan Ji Yoon. Ji Yoon bilang dia membuatnya dengan seorang teman. Ji Yoon tampak sedih saat teringat dengan Tae Baek.
Gadis itu
lalu bilang Ji Yoon sudah punya pacar. Orang2 itu tertawa. Gadis itu lantas
tanya maksud kedatangan orang2 itu. Saat orang2 itu mau menjelaskan maksud
kedatangannya, tiba2 saja gadis itu berteriak, Ini sudah waktunya. Gadis itu
lalu melihat Ji Yoon. Ji Yoon tanya apa harus melakukannya sekarang. Gadis itu
tanya apa Ji Yoon mau dipecat. Ji Yoon pun bergegas melakukan perintah gadis
itu. Setelah Ji Yoon pergi, gadis itu melarang orang2 itu bicara soal BK di
depan Ji Yoon. Orang itu lalu bilang kalau Presdir Baek akan datang ke sana.
Ji Yoon
pergi melihat seekor anjing yang ada di halaman. Ia mengelus2 anjing itu, lalu
berkata, “Tae Baek, mulai sekarang namamu adalah Tae Baek. Tae Baek, aku minta
maaf. Kau mengerti perasaanku kan?”
Ji Yoon
kembali mengelus2 anjing itu, lalu memeluknya.
Addie dan
Ah Ri meninjau lokasi pembangunan pabrik kimia BK. Ternyata benar, desa tempat
Ji Yoon tinggal akan dibangun pabrik BK.
Dalam
perjalanan pulang, Ah Ri berkata, “Tidak ada masalah hukum dengan membangun
pabrik. Urusan dengan para petani sudah selesai. Masalah kita sekarang terletak
pada orang2 kota yang menentang pembangunan proyek. Disamping itu, kelompok
penyelamat lingkungan juga menolak hal ini.”
“Masih
banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan, jadi kita harus bergerak cepat.”
Jawab Addie masih terus menyetir.
Ah Ri
mengalihkan pandangannya keluar dan terkejut melihat Ji Yoon yang berjalan2
dengan seekor anjing. Ia lantas memandang Addie yang masih fokus menyetir, lalu
kembali melihat keluar jendela.
Pemilik
resto senang karena restonya mulai rame pengunjung. Tampak Tae Baek sedang
memasang poster Seolleotang di dinding. Pemilik resto lantas menanyakan Ji
Yoon. Tae Baek bilang Ji Yoon sedang pergi berlibur. Pemilik resto memukul Tae
Baek dan berkata kalau ia tahu Tae Baek dan Ji Yoon lagi bertengkar. Pemilik
resto lalu pergi ke dapur. Tae Baek tersenyum melihat kepergian pemilik resto.
Sambil
mengaduk2 sup-nya, pemilik resto berkata, “Banyak orang menaruh susu bayi atau
krimer untuk membuatnya lebih putih. Jadi banyak Seolleongtang yang palsu. Tapi
pada akhirnya orang2 akan datang dimana mereka memakai daging sapi untuk
membuat seolleongtang. Kau juga, ingat saat kau membuat iklan. Kebenaran akan
selalu menang.”
“Ya aku
akan mengingatnya.” Jawab Tae Baek.
“Oya, apa
kau punya waktu sekarang? Pacarmu kan tidak ada sini, jadi mau kah kau
berkencan denganku?” tanya pemilik resto.
Pemilik
resto mengajak Tae Baek mengunjungi makam suaminya. Pemilik resto berkata kalau
sampai saat ini ia tidak tertarik untuk menikah lagi. Tae Baek bilang pasti
pemilik resto dengan suaminya sangat bahagia. Pemilik resto menasehati Tae Baek
untuk mempertahakan Ji Yoon, karena Ji Yoon adalah wanita yang dikirim dari
Surga. Tae Baek tersenyum mendengar ucapan pemilik resto.
