Ad Genius Lee Tae Baek Eps 9

No Comments
Addie datang membawakan kalung milik Hwang Ye Ri. Ji Yoon tersenyum saat Addie bilang kalau Ji Yoon cocok mengenakan kalung itu. Addie lalu bertanya apakah Ji Yoon ingin memakai kalung itu. Ji Yoon bilang dia tak mungkin memakai kalung milik Hwang Ye Ri. Betapa kagetnya Ji Yoon saat Addie bilang kalung itu miliknya. 


Tae Baek turun dari tangga dan melihat Addie menyatakan cinta pada Ji Yoon. Ji Yoon kaget melihat Tae Baek. Addie mengikuti pandangan mata Ji Yoon. Ia pun kaget melihat Tae Baek. Bersamaan dengan itu, datanglah Ah Ri. Tae Baek hendak pergi dari sana, namun ia menghentikan langkahnya dan berbalik menuju Ji Yoon dan Addie.


“Copy Baek, ayo kita pergi.” Ucap Tae Baek, lalu menarik tangan Ji Yoon.
 
Addie menahan Tae Baek. Mereka saling bertatapan tajam. Ji Yoon bingung berada dalam situasi dimana dia diperebutkan dua pria. Ah Ri mendekati mereka. Tae Baek menghempaskan tangan Addie. Addie berkata, “Apa yang kau lakukan?”
“Kurasa kita sudah mendengar jawaban Ji Yoon.” Jawab Tae Baek.
Addie menggenggam erat kalungnya, menahan marah. Tae Baek pun mengajak Ji Yoon pergi.  


Addie yang mau mengejar mereka, ditahan Ah Ri.


Sesampainya diluar, Ji Yoon menghempaskan tangan Tae Baek dan bertanya dengan nada suara agak tinggi, “Apa yang kau lakukan!”
“Kau bertanya karena kau tidak tahu?” tanya Tae Baek.
Ji Yoon memandangi Tae Baek tanpa bicara sepatah kata pun.
“Ji Yoon, dengarkan aku. Mulai hari ini aku tidak mau menjadi temanmu. Aku mau kita menjadi lebih dari teman.” Ucap Tae Baek.
Ucapan Tae Baek membuat Ji Yoon kaget.


Sementara di dalam, Addie bertanya apa yang dilakukan Ah Ri?
Ah Ri menjawab, “Kalau kau menyusul mereka, Baek Ji Yoon akan merasa tidak nyaman. Kau tidak mau itu terjadi kan?”
“Ketua Tim Go, ini bukanlah sesuatu yang harus kau cemaskan.” Jawab Addie.
“Tidak. Ini kecemasanku sendiri. Aku mau Baek Ji Yoon dan Lee Tae Baek bersama. Mereka harus bersama agar aku punya kesempatan. Kau selalu memanggilku Ketua Tim Go, tapi aku ingin kau memanggilku Go Ah Ri. Sekarang aku sedang wawancara kedua denganmu, Manajer.” Ucap Ah Ri.
“Aku juga menyukaimu, Ketua Tim Go. Tapi sebagai partner bisnis.” Jawab Addie.
“Pada akhirnya, aku gagal.” Jawab Ah Ri.


Tae Baek dan Ji Yoon saling bertatapan dalam diam. Ji Yoon tidak menyangka Tae Baek memiliki perasaan padanya. Suasana hening pun pecah kala Tim GRC datang. So Ran tanya, “Oppa, kalian masih di sini? Apa terjadi sesuatu?”
Tim GRC lantas mendekati mereka dalam kondisi setengah mabuk.
“Apa kalian bertengkar?” tanya Boss Ma.
Boss Ma lalu memberikan kunci mobilnya pada Tae Baek.
“Aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Tae Baek pada Ji Yoon.
“Aku bisa pulang sendiri.” Jawab Ji Yoon.
“Jangan begitu. Ayolah Unni.” Ucap So Ran, lalu menarik Ji Yoon masuk ke mobil.


Suasana hening tercipta di mobil. Tae Baek dan Ji Yoon tidak bicara sepatah kata pun. Sementara di belakang, Tim GRC sudah tidur dengan pulas.


Ah Ri menyetir mobilnya sendirian dengan wajah kecewa. Tiba2, ponselnya berdering. Telepon dari Direktur Hwang.
“Bagaimana syutingnya?” tanya Direktur Hwang.
“Berjalan dengan lancar.” Jawab Ah Ri.
“Ayo kita bertemu.” Ajak Direktur Hwang.
“Maaf, aku tidak bisa. Aku sangat lelah.” Jawab Ah Ri.
“Aku menemukan sesuatu yang menarik pada resume mu.” Ucap Direktur Hwang, membuat Ah Ri tebelalak.


