Tae Baek turun dari
tangga dan melihat Addie menyatakan cinta pada Ji Yoon. Ji Yoon kaget melihat
Tae Baek. Addie mengikuti pandangan mata Ji Yoon. Ia pun kaget melihat Tae
Baek. Bersamaan dengan itu, datanglah Ah Ri. Tae Baek hendak pergi dari sana,
namun ia menghentikan langkahnya dan berbalik menuju Ji Yoon dan Addie.
“Copy Baek, ayo kita
pergi.” Ucap Tae Baek, lalu menarik tangan Ji Yoon.
Addie menahan Tae Baek.
Mereka saling bertatapan tajam. Ji Yoon bingung berada dalam situasi dimana dia
diperebutkan dua pria. Ah Ri mendekati mereka. Tae Baek menghempaskan tangan
Addie. Addie berkata, “Apa yang kau lakukan?”
“Kurasa kita sudah
mendengar jawaban Ji Yoon.” Jawab Tae Baek.
Addie menggenggam erat
kalungnya, menahan marah. Tae Baek pun mengajak Ji Yoon pergi.
Addie yang mau mengejar
mereka, ditahan Ah Ri.
Sesampainya diluar, Ji
Yoon menghempaskan tangan Tae Baek dan bertanya dengan nada suara agak tinggi,
“Apa yang kau lakukan!”
“Kau bertanya karena
kau tidak tahu?” tanya Tae Baek.
Ji Yoon memandangi Tae
Baek tanpa bicara sepatah kata pun.
“Ji Yoon, dengarkan
aku. Mulai hari ini aku tidak mau menjadi temanmu. Aku mau kita menjadi lebih
dari teman.” Ucap Tae Baek.
Ucapan Tae Baek membuat
Ji Yoon kaget.
Sementara di dalam,
Addie bertanya apa yang dilakukan Ah Ri?
Ah Ri menjawab, “Kalau
kau menyusul mereka, Baek Ji Yoon akan merasa tidak nyaman. Kau tidak mau itu
terjadi kan?”
“Ketua Tim Go, ini
bukanlah sesuatu yang harus kau cemaskan.” Jawab Addie.
“Tidak. Ini kecemasanku
sendiri. Aku mau Baek Ji Yoon dan Lee Tae Baek bersama. Mereka harus bersama
agar aku punya kesempatan. Kau selalu memanggilku Ketua Tim Go, tapi aku ingin
kau memanggilku Go Ah Ri. Sekarang aku sedang wawancara kedua denganmu,
Manajer.” Ucap Ah Ri.
“Aku juga menyukaimu,
Ketua Tim Go. Tapi sebagai partner bisnis.” Jawab Addie.
“Pada akhirnya, aku
gagal.” Jawab Ah Ri.
Tae Baek dan Ji Yoon
saling bertatapan dalam diam. Ji Yoon tidak menyangka Tae Baek memiliki
perasaan padanya. Suasana hening pun pecah kala Tim GRC datang. So Ran tanya,
“Oppa, kalian masih di sini? Apa terjadi sesuatu?”
Tim GRC lantas
mendekati mereka dalam kondisi setengah mabuk.
“Apa kalian
bertengkar?” tanya Boss Ma.
Boss Ma lalu memberikan
kunci mobilnya pada Tae Baek.
“Aku akan mengantarmu
pulang.” Ucap Tae Baek pada Ji Yoon.
“Aku bisa pulang
sendiri.” Jawab Ji Yoon.
“Jangan begitu. Ayolah
Unni.” Ucap So Ran, lalu menarik Ji Yoon masuk ke mobil.
Suasana hening tercipta
di mobil. Tae Baek dan Ji Yoon tidak bicara sepatah kata pun. Sementara di
belakang, Tim GRC sudah tidur dengan pulas.
Ah Ri menyetir mobilnya
sendirian dengan wajah kecewa. Tiba2, ponselnya berdering. Telepon dari
Direktur Hwang.
“Bagaimana syutingnya?”
tanya Direktur Hwang.
“Berjalan dengan
lancar.” Jawab Ah Ri.
“Ayo kita bertemu.”
Ajak Direktur Hwang.
“Maaf, aku tidak bisa.
Aku sangat lelah.” Jawab Ah Ri.