Pemilik
resto lantas menuangkan sup itu dari termos ke mangkuk. Sup itu adalah favorit
suaminya. Ia lalu mengeluarkan plastick dari dalam saku jaketnya dan berkata
plastick itu ia ambil dari mobil Tae Baek. Tae Baek tanya apa yang mau
dilakukan pemilik resto dengan plastik itu. Pemilik resto lalu menggunakan
plastik itu untuk menutupi sup itu agar tidak terkena kotoran. Dari situ, Tae
Baek mendapatkan ide yang baru untuk iklannya.
Addie dan
Ah Ri dinner di restoran.
“Kudengar
Ji Yoon tidak bekerja lagi di Giant. Apa dia akan kembali ke BK?” tanya Ah Ri.
“Dia
sedang mencoba menjernihkan pikirannya.” Jawab Addie.
“Jika dia
kembali ke BK, aku akan berada dalam situasi yang lucu.” Ucap Ah Ri.
“Kenapa?”
tanya Addie.
“Seseorang
yang hanya karyawan magang, sekarang aku harus memperlakukannya sebagai putri
Presdir. Dan juga, aku harus melihat kalian terus bersama.” Jawab Ah Ri.
“Setelah
Ji Yoon kembali, kami akan segera bertunangan.” Ucap Addie.
Ah Ri
kaget mendengar itu dari Addie. Ia lantas bertanya apa Ji Yoon setuju dengan
pertunangan itu. Addie bilang yakin Ji Yoon akan menerima pertunangan itu. Ah
Ri bilang kalau Ji Yoon tidak akan berpaling pada orang lain. Addie bercerita
jika Ji Yoon adalah orang yang selalu membuatnya tertawa, membuat jantungnya
berdebar. Ah Ri semakin terluka mendengarnya.
Ji Yoon bercerita
hubungannya dengan Tae Baek pada gadis teman barunya itu.
“Aku rasa
aku tidak mungkin melanjutkan hubunganku dengan Tae Baek. Dia sudah melalui
masa2 yang sulit. Dia tidak bisa membuat iklan dengan baik. Dia adalah orang
yang sudah disakiti oleh BK. Jadi lebih baik hubungan ini diakhiri.”
“Baiklah,
lupakan masalahmu.” Jawab gadis itu.
Ah Ri
memberikan surat pengunduran dirinya pada Addie. Addie berkata kalau dia yakin
Ah Ri bisa membedakan masalah pribadi dengan pekerjaan. Ah Ri bilang kalau dia
tidak bisa melakukan itu. Ia lalu memberikan Addie hadiah berupa dasi. Addie bilang
tidak bisa menerima pengunduran diri Ah Ri dan menyuruh Ah Ri mengambil cuti.
Namun Ah Ri tetap pada keputusannya.
Giant
sedang sibuk bekerja untuk iklan mereka. Tiba2, mereka dikejutkan dengan
kedatangan Ah Ri. Tae Baek dan Ah Ri bicara diluar.
“Aku sudah mengundurkan diri dari BK.” Ucap Ah Ri.
“Aku sudah mengundurkan diri dari BK.” Ucap Ah Ri.
Tae Baek
terkejut dan menatap Ah Ri. “Apa ada masalah?” tanyanya.
“Gak kok.
Aku hanya ingin istirahat.” Jawab Ah Ri.
“Lalu
Direktur Kang?” tanya Tae Baek.
“Aku
pergi untuk mengakhiri semuanya. Cinta yang bertepuk sebelah tangan. Itu bukan
aku. Aku, Direktur Kang, Ji Yoon dan kau sama2 mengalami cinta yang sulit.”
Jawab Ah Ri.
“Apa
maksudmu?” tanya Tae Baek.
“Hubungan
Ji Yoon dengan Presdir Baek, kau sudah tahu?” jawab Ah Ri.
“Kau
sudah tahu?” tanya Tae Baek.
“Aku baru
tahu akhir2 ini. Orang2 yang kulukai, aku mulai memikirkannya.” Jawab Ah Ri.
“Aku
tidak bisa berpikir2 terlalu banyak. Karena aku tidak pintar. Aku sudah
melupakan rasa sakit itu. Jadi aku tidak bisa mengingatnya.” Ucap Tae Baek.
“Aku
sudah melepaskan Direktur Kang, tapi kau. Carilah Ji Yoon.” Jawab Ah Ri.