Ji Yoon sudah sampai di rumahnya. Tae Baek menyuruh Ji Yoon istirahat. Ji Yoon hanya berkata, ‘hati2’ lalu pergi meninggalkan Tae Baek. Langkah Ji Yoon terhenti karena Tae Baek memanggilnya. Tae Baek menatap Ji Yoon sejenak, lalu berucap maaf.
“Untuk apa?” tanya Ji Yoon.
“Aku menyatakan perasaanku disaat kau tidak siap mendengarnya. Aku sungguh menyesal dan minta maaf. Apapun keputusan yang kau buat nantinya, aku akan menerimanya. Jadi kau tidak perlu khawatir.” Jawab Tae Baek.
“Kau tidak cocok bersikap dingin.” Ucap Ji Yoon.
“Aku akan mencoba terlihat dingin mulai sekarang. Meskipun aku tidak bisa jadi kekasihmu, aku tidak mau kehilangan sahabat terbaikku.” Jawab Tae Baek.
“Aku selalu berpikir kau adalah sahabatku. Aku selalu ingin memberimu semangat. Tapi aku tidak pernah berpikir kau sebagai seorang pria.” Ucap Ji Yoon.
“Memberi semangat padaku, tidak salah. Tapi cobalah menganggapku sebagai seorang pria. Tidak peduli aku pria yang baik atau tidak, jika kau masih tidak bisa menganggapku sebagai pria yang menarik, mulailah memberikan semangat sebagai teman baik. Semangat! Semangat!” jawab Tae Baek.
Dan Ji Yoon pun akhirnya tersenyum lagi.


Direktur Hwang dan Ah Ri bertemu di kafe. Direktur Hwang berkata, “Aku menyelidiki latar belakang pendidikanmu. Dan aku menemukan banyak ketidakcocokan. Lulusan ACC?”
Ah Ri kaget dengan perkataan Direktur Hwang tapi ia bisa mengendalikan dirinya.  Ia berkata, bisa membuktikan dirinya kuliah di ACC.
“Kalau itu bisa diterima, tapi kau tidak bisa melanjutkan pasca sarjana karena nilaimu yang rendah kan?”
Ah Ri semakin kaget mendengarnya.
“Penghargaan yang kau terima sehingga kau bisa masuk ACC juga palsu kan? Kau sangat hebat dalam bekerja sehingga kau bisa menyembunyikan pendidikan palsumu itu.”
“Apa yang kau mau?”
“Aku ingin kau menyingkirkan Addie. Buat dia bekerja dalam pekerjaan yang resikonya tinggi.”

Tampak Addie sedang olahraga.

So Ran dipukul neneknya karena tidur sembarangan dan tanpa mengganti baju. So Ran bukannya lekas bangun, malah terus tidur. Sementara Tae Baek lagi menggambar sketsa wajah Ji Yoon sambil senyum2.

Sementara itu, di kamarnya Ji Yoon melamun. Ia mungkin lagi memikirkan pernyataan cinta Addie dan Tae Baek. Bibi datang membawakan gingseng untuk Ji Yoon.


Pagi harinya saat rapat diperlihatkan iklan yang telah mereka produksi. Semua melihat iklan itu dengan senyum melebar, kecuali Tae Baek.  Addie memuji kerja sama kedua tim namun Lee Eun Hye masih juga menyindir GRC. Ia bilang GRC tidak becus bekerja. Addie bertanya kesan2 Tae Baek saat syuting. Tae Baek menghela napas, lalu bangkit dari duduknya.


“Jujur, kami hanya tahu sedikit soal iklan. Kami tidak tahu apa itu positioning. Kami tidak tahu sebenarnya apa pekerjaan seorang AE. Tapi semua orang pasti memiliki sifat jujur. Dan mereka menjadi pemimpin dalam bidang mereka. Aku pikir dua sifat ini yang dibutuhkan org yg bekerja dalam dunia iklan. Aku berharap bisa membuat iklan dengan jujur. Terima kasih untuk pelajarannya.” Ucap Tae Baek


Semua memberikan applause. Tiba2, Addie mendapat telepon dari seketaris Grup BK sehingga ia pergi meninggalkan ruangan rapat.


Selesai rapat, Tim GRC berfoto2 sebagai kenang2an. Boss Ma merasa sedih karena akan meninggalkan kantor Geumsan. Sedangkan Tae Baek senang karena dia tidak akan melihat Addie lagi sekaligus sedih karena akan berpisah dari Ji Yoon.


Sun Hye menarik tangan salah satu anggota Tim Geumsan. Dan ia menggiring anggota Tim Geumsan yang lain ke tengah ruangan. Rupa2nya Sun Hye ingin berfoto bersama mereka. Meski awalnya protes, namun Tim Geumsan akhirnya setuju foto bersama. Boss Ma dan Lee Eun Hye duduk bersebelahan. Dan anggota yg lain berdiri di belakang mereka. Mereka lalu mendapat protes dari yang memotret karena posisi mereka terlalu lebar dan meminta mereka merapat.

Boss Ma memeluk Eun Hye, membuat muka Eun Hye makin cemberut. Tae Baek memeluk Ji Yoon. Jepret! Jepret! Foto mereka pun mulai diambil. Tim Geumsan berfoto dengan senyum yang dipaksakan, sedangkan Tim GRC berfoto dengan senyum lebar.