“Aku menemukan sesuatu
yang menarik pada resume mu.” Ucap
Direktur Hwang, membuat Ah Ri tebelalak.
Ji Yoon sudah sampai di
rumahnya. Tae Baek menyuruh Ji Yoon istirahat. Ji Yoon hanya berkata, ‘hati2’
lalu pergi meninggalkan Tae Baek. Langkah Ji Yoon terhenti karena Tae Baek
memanggilnya. Tae Baek menatap Ji Yoon sejenak, lalu berucap maaf.
“Untuk apa?” tanya Ji
Yoon.
“Aku menyatakan
perasaanku disaat kau tidak siap mendengarnya. Aku sungguh menyesal dan minta
maaf. Apapun keputusan yang kau buat nantinya, aku akan menerimanya. Jadi kau
tidak perlu khawatir.” Jawab Tae Baek.
“Kau tidak cocok
bersikap dingin.” Ucap Ji Yoon.
“Aku akan mencoba
terlihat dingin mulai sekarang. Meskipun aku tidak bisa jadi kekasihmu, aku
tidak mau kehilangan sahabat terbaikku.” Jawab Tae Baek.
“Aku selalu berpikir
kau adalah sahabatku. Aku selalu ingin memberimu semangat. Tapi aku tidak
pernah berpikir kau sebagai seorang pria.” Ucap Ji Yoon.
“Memberi semangat
padaku, tidak salah. Tapi cobalah menganggapku sebagai seorang pria. Tidak
peduli aku pria yang baik atau tidak, jika kau masih tidak bisa menganggapku
sebagai pria yang menarik, mulailah memberikan semangat sebagai teman baik.
Semangat! Semangat!” jawab Tae Baek.
Dan Ji Yoon pun
akhirnya tersenyum lagi.
Direktur Hwang dan Ah
Ri bertemu di kafe. Direktur Hwang berkata, “Aku menyelidiki latar belakang
pendidikanmu. Dan aku menemukan banyak ketidakcocokan. Lulusan ACC?”
Ah Ri kaget dengan
perkataan Direktur Hwang tapi ia bisa mengendalikan dirinya. Ia berkata, bisa membuktikan dirinya kuliah
di ACC.
“Kalau itu bisa
diterima, tapi kau tidak bisa melanjutkan pasca sarjana karena nilaimu yang
rendah kan?”
Ah Ri semakin kaget
mendengarnya.
“Penghargaan yang kau
terima sehingga kau bisa masuk ACC juga palsu kan? Kau sangat hebat dalam
bekerja sehingga kau bisa menyembunyikan pendidikan palsumu itu.”
“Apa yang kau mau?”
“Aku ingin kau
menyingkirkan Addie. Buat dia bekerja dalam pekerjaan yang resikonya tinggi.”
Tampak Addie sedang olahraga.
So Ran dipukul neneknya
karena tidur sembarangan dan tanpa mengganti baju. So Ran bukannya lekas
bangun, malah terus tidur. Sementara Tae Baek lagi menggambar sketsa wajah Ji
Yoon sambil senyum2.
Sementara itu, di
kamarnya Ji Yoon melamun. Ia mungkin lagi memikirkan pernyataan cinta Addie dan
Tae Baek. Bibi datang membawakan gingseng untuk Ji Yoon.
Pagi harinya saat rapat diperlihatkan iklan yang telah mereka produksi. Semua melihat iklan itu dengan senyum melebar, kecuali Tae Baek. Addie memuji kerja sama kedua tim namun Lee Eun Hye masih juga menyindir GRC. Ia bilang GRC tidak becus bekerja. Addie bertanya kesan2 Tae Baek saat syuting. Tae Baek menghela napas, lalu bangkit dari duduknya.
“Jujur, kami hanya tahu
sedikit soal iklan. Kami tidak tahu apa itu positioning. Kami tidak tahu
sebenarnya apa pekerjaan seorang AE. Tapi semua orang pasti memiliki sifat
jujur. Dan mereka menjadi pemimpin dalam bidang mereka. Aku pikir dua sifat ini
yang dibutuhkan org yg bekerja dalam dunia iklan. Aku berharap bisa membuat
iklan dengan jujur. Terima kasih untuk pelajarannya.” Ucap Tae Baek
Semua memberikan
applause. Tiba2, Addie mendapat telepon dari seketaris Grup BK sehingga ia pergi
meninggalkan ruangan rapat.