“Aku mau
mencarinya, tapi aku tidak tahu dimana dia.” Ucap Tae Baek.
“Untuk
itulah aku datang kemari.” Jawab Ah Ri, membuat Tae Baek kaget.
“Aku tahu
dimana Ji Yoon.” Lanjut Ah Ri.
Ji Yoon
bicara pada anjingnya. “Apa kau marah karena aku mengganti namamu tanpa bicara
dulu padamu? Tapi, Tae Baek masih lebih baik. Benarkan?”
“Ya, Tae
Baek memang orang yang baik.” Jawab Tae Baek.
Ji Yoon
terkejut mendengar suara Tae Baek. Ia langsung melihat ke Tae Baek yang berdiri
di depannya.
“Darimana
kau tahu aku di sini?” tanya Ji Yoon.
“Aku
tidak bisa memberitahumu darimana aku tahu kau di sini, tapi aku bisa
memberitahumu alasan kedatanganku.” Jawab Tae Baek.
“Tidak
ada yang ingin kukatakan jadi lebih baik kau pulang.” Ucap Ji Yoon, lalu
beranjak pergi.
Langkah
Ji Yoon terhenti saat Tae Baek bilang datang untuk mendapatkan salinan. Ji Yoon
terkejut dan berbalik menatap Tae Baek. Di dalam, suasana hening terjadi
diantara Tae Baek dan Ji Yoon. Saat melihat Tae Baek masih memakai cincin tanda
mereka jadian, Ji Yoon langsung menyembunyikan jarinya yang tidak lagi memakai
cincin itu.
“Ji Yoon,
apa kau ingat restoran Seolleongtang? Kau ingat nenek? Sejak ia berpisah dari
suaminya, karena suaminya meninggal, cintanya tidak pernah berubah. Seiring
berjalannya waktu, cinta tidak pernah berubah. Itu adalah konsep iklan kita.”
Ucap Tae Baek sambil menunjukkan konsep iklannya.
Ji Yoon
diam saja. Wajahnya tampak sedih.
“Cinta
yang seperti itu, apa kita tidak bisa melakukannya?” tanya Tae Baek.
“Aku
mengerti perasaanmu tapi kita tidak bisa bersama.” Jawab Ji Yoon.
“Kenapa?
Apa karena kau anak Presdir Baek?” tanya Tae Baek.
“Bukan.”
Jawab Ji Yoon.
“Apa kau
tidak menyukaiku?” tanya Tae Baek.
“Bukan.”
Jawab Ji Yoon.
“Lalu apa
masalahnya?” tanya Tae Baek.
“Siapapun
yang bersamaku, tidak akan pernah bahagia. Ibuku, sahabatku, semua orang.”
Jawab Ji Yoon.
“Itu
tidak mungkin.” Ucap Tae Baek.
“Giant
menderita karena aku. Bertemu denganmu hanya membuatku semakin terluka. Jadi
tolonglah aku.” Jawab Ji Yoon.
Tae Baek
tampak kecewa, lalu menjawab, “Baiklah. Aku akan melakukannya. Tapi dengan
caraku.”
Tae Baek
lalu pergi meninggalkan Ji Yoon. Mata Ji Yoon berkaca2. Diluar, Tae Baek bicara
dengan seseorang di telepon. Ia bilang akan tinggal di sana sampai Ji Yoon
merubah pikirannya. Ternyata Tae Baek bicara dengan Boss Ma. Boss Ma bilang
mereka masih punya waktu sebelum presentasi iklan itu dimulai.
Selesai
bicara dengan Boss Ma, Tae Baek masuk ke mobilnya. Ji yoon melihat Tae Baek
dari jendela. Tae Baek mencoba tidur di mobilnya. Tiba2, teman Ji Yoon itu
datang. Tae Baek turun dari mobilnya. Teman Ji Yoon memberikan tenda ke Tae
Baek.
“Rahasiakan
ini dari Ji Yoon.” Ucapnya, lalu pergi.