CEO Baek menanyakan perasaan Addie pada Ji Yoon.
Addie menjawab, “Jika boleh jujur, dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku.”
“Seberapa dalam perasaanmu padanya?” Tanya Ceo Baek.
“Bahkan bila dia bukan putrimu sekali pun, aku tetap tertarik padanya.” Jawab Addie.
“Cobalah untuk menarik perhatiannya. Usianya sudah cukup untuk menikah.” Ucap Ceo Baek.
“Aku akan berusaha dengan baik.” Jawab Addie bersemangat.
CEO Baek meminum kopinya, lalu menceritakan rencananya untuk mengambil alih Geumsan. Ia meminta bantuan Addie agar bisa mengambil alih Geumsan dengan mudah.


Di tempat lain, Ah Ri menyarankan pada Direktur Hwang untuk membuat Geumsan dan GRC bekerja sama lagi. Ia berkata, “Ketua Kang dan Jin Ga, Addie dan Lee Tae Baek. Mereka adalah musuh. Musuh2 bisa sangat berguna bukan?”


Boss Ma berlari2 menuju ruangan GRC. Ia memberitahu staf2nya kalau mereka akan bekerja sama lagi dengan Geumsan. Staf GRC menyambut berita itu dengan hati gembira. Foto2 mereka telah selesai diprint. Tae Baek melihat foto itu dengan bahagia. Ia merasa hubungannya dengan Ji Yoon akan berjalan lancar.


“Proyek ini berhasil dibawah pengawasanmu. Jadi aku minta kau kembali bertanggung jawab menangani proyek kita dengan GRC berikutnya.” Ucap Direktur Hwang ketika ditanyai perihal Geumsan yang akan kembali bekerja sama dengan GRC. Addie menyanggupinya, lalu pamit pergi untuk meeting. Direktur Hwang tersenyum licik menatap kepergian Addie.


Diluar, Addie bicara dengan Ah Ri. Mereka puas karena Direktur Hwang masuk ke dalam jebakan mereka. Ah Ri berkata, “Dia pikir bisa mengancamku dengan pendidikan palsuku. Tapi kenapa kau masih tetap mempertahankan GRC?”
“BK ingin meninggalkan luka yang besar bagi reputasi Geumsan, sehingga mereka bisa mengambil alih Geumsan dengan harga diskon.” Jawab Addie.
“Jadi kau mau membuat GRC meninggalkan luka yang besar bagi reputasi Geumsan?” tanya Ah Ri.
“Dalam perusahaan iklan, jika seseorang mengungkapkan kecacatan produk yang diiklankannya, maka itu adalah kesalahan yang teramat fatal.” Ucap Addie.
“GRC targetnya?” tanya Ah Ri.
“Aku sudah menjatuhkan bom pada GRC.” Jawab Addie.


GRC mendapatkan iklan lotion bayi. Tae Baek berucap, “Kata peneliti Geumsan, produk ini aman. 100% terbuat dari bahan organik jadi aman untuk kulit bayi yang sensitif.”
“Bagus. Klien ingin kita membuatkan cerita untuk lotion bayi ini.” Jawab Boss Ma.
“Cerita?” tanya Sun Hye.
“Cerita ini harus memuat mimpi dan perasaan. Karena hal itu akan membuat hati seseorang tersentuh.” Ucap Boss Ma lagi.
“Untuk membuat cerita ini, kita harus tahu apa yang ada dalam pikiran seorang ibu. Apa di sini ada yg tahu hal itu?” tanya Tae Baek.


Mereka semua langsung berubah lesu. Tiba2, Yi Cha menatap ayahnya. Sang ayah yang merasa diperhatikan bertanya, kenapa? Yi Cha menjawab, “Di sana ada wanita. Seorang ahjumma.”
Ucapan Yi Cha langsung disambut oleh senyuman para staff Geumsan yg lain. Boss Ma menghela napas. Ia tahu siapa yang dimaksud anaknya.


“Kudengar kau sudah kembali menandatangani kontrak? Apa kau senang?” tanya Eun Hye saat Boss Ma datang menemuinya.
Boss Ma memberikan Eun Hye cokelat, membuat Eun Hye terkaget2. “Apa ini? Kenapa kau memberiku ini? Apa kau sedang mencoba merayuku?”
“Ketua Tim Lee, aku akan membuat iklan lotion bayi. Tolong bantu aku.” Pinta Boss Ma.
“Kenapa aku harus membantumu?” tanya Eun Hye.
“Karena di tim-ku, tidak ada satu pun yang berpengalaman dengan bayi.” Jawab Boss Ma.
“Jadi kau butuh pekerja wanita? Kau bisa meminta bantuan Miss Kong.” Ucap Eun Hye.
“Miss Kong adalah alien yang berwujud manusia. Dia tidak akan tahu apa2.” Jawab Boss Ma.
“Tidak akan.” Ucap Eun Hye menolak menolong GRC.
“Ayolah. Aku akan membelikanmu cokelat yang banyak.” Rayu Boss Ma.
“Tidak perlu karena aku sedang diet.” Jawab Eun Hye.
“Kau tidak perlu melakukannya karena kau sudah terlihat cantik sekarang.” Ucap Boss Ma.