Selesai rapat, Tim GRC
berfoto2 sebagai kenang2an. Boss Ma merasa sedih karena akan meninggalkan
kantor Geumsan. Sedangkan Tae Baek senang karena dia tidak akan melihat Addie
lagi sekaligus sedih karena akan berpisah dari Ji Yoon.
Sun Hye menarik tangan
salah satu anggota Tim Geumsan. Dan ia menggiring anggota Tim Geumsan yang lain
ke tengah ruangan. Rupa2nya Sun Hye ingin berfoto bersama mereka. Meski awalnya
protes, namun Tim Geumsan akhirnya setuju foto bersama. Boss Ma dan Lee Eun Hye
duduk bersebelahan. Dan anggota yg lain berdiri di belakang mereka. Mereka lalu
mendapat protes dari yang memotret karena posisi mereka terlalu lebar dan
meminta mereka merapat.
Boss Ma memeluk Eun
Hye, membuat muka Eun Hye makin cemberut. Tae Baek memeluk Ji Yoon. Jepret!
Jepret! Foto mereka pun mulai diambil. Tim Geumsan berfoto dengan senyum yang
dipaksakan, sedangkan Tim GRC berfoto dengan senyum lebar.
CEO Baek menanyakan
perasaan Addie pada Ji Yoon.
Addie menjawab, “Jika
boleh jujur, dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku.”
“Seberapa dalam
perasaanmu padanya?” Tanya Ceo Baek.
“Bahkan bila dia bukan
putrimu sekali pun, aku tetap tertarik padanya.” Jawab Addie.
“Cobalah untuk menarik
perhatiannya. Usianya sudah cukup untuk menikah.” Ucap Ceo Baek.
“Aku akan berusaha
dengan baik.” Jawab Addie bersemangat.
CEO Baek meminum
kopinya, lalu menceritakan rencananya untuk mengambil alih Geumsan. Ia meminta
bantuan Addie agar bisa mengambil alih Geumsan dengan mudah.
Di tempat lain, Ah Ri
menyarankan pada Direktur Hwang untuk membuat Geumsan dan GRC bekerja sama
lagi. Ia berkata, “Ketua Kang dan Jin Ga, Addie dan Lee Tae Baek. Mereka adalah
musuh. Musuh2 bisa sangat berguna bukan?”
Boss Ma berlari2 menuju
ruangan GRC. Ia memberitahu staf2nya kalau mereka akan bekerja sama lagi dengan
Geumsan. Staf GRC menyambut berita itu dengan hati gembira. Foto2 mereka telah
selesai diprint. Tae Baek melihat foto itu dengan bahagia. Ia merasa
hubungannya dengan Ji Yoon akan berjalan lancar.
“Proyek ini berhasil
dibawah pengawasanmu. Jadi aku minta kau kembali bertanggung jawab menangani
proyek kita dengan GRC berikutnya.” Ucap Direktur Hwang ketika ditanyai perihal
Geumsan yang akan kembali bekerja sama dengan GRC. Addie menyanggupinya, lalu pamit
pergi untuk meeting. Direktur Hwang tersenyum licik menatap kepergian Addie.
“Apa ini?” tanya Boss Ma dengan mata merah.
Diluar, Addie bicara
dengan Ah Ri. Mereka puas karena Direktur Hwang masuk ke dalam jebakan mereka.
Ah Ri berkata, “Dia pikir bisa mengancamku dengan pendidikan palsuku. Tapi
kenapa kau masih tetap mempertahankan GRC?”
“BK ingin meninggalkan
luka yang besar bagi reputasi Geumsan, sehingga mereka bisa mengambil alih
Geumsan dengan harga diskon.” Jawab Addie.
“Jadi kau mau membuat
GRC meninggalkan luka yang besar bagi reputasi Geumsan?” tanya Ah Ri.
“Dalam perusahaan
iklan, jika seseorang mengungkapkan kecacatan produk yang diiklankannya, maka
itu adalah kesalahan yang teramat fatal.” Ucap Addie.
“GRC targetnya?” tanya
Ah Ri.