Addie,
Shin dan seorang karyawan BK yg cewek dalam perjalanan ke lokasi pabrik. Shin
tanya sampai berapa lama Addie akan membiarkan posisi Ah Ri kosong. Karyawan yg
cewek tanya apa Shin berniat mengisi posisi itu. Addie diam saja. Shin lalu
mengalihkan pembicaraan dengan bertanya kapan mereka akan sampai di tujuan.
Ji Yoon
dan temannya melihat Tae Baek yang tidur di tenda depan rumah.
“Apa kau
yang melakukan ini?” tanya Ji Yoon.
“Aku kan
tidak mungkin membiarkannya tidur di mobil.” Jawab temannya.
“Kupikir
kau akan membantuku.” Ucap Ji Yoon.
“Aku
sedang membantumu.” Jawab temannya.
Lalu
teman Ji Yoon itu dapat telepon dari Addie sepertinya terkait Presdir Baek yang
akan ke desa itu untuk menghadiri meeting. Selesai menerima telepon, teman Ji
Yoon itu pun pergi.
Tae Baek
yang baru bangun dihampiri Ji Yoon. Ji Yoon mengajak Tae Baek masuk ke dalam.
Sesampainya di dalam, Ji Yoon ternyata sudah menyiapkan sarapan untuk Tae Baek.
Tae Baek langsung mencicipi sarapannya. Ji Yoon bilang yang membuat makanannya
adalah temannya itu sedangkan dia hanya membantu meletakkan makanan itu di
meja.
“Sebenarnya
yang aku sukai adalah orang yang mengatur mejanya.” Ucap Tae Baek.
“Tae
Baek, hatiku tidak akan berubah. Makanlah, lalu kembali ke Seoul. Giant
membutuhkanmu.” Jawab Ji Yoon.
“Pantas
saja rasa makanan di sini enak, karena airnya juga enak.” Ucap Tae Baek.
“Dapatkah
kau memberiku waktu?” tanya Ji Yoon.
Tae Baek
berhenti makan mendengar pertanyaan Ji Yoon.
Sekelompok
orang melakukan demo menolak pembangunkan pabrik BK. Teman Ji Yoon juga ada di
sana, ikut berdemo! Rombongan BK datang. Addie kaget melihat aksi demo itu.
Begitu Presdir Baek turun dari mobil, orang2 melemparinya dengan telur.
Rombongan BK yg lain langsung melindungi Presdir Baek dan membawanya masuk ke
dalam. Orang BK melaporkan kejadian itu ke polisi!
Ji Yoon
mengantarkan Tae Baek keluar. Tae Baek tanya berapa lama Ji Yoon akan
memberikan keputusan. Ji Yoon bilang tidak tahu sampai berapa lama. Tae Baek
bilang akan menunggu kabar dari Ji Yoon. Teman Ji Yoon dan para pendemo lain
kembali ke rumah. Ji Yoon tanya apa ada yang terjadi, tapi teman Ji Yoon itu
mengaku tidak ada apa2.
Tiba2,
datang polisi!!
“Apa kau
Han Hae Jin?” tanya kepala polisi pada teman Ji Yoon.
“Ada
apa?” tanya teman Ji Yoon yang ternyata bernama Hae Jin.
“BK Group
menuduhmu telah melakukan tindakan kekerasan.” Jawab kepala polisi, lalu
memborgol tangan Hae Jin.
Ji Yoon
dan Tae Baek terkejut melihatnya.
“Sunbae!!”
teriak Ji Yoon.
BERSAMBUNG....
Epi
selanjutnya..
Tae Baek
dan Ji Yoon membagi2kan brosur untuk menyelamatkan Desa Moojin. Presdir Baek
berniat melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya. Tae Baek menemui
Presdir Baek. Addie bilang pada Ah Ri kalau dia tidak peduli dengan perasaan Ji
Yoon dan dia akan berusaha masuk ke dalam keluarga Presdir Baek. Ah Ri tanya
apa yang bisa dia bantu. Tae Baek berniat melindungi Moojin dan Ji Yoon. Tae
Baek dan Ji Yoon mengumpulkan dana untuk menyelamatkan Moojin. Ah Ri kembali
membantu Addie. Tae Baek dan Ji Yoon bertemu dengan Ah Ri dan Addie.
0 comments
Post a Comment