Perkataan mereka terputus saat Ji Yoon datang. Eun Hye melirik Boss Ma dan bertanya, “Bagaimana dengan Ji Yoon?”
“Aku pikir dia bisa.” Jawab Boss Ma.
“Tapi besok kau harus menjaga Hwa Rang karena aku ada meeting.” Ucap Eun Hye pada Boss Ma.
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Ji Yoon.


“GRC?” tanya Ji Yoon kaget saat bicara berdua dengan Eun Hye.
“Mereka menandatangani kontrak lagi jadi tolong bantu mereka.” Jawab Eun Hye.
Ji Yoon tampak keberatan. Melihat reaksi Ji Yoon, Eun Hye berkata lagi, “Aku tidak akan mengirimmu tanpa alasan. Buatlah iklan untuk lotion bayi. Ini adalah tugas terakhirmu sebagai karyawan magang.”
“Benarkah?” tanya Ji Yoon.
“Entah itu pengangguran atau karyawan tetap, nasibmu tergantung pada cerita lotion bayi itu. Aku ingin bekerja sama denganmu lebih lama. Jadi berjuanglah.” Ucap Eun Hye, lalu memasukkan sepotong cokelat ke mulut Ji Yoon.


Addie melihat Ji Yoon masuk ke ruangan GRC membawa kotaknya. Ji Yoon membuka pintu dan terkejut dengan pesta penyambutan yang dibuat tim GRC. Di ruangan GRC, dihiasi dengan balon2. Bahkan dia juga mendapatkan karangan bunga yang dibuat dari balon. Ji Yoon tersenyum senang dengan pesta penyambutannya. Boss Ma masuk dan terkejut melihat ruangan yang penuh balon warna warni.

“KEMBALI BEKERJA!” teriaknya, membuat seluruh staff GRC terdiam dan langsung duduk di bangku masing2.


Addie menegur Eun Hye yg menugaskan Ji Yoon membantu GRC tanpa bicara dengannya. Eun Hye menjawab, “Aku rasa tidak perlu mendapat persetujuanmu untuk memberikan tugas pada karyawan magang.”
Ah Ri membela Eun Hye. Addie pun meninggalkan mereka dengan penuh emosi. Eun Hye kesal dengan sikap Addie dan curiga kalau Addie dan Ji Yoon pacaran. Ah Ri tidak menanggapi kecurigaan Eun Hye dan mengajak mereka rapat.


Tim GRC sedang memainkan peran ibu dan bayi. Tae Baek yang berperan sebagai bayi, rada2 canggung saat tidur di pangkuan Ji Yoon. Boss Ma memangku Hasan. Dan Sun Hye memangku Yi Cha. Hassan tampak begitu menikmati perannya sbg bayi. Sun Hye yang lagi mengoleskan lotion bayi ke wajah Yi Cha, menanyakan soal perasaan Yi Cha ke So Ran.

Ji Yoon sedikit canggung karena harus menyentuh wajah Tae Baek untuk mengoleskan lotion itu. Saat ditanya Tae Baek, Ji Yoon bilang kalau dia baik2 saja. Ji Yoon lantas bertanya apakah GRC selalu menggunakan cara2 ajaib untuk mendapatkan ide. Yi Cha sendiri hendak bangun dari pangkuan Sun Hye. Boss Ma menegur mereka, Fokus! Fokus!

Hassan tampak benar2 menikmati perannya sbg bayi. Saat Boss Ma tanya apa yang dirasakan Hassan, Hassan menatap Boss Ma lalu berkata kalau perutnya lapar. Boss Ma langsung kesal mendengar jawaban Hassan. Sun Hye, Yi Cha, Tae Baek dan Ji Yoon tertawa geli mendengar jawaban Hassan.

Ponsel Ji Yoon berbunyi. Telepon dari Addie, namun Ji Yoon tidak menjawab. Ji Yoon yang tidak menjawab ponselnya membuat Tae Baek menatapnya.


Ji Yoon pergi ke ruangan Addie. Tampak Addie sedang membaca satu berkas. Addie bilang akan mengembalikan Ji Yoon ke team Eun Hye. Ji Yoon menolaknya dengan bilang kalau dia mau membantu GRC. Addie bertanya apa alasan Ji Yoon? Apa karena Lee Tae Baek? Ji Yoon bilang alasannya karena itu adalah penilaian terakhir dirinya sebagai karyawan magang. Addie bilang akan segera mengangkat Ji Yoon sebagai karyawan tetap. Ji Yoon menolak. Ia bilang ingin membuktikan kalau dirinya bisa membuat iklan yang bagus sehingga ia layak diangkat sebagai karyawan tetap.

“Baek Ji Yoon, kenapa kau memilih jalan yang berduri padahal ada jalan pintas?” tanya Addie lagi.
“Karena orang lain yang berjalan pada jalan itu.” Jawab Ji Yoon.
“Jika org lain melompat ke dalam api, apa kau akan melakukannya juga? Baek Ji Yoon, menurutku, kau hanya takut melakukan hal yang curang. Apa yang kau miliki dan apa yang dapat kau miliki, kuharap kau bisa membantu mereka dengan baik. Sekarang pergilah.” Ucap Addie.