“Aku sudah menjatuhkan
bom pada GRC.” Jawab Addie.
GRC mendapatkan iklan
lotion bayi. Tae Baek berucap, “Kata peneliti Geumsan, produk ini aman. 100%
terbuat dari bahan organik jadi aman untuk kulit bayi yang sensitif.”
“Bagus. Klien ingin
kita membuatkan cerita untuk lotion bayi ini.” Jawab Boss Ma.
“Cerita?” tanya Sun
Hye.
“Cerita ini harus
memuat mimpi dan perasaan. Karena hal itu akan membuat hati seseorang
tersentuh.” Ucap Boss Ma lagi.
“Untuk membuat cerita
ini, kita harus tahu apa yang ada dalam pikiran seorang ibu. Apa di sini ada yg
tahu hal itu?” tanya Tae Baek.
Mereka semua langsung
berubah lesu. Tiba2, Yi Cha menatap ayahnya. Sang ayah yang merasa diperhatikan
bertanya, kenapa? Yi Cha menjawab, “Di sana ada wanita. Seorang ahjumma.”
Ucapan Yi Cha langsung
disambut oleh senyuman para staff Geumsan yg lain. Boss Ma menghela napas. Ia
tahu siapa yang dimaksud anaknya.
“Kudengar kau sudah
kembali menandatangani kontrak? Apa kau senang?” tanya Eun Hye saat Boss Ma
datang menemuinya.
Boss Ma memberikan Eun
Hye cokelat, membuat Eun Hye terkaget2. “Apa ini? Kenapa kau memberiku ini? Apa
kau sedang mencoba merayuku?”
“Ketua Tim Lee, aku
akan membuat iklan lotion bayi. Tolong bantu aku.” Pinta Boss Ma.
“Kenapa aku harus
membantumu?” tanya Eun Hye.
“Karena di tim-ku,
tidak ada satu pun yang berpengalaman dengan bayi.” Jawab Boss Ma.
“Jadi kau butuh pekerja
wanita? Kau bisa meminta bantuan Miss Kong.” Ucap Eun Hye.
“Miss Kong adalah alien
yang berwujud manusia. Dia tidak akan tahu apa2.” Jawab Boss Ma.
“Tidak akan.” Ucap Eun
Hye menolak menolong GRC.
“Ayolah. Aku akan
membelikanmu cokelat yang banyak.” Rayu Boss Ma.
“Tidak perlu karena aku
sedang diet.” Jawab Eun Hye.
“Kau tidak perlu
melakukannya karena kau sudah terlihat cantik sekarang.” Ucap Boss Ma.
Perkataan mereka
terputus saat Ji Yoon datang. Eun Hye melirik Boss Ma dan bertanya, “Bagaimana
dengan Ji Yoon?”
“Aku pikir dia bisa.”
Jawab Boss Ma.
“Tapi besok kau harus
menjaga Hwa Rang karena aku ada meeting.” Ucap Eun Hye pada Boss Ma.
“Apa yang kalian
bicarakan?” tanya Ji Yoon.
“GRC?” tanya Ji Yoon
kaget saat bicara berdua dengan Eun Hye.
“Mereka menandatangani
kontrak lagi jadi tolong bantu mereka.” Jawab Eun Hye.
Ji Yoon tampak
keberatan. Melihat reaksi Ji Yoon, Eun Hye berkata lagi, “Aku tidak akan
mengirimmu tanpa alasan. Buatlah iklan untuk lotion bayi. Ini adalah tugas
terakhirmu sebagai karyawan magang.”
“Benarkah?” tanya Ji
Yoon.
“Entah itu pengangguran
atau karyawan tetap, nasibmu tergantung pada cerita lotion bayi itu. Aku ingin
bekerja sama denganmu lebih lama. Jadi berjuanglah.” Ucap Eun Hye, lalu
memasukkan sepotong cokelat ke mulut Ji Yoon.
Addie melihat Ji Yoon
masuk ke ruangan GRC membawa kotaknya. Ji Yoon membuka pintu dan terkejut
dengan pesta penyambutan yang dibuat tim GRC. Di ruangan GRC, dihiasi dengan
balon2. Bahkan dia juga mendapatkan karangan bunga yang dibuat dari balon. Ji
Yoon tersenyum senang dengan pesta penyambutannya. Boss Ma masuk dan terkejut
melihat ruangan yang penuh balon warna warni.