Setelah Ji Yoon pergi, Addie langsung menelpon Tae Baek. Ia mengajak Tae Baek bertemu malam itu. Ji Yoon turun ke bawah. Ah Ri menatap Ji Yoon. Ia sepertinya sudah tahu kalau Addie tak mau membiarkan Ji Yoon bekerja pada GRC.


Addie mengajak Tae Baek bertemu di kedai minuman. Addie meminta Tae Baek meninggalkan Ji Yoon dan Geumsan. Tae Baek tentu saja menolak permintaan Addie. Addie bilang itu bukan hanya permintaan, tapi juga ancaman. Tae Baek bilang ia tak takut pada ancaman. Semakin diancam, maka dirinya akan semakin keras berusaha. Addie tersenyum mendengar jawaban Tae Baek lalu berkata jika mereka bertemu dalam suasana yang berbeda, mungkin mereka bisa menjadi teman. Tae Baek mengajak Addie bersaing secara fair dalam hal apapun. Addie bilang kalau bersaing secara fair bukan gayanya. Ia juga bilang tidak akan memakai pedang nyata dalam berkompetisi, tapi pedang nyata. Tae Baek bilang kalau dia tetap tidak akan mundur.


Ah Ri menjemput Addie. Ah Ri tanya apa saja yang dikatakan Lee Tae Baek?
“Apa kau mencemaskannya?” tanya Addie.
“Jika ia menerima apa yang kau katakan, ia pasti tidak akan repot2 memulainya lagi.” Jawab Ah Ri.
“Akibatnya akan fatal kalau ia menolaknya. Mungkin dia tidak bisa lagi bekerja di dunia iklan. Sebagai teman lama, apa kau baik2 saja?” ucap Addie.
“Aku tidak baik2 saja. Tapi Lee Tae Baek adalah tipe orang yang pantang menyerah. Jadi apa yang bisa kita lakukan lagi?” jawab Ah Ri.
“Kenapa kau menceritakan ancaman Direktur Hwang soal pendidikan palsumu padaku?” tanya Addie.
“Kau pernah bilang kan. Kau menyukaiku sebagai partner bisnis dn aku mau menjadi partner bisnis yang baik untukmu.” Jawab Ah Ri.


Eun Hye membawa bocah laki2 yang dewasa sebelum waktunya menemui GRC. Bocah itu adalah Kim Hwa Rang. Eun Hye dengan bangganya berkata, “Dia sangat tertarik pada dunia periklanan. Dan semua itu berkat didikan yang baik dari ibunya.”
“Oya, kau juga harus menjaganya dengan baik. Dia punya alergi.” Lanjut Eun Hye.
“Baik Ketua Tim Lee.” Jawab Boss Ma.


Sepeninggalan Eun Hye, Hwa Rang bertanya pada Boss Ma. “Ahjussi, apa kau menyukai ibuku?”
Boss Ma tertawa, lalu menjawab kalau Hwa Rang sangat lucu.
Eun Hye menelpon Boss Ma. Ia memperingatkan Boss Ma untuk hati2 terhadap pantatnya, karena Hwa Rang hobi menusuk pantat. Boss Ma tampak bingung dengan ucapan Eun Hye. Lalu tiba2, Boss Ma teriak. Pantatnya ditusuk oleh Hwa Rang!! LOL.

“Apa ini?” tanya Boss Ma dengan mata merah.
“Para gadis juga harus berhati2 karena Hwa Rang hobi mengangkat rok mereka.” Jawab Eun Hye.
Tiba2, So Ran berteriak karena roknya diangkat Hwa Rang! LOL.


Ji Yoon masuk. Sambil mencubit kedua pipi Hwa Rang ia berkata, “Jadi kau yang bernama Hwa Rang? Kau sangat lucu.”
So Ran dan Yi Cha yang melihatnya tampak panik. Tae Baek langsung menarik Ji Yoon ke belakang.
“Ada apa ini?” tanya Ji Yoon bingung.
“Kau sangat cantik.” Ucap Hwa Rang memuji Ji Yoon.
“Jika kau mengganggu Noona ini, kau akan berhadapan dengan Hyung ini.” Ucap Tae Baek sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Ah, kau menyukai Noona ini? Jangan khawatir. Aku tidak menyukai cewek org lain.” Ucap Hwa Rang.
Tae Baek dan Ji Yoon tertawa mendengarnya

Hwa Rang lalu keluar dari ruangan GRC karena merasa ngantuk.


PD Shin sedang merayu pacarnya di telepon. Hwa Rang melihatnya dan mengincar pantat PD Shin. Selesai menelpon, PD Shin menjerit kesakitan. Hwa Rang menusuk pantat PD Shin. PD Shin yg kesal langsung menguyel2 muka Hwa Rang. Tae Baek dan Ji Yoon datang sebelum PD Shin melampiaskan kemarahannya pada Hwa Rang.

“Apa kau baik2 saja?” tanya Ji Yoon.
“Tidak. Aku tidak baik2 saja. Kenapa Ketua Tim Lee membawa anaknya ke sini! Apa dia pikir ini taman bermain!” jawab PD Shin kesal, lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.
“Hey, kau tidak boleh nakal di sini.” Ucap Tae Baek.
“Semua anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, pasti sangat nakal.” Jawab Hwa Rang.
Tae Baek lalu menggendong Hwa Rang dan membawanya pergi.




Saat Tim GRC bingung harus melakukan apa, Hwa Rang mengajak mereka ke tempat sauna. Tae Baek memuji Hwa Rang sebagai seorang yang jenius. Boss Ma protes Tae Baek memuji Hwa Rang. Ia takut karena pujian itu Hwa Rang bakal main2 lagi ke Geumsan setiap hari. Tae Baek menjelaskan maksudnya. Pemasaran cerita tergantung pada penyebaran cerita. Rumor akan berkembang dengan cepat di kalangan para ahjumma yang ada di sauna itu.



Sun Hye dan Ji Yoon datang. Mereka lalu membentuk hiasan di kepala dengan handuk yang digelung di kedua sisinya. Tiba2, So Ran muncul dan bergabung dengan mereka. Tae Baek tanya kenapa So Ran bisa ada di sana. Ji Yoon menjelaskan kalau dialah yg menyuruh So Ran datang dengan alasan lebih baik kalau ada seorang lagi yang membantu mereka. Tae Baek mengangguk2 mengerti.


So Ran lalu bertanya pada Yi Cha, apakah mereka bisa melakukannya sebagai couple. Yi Cha tersenyum mendengar kata2 So Ran. Sun Hye menegur So Ran. Ia bilang di sana mereka untuk bekerja. So Ran bahkan meminta izin pada Boss Ma untuk membantu mereka. Ia memanggil Boss Ma dengan panggilan ayah mertua. Boss Ma sambil tersenyum berkata lebih baik jika ada seorang lagi yang membantu mereka.

“Copy Baek, apa kau sudah menyiapkan semuanya?” tanya Boss Ma.
“Ya. Tanpa ini, semuanya akan terasa sulit. Ini adalah formulir survey dan sampel lotion. Target kita adalah wanita yang sudah memiliki anak.” Ucap Ji Yoon menjelaskan sambil menunjukkan alat2 survey yang dibawanya.
“Baiklah. Yi Cha dan Hassan kelompok pertama. Sun Hye dan So Ran kelompok kedua. Boss Ma dan aku kelompok ketiga.” Ucap Tae Baek.
“Dan aku yang bertanggung jawab atas sampelnya.” Sambung Ji Yoon.

Survey dimulai!! Saat sedang melakukan survey, para ahjumma menggoda Yi Cha. Boss Ma dan Tae Baek berusaha meyakinkan para ahjumma kalau lotion itu 100 % terbuat dari bahan organic. Tae Baek lalu melihat ke arah Ji Yoon. Ia tersenyum saat melihat Ji Yoon mengoleskan lotion itu pada bocah laki2. Awalnya ia mengira bocah itu Hwa Rang.


“Dimana Hwa Rang?” tanya Tae Baek saat menyadari bocah itu bukan Hwa Rang.
Mereka pun berpencar mencari Hwa Rang. Teriakan anak kecil membuat mereka menemukan Hwa Rang. Ada seorang pria yang memarahi Hwa Rang karena Hwa Rang menusuk pantat anaknya hingga anaknya menangis. Pria itu ingin bertemu dengan ibu Hwa Rang. Hwa Rang bilang ibunya sedang bekerja. Pria itu ingin bertemu ayah Hwa Rang. Hwa Rang bilang kalau ia tak punya ayah. Pria itu terus saja mengomeli Hwa Rang. Mata Hwa Rang berkaca2.

“Siapa kau? Apa kau walinya?” tanya pria itu saat Tae Baek membela Hwa Rang.
“Ya. Itu benar. Ketika dia nanti tumbuh besar, dia akan menjadi seorang pengiklan yang jenius yang akan mengguncang dunia. Dan dia tahu apa yang akan dia lakukan sekarang.” Jawab Tae Baek.


Tae Baek lalu menatap Hwa Rang dan berkata, “Minta maaf pada temanmu. Siapapun bisa membuat kesalahan. Tapi apa yang kau lakukan setelah itu, itulah yang berbeda. Kau ingin menjadi orang seperti apa Hwa Rang?”
Ji Yoon pun tersenyum melihatnya. Hwa Rang pun minta maaf pada anak itu.


Hwa Rang terlihat sedih. Ia pun bercerita pada Ji Yoon.
“Ibuku lebih cinta iklan daripada aku. Aku sering ditinggalkan sendiri.” Ucapnya.
“Aku juga sama sepertimu. Ibuku bekerja di periklanan dan ayahku tidak ada. Jadi aku bermain sendiri, tidur sendiri, makan sendiri. Aku memberontak dan membuat banyak masalah. Tapi sekarang aku menyesalinya.” Ucap Ji Yoon.