“KEMBALI BEKERJA!”
teriaknya, membuat seluruh staff GRC terdiam dan langsung duduk di bangku
masing2.
Addie menegur Eun Hye
yg menugaskan Ji Yoon membantu GRC tanpa bicara dengannya. Eun Hye menjawab,
“Aku rasa tidak perlu mendapat persetujuanmu untuk memberikan tugas pada
karyawan magang.”
Ah Ri membela Eun Hye.
Addie pun meninggalkan mereka dengan penuh emosi. Eun Hye kesal dengan sikap
Addie dan curiga kalau Addie dan Ji Yoon pacaran. Ah Ri tidak menanggapi
kecurigaan Eun Hye dan mengajak mereka rapat.
Tim GRC sedang
memainkan peran ibu dan bayi. Tae Baek yang berperan sebagai bayi, rada2
canggung saat tidur di pangkuan Ji Yoon. Boss Ma memangku Hasan. Dan Sun Hye
memangku Yi Cha. Hassan tampak begitu menikmati perannya sbg bayi. Sun Hye yang
lagi mengoleskan lotion bayi ke wajah Yi Cha, menanyakan soal perasaan Yi Cha
ke So Ran.
Ji Yoon sedikit
canggung karena harus menyentuh wajah Tae Baek untuk mengoleskan lotion itu.
Saat ditanya Tae Baek, Ji Yoon bilang kalau dia baik2 saja. Ji Yoon lantas
bertanya apakah GRC selalu menggunakan cara2 ajaib untuk mendapatkan ide. Yi
Cha sendiri hendak bangun dari pangkuan Sun Hye. Boss Ma menegur mereka, Fokus!
Fokus!
Hassan tampak benar2
menikmati perannya sbg bayi. Saat Boss Ma tanya apa yang dirasakan Hassan,
Hassan menatap Boss Ma lalu berkata kalau perutnya lapar. Boss Ma langsung
kesal mendengar jawaban Hassan. Sun Hye, Yi Cha, Tae Baek dan Ji Yoon tertawa
geli mendengar jawaban Hassan.
Ponsel Ji Yoon
berbunyi. Telepon dari Addie, namun Ji Yoon tidak menjawab. Ji Yoon yang tidak
menjawab ponselnya membuat Tae Baek menatapnya.
Ji Yoon pergi ke
ruangan Addie. Tampak Addie sedang membaca satu berkas. Addie bilang akan
mengembalikan Ji Yoon ke team Eun Hye. Ji Yoon menolaknya dengan bilang kalau
dia mau membantu GRC. Addie bertanya apa alasan Ji Yoon? Apa karena Lee Tae
Baek? Ji Yoon bilang alasannya karena itu adalah penilaian terakhir dirinya
sebagai karyawan magang. Addie bilang akan segera mengangkat Ji Yoon sebagai
karyawan tetap. Ji Yoon menolak. Ia bilang ingin membuktikan kalau dirinya bisa
membuat iklan yang bagus sehingga ia layak diangkat sebagai karyawan tetap.
“Baek Ji Yoon, kenapa
kau memilih jalan yang berduri padahal ada jalan pintas?” tanya Addie lagi.
“Karena orang lain yang
berjalan pada jalan itu.” Jawab Ji Yoon.
“Jika org lain melompat
ke dalam api, apa kau akan melakukannya juga? Baek Ji Yoon, menurutku, kau
hanya takut melakukan hal yang curang. Apa yang kau miliki dan apa yang dapat
kau miliki, kuharap kau bisa membantu mereka dengan baik. Sekarang pergilah.”
Ucap Addie.
Setelah Ji Yoon pergi,
Addie langsung menelpon Tae Baek. Ia mengajak Tae Baek bertemu malam itu. Ji
Yoon turun ke bawah. Ah Ri menatap Ji Yoon. Ia sepertinya sudah tahu kalau
Addie tak mau membiarkan Ji Yoon bekerja pada GRC.
Addie mengajak Tae Baek
bertemu di kedai minuman. Addie meminta Tae Baek meninggalkan Ji Yoon dan
Geumsan. Tae Baek tentu saja menolak permintaan Addie. Addie bilang itu bukan
hanya permintaan, tapi juga ancaman. Tae Baek bilang ia tak takut pada ancaman.
Semakin diancam, maka dirinya akan semakin keras berusaha. Addie tersenyum mendengar
jawaban Tae Baek lalu berkata jika mereka bertemu dalam suasana yang berbeda,
mungkin mereka bisa menjadi teman. Tae Baek mengajak Addie bersaing secara fair
dalam hal apapun. Addie bilang kalau bersaing secara fair bukan gayanya. Ia
juga bilang tidak akan memakai pedang nyata dalam berkompetisi, tapi pedang
nyata. Tae Baek bilang kalau dia tetap tidak akan mundur.
Ah Ri menjemput Addie.
Ah Ri tanya apa saja yang dikatakan Lee Tae Baek?
“Apa kau
mencemaskannya?” tanya Addie.
“Jika ia menerima apa
yang kau katakan, ia pasti tidak akan repot2 memulainya lagi.” Jawab Ah Ri.
“Akibatnya akan fatal
kalau ia menolaknya. Mungkin dia tidak bisa lagi bekerja di dunia iklan.
Sebagai teman lama, apa kau baik2 saja?” ucap Addie.
“Aku tidak baik2 saja.
Tapi Lee Tae Baek adalah tipe orang yang pantang menyerah. Jadi apa yang bisa
kita lakukan lagi?” jawab Ah Ri.
“Kenapa kau
menceritakan ancaman Direktur Hwang soal pendidikan palsumu padaku?” tanya
Addie.
“Kau pernah bilang kan.
Kau menyukaiku sebagai partner bisnis dn aku mau menjadi partner bisnis yang
baik untukmu.” Jawab Ah Ri.
Eun Hye membawa bocah
laki2 yang dewasa sebelum waktunya menemui GRC. Bocah itu adalah Kim Hwa Rang.
Eun Hye dengan bangganya berkata, “Dia sangat tertarik pada dunia periklanan.
Dan semua itu berkat didikan yang baik dari ibunya.”
“Oya, kau juga harus
menjaganya dengan baik. Dia punya alergi.” Lanjut Eun Hye.
“Baik Ketua Tim Lee.”
Jawab Boss Ma.
Sepeninggalan Eun Hye,
Hwa Rang bertanya pada Boss Ma. “Ahjussi, apa kau menyukai ibuku?”
Boss Ma tertawa, lalu
menjawab kalau Hwa Rang sangat lucu.
Eun Hye menelpon Boss
Ma. Ia memperingatkan Boss Ma untuk hati2 terhadap pantatnya, karena Hwa Rang
hobi menusuk pantat. Boss Ma tampak bingung dengan ucapan Eun Hye. Lalu tiba2,
Boss Ma teriak. Pantatnya ditusuk oleh Hwa Rang!! LOL.
“Apa ini?” tanya Boss Ma dengan mata merah.
“Para gadis juga harus
berhati2 karena Hwa Rang hobi mengangkat rok mereka.” Jawab Eun Hye.
Tiba2, So Ran berteriak
karena roknya diangkat Hwa Rang! LOL.
Ji Yoon masuk. Sambil
mencubit kedua pipi Hwa Rang ia berkata, “Jadi kau yang bernama Hwa Rang? Kau
sangat lucu.”
So Ran dan Yi Cha yang
melihatnya tampak panik. Tae Baek langsung menarik Ji Yoon ke belakang.
“Ada apa ini?” tanya Ji
Yoon bingung.
“Kau sangat cantik.”
Ucap Hwa Rang memuji Ji Yoon.
“Jika kau mengganggu
Noona ini, kau akan berhadapan dengan Hyung ini.” Ucap Tae Baek sambil menunjuk
dirinya sendiri.
“Ah, kau menyukai Noona
ini? Jangan khawatir. Aku tidak menyukai cewek org lain.” Ucap Hwa Rang.
Tae Baek dan Ji Yoon tertawa
mendengarnya
Hwa Rang lalu keluar
dari ruangan GRC karena merasa ngantuk.
PD Shin sedang merayu
pacarnya di telepon. Hwa Rang melihatnya dan mengincar pantat PD Shin. Selesai
menelpon, PD Shin menjerit