Saat Ji Yoon bercerita, Tae Baek ikut merasa sedih mendengarnya.

“Kenapa?” tanya Hwa Rang.
“Kau akan mengerti setelah tanganmu sebesar tanganku.” Jawab Ji Yoon sambil menempelkan tangannya pada tangan Hwa Rang.
“Kau akan tahu bagaimana ibumu mencintaimu.” Ucap Ji Yoon lagi.

Ada sebuah kompetisi menyanyi di sana dan pemenangnya akan mendapatkan sepeda.

“Bibi, aku ingin itu.” Ucap Hwa Rang pada Ji Yoon sambil menunjuk ke arah kompetisi itu.
“Kau ingin aku yang melakukannya? Aku tidak bisa menyanyi.” Jawab Ji Yoon.
“Itu keinginanku. Aku ingin bersepeda ke taman dengan ibuku. Kau sendiri kan yang bilang kalau ibuku mencintaiku.” Ucap Hwa Rang.
“Apa kau sedang berakting sekarang?” tanya Ji Yoon.
“Lakukanlah.” Suruh Tae Baek.


So Ran menggandeng Yi Cha dan mengajaknya berduet. Sun Hye gak terima ikut2an mengajak Yi Cha duet. Yi Cha menyuruh kedua gadis itu melepaskan dirinya, lalu memuji dirinya sendiri karena diperebutkan dua gadis. Hassan juga mau ikutan kompetisi itu. Boss Ma menegur mereka, kalau mereka datang ke sauna untuk bekerja, bukan bermain.

“Jadi tidak boleh?” tanya Hwa Rang dengan tampang sedih.

Kasihan pada Hwa Rang, Boss Ma pun mengizinkan mereka ikut kompetisi itu.  


Di atas panggung, So Ran bernyanyi sambil menggoda Yi Cha. Sun Hye gak terima, merebut mike dari tangan So Ran, dan melakukan hal yang sama. Selanjutnya Hassan yang bernyanyi. Lalu setelah itu, Tae Baek bersama Ji Yoon dan Hwa Rang.


Tibalah saatnya pemenang diumumkan. Hwa Rang sedih karena hadiah pemenang ketiga yaitu sepeda jatuh ke tangan org lain. Pemenang kedua adalah Hassan. Dan pemenang pertama adalah Tae Baek, Ji Yoon dan Hwa Rang yang disangka satu keluarga. Saat pengambilan hadiah, MC bertanya umur berapa Ji Yoon melahirkan Hwa Rang. Ji Yoon bingung mau menjawab apa. Tiba2, Hwa Rang menyatakan kalau orang tuanya terlalu sibuk berkencan hingga mengabaikan studinya.

Tae Baek menukarkan hadiahnya dengan pemenang ketiga. Hwa Rang begitu bahagia karena akhirnya ia mendapatkan sepeda. Ia memuji Tae Baek sebagai pria yang baik dan menyuruh Ji Yoon berpegangan pada Tae Baek. Ji Yoon dan Tae Baek kontan saja tersipu malu mendengar ucapan Hwa Rang.


Tae Baek, Hwa Rang, Yi Cha dan Hassan berendam di air panas. Sedangkan Boss Ma sedang menyabun kepalanya. Tae Baek benar2 terlihat seperti ayah Hwa Rang. Ia menyabun kepala Hwa Rang. Hwa Rang sendiri nyaman ada di dekat Tae Baek. Setelah itu mereka mandi bersama. Boss Ma tersenyum melihat keakraban mereka.


Tae Baek membantu mengeringkan rambut Hwa Rang. Setelah itu, Tae Baek mengoleskan lotion ke wajah dan leher Hwa Rang. Hwa Rang juga mengoleskan lotion itu ke wajah Tae Baek. Boss Ma, Yi Cha dan Sun Hye tersenyum melihat keakraban Tae Baek dan Hwa Rang.


Mereka kembali ke Geumsan. Semua terlihat capek. Tae Baek membaringkan Hwa Rang yang sudah tidur di sofa. Lee Eun Hye datang sambil teriak2 mencari anaknya. Boss Ma langsung membekap mulut Eun Hye. Awalnya Eun Hye protes karena Boss Ma membekap mulutnya, namun senyumnya mengembang saat tahu anaknya sudah tidur.


Eun Hye pun mengecek kondisi sang anak. Betapa kagetnya dia ketika menemukan ruam2 di kulit Hwa Rang. Tae Baek langsung menggendong Hwa Rang keluar kantor. Bersamaan dengan itu Addie dan Ah Ri masuk. Addie tanya apa yang terjadi. Ji Yoon bilang akan menelpon Addie nanti setelah urusan Eun Hye selesai. Addie dan Ah Ri menatap kepergian Tim GRC dengan penuh tanda tanya.


Tim GRC melarikan Hwa Rang ke RS. Dokter memeriksa kondisi Hwa Rang lalu bertanya apa yang Eun Hye berikan pada Hwa Rang.
“Aku memberinya lotion bayi.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa kau memberinya lotion itu tanpa permisi dariku!” bentak Eun Hye.
“Aku rasa ada masalah dengan lotionnya” ucap dokter, membuat semua kaget mendengarnya.
Eun Hye menangis. Ia betul2 mencemaskan buah hatinya. Ji Yoon berusaha menenangkan Eun Hye.


“Maafkan aku.” Ucap Tae Baek saat mereka ada di ruang tunggu.
“Ini salahku. Aku sudah menjadi ibu yang mengerikan untuk anakku.” Jawab Eun Hye sambil tersenyum pahit.
“Jangan salahkan dirimu.” Ucap Boss Ma.
“Mantan suamiku bertanya saat kami memutuskan bercerai. Siapa yang aku pilih. Iklan atau keluarga? Aku tidak pernah membuatkan anakku kimbap saat dia pergi piknik.” Ucap Eun Hye menyesal.
“Semua orang yang bekerja di periklanan akan melakukan hal yang sama.” Jawab Boss Ma.


Ji Yoon menelpon Addie. Ia melaporkan ada masalah pada lotion itu. Addie berjanji akan menyelediki masalah itu lebih dalam.


Di ruangannya, Ah Ri bicara dengan Addie. Ah Ri bilang, “Ini bukan kesalahan kita. Tapi jika perasaanmu tidak enak, kau bisa menunda proyek ini.”
“Tidak. Kita tidak boleh membuang2 waktu.” Jawab Addie.
“Aku mengerti.” Ucap Ah Ri.

Tim GRC masih ada di RS. Ah Ri menelpon Tae Baek.
“Aku menelponmu karena masalah baby lotion.” Ucap Ah Ri.


Tae Baek, Boss Ma dan Ji Yoon langsung menemui Direktur Hwang. Boss Ma menceritakan efek samping dari lotion itu dan meminta mereka memikirkan hal ini.
Direktur Hwang marah, “Jika kita menolak iklan ini, siapa yang akan bertanggung jawab?”
“Tapi kita harus mendengarkan keluhan costumer.” Bujuk Tae Baek.
“Apa kau tahu berapa banyak uang yang kukeluarkan untuk biaya produksi?” tanay Hwang.
“Tapi produk ini dipakai anak kecil!” ucap Tae Baek marah.
Hwang memberi pilihan, melanjutkan kontrak atau GRC akan kena penalty.


Ah Ri memberikan nomor kontak peneliti Geumsan. Tae Baek berjanji pada Ah Ri tidak akan menceritakan masalah ini pada siapapun. Ah Ri menyuruh Tae Baek meninggalkan Boss Ma. Tapi Tae Baek tidak mendengarkan kata2 Ah Ri. Ah Ri gelisah. Sepertinya dia takut karier Tae Baek di dunia periklanan hancur.

Addie melihat Ji Yoon, Tae Baek dan Boss Ma lagi diskusi.


Dalam perjalanan, Boss Ma bilang penyakit Hwa Rang mungkin disebabkan oleh sesuatu yang lain. Ia meminta Tae Baek menyelidikinya. Tae Baek gak senang dengan ketakutan Boss Ma. Ia bilang akan menanggung konsekuensinya sendirian. Ji Yoon mengingatkan Tae Baek untuk tidak bertindak gegabah.


Dari peneliti, mereka pun tahu kalau lotion itu tidak 100 % terbuat dari bahan alami. Boss Ma curiga Geumsan menutupi hal ini. Peneliti marah, tapi Ji Yoon bisa mengatasinya. Tae Baek sepertinya mulai menyadari sesuatu hal.

Han Chul terkejut saat menerima kabar akan kedatangan Presdir Baek.

Hwang mendatangi ruangan GRC. Tampak Yi Cha, Sun Hye dan Hassan sedang melihat2 sesuatu di komputer. Hwang mencari2 Boss Ma!

Addie menemui Han Chul. Han Chul marah2, “Apa kau tahu BK berusaha mengambil alih Geumsan!”
“Aku tidak tahu.” Jawab Addie.

Percakapan mereka terputus dengan kedatangan Hwang. Han Chul memberitahu Hwang soal BK yg mau mengambil alih Geumsan. Tapi Hwang tidak peduli dengan hal itu. Ia menyuruh Han Chul melihat artikel di internet. Addie sepertinya sudah tahu soal artikel di internet.

Rombongan BK tiba di Geumsan.


GRC kaget membaca artikel itu. Ada org yg menulis insiden Hwa Rang di internet!!  Hwang dan Han Chul menuduh Boss Ma yang menulis berita itu. Boss Ma menyangkal tuduhan itu. Semua orang di kantor menatap GRC dengan pandangan menuduh. Addie dan Ah Ri tampak puas melihat hal itu. Tae Baek menatap Ah Ri. Sepertinya Tae Baek tahu Ah Ri pelakunya.

Lalu, rombongan BK datang!! Ji Yoon kaget melihat kedatangan ayahnya.


BERSAMBUNG...
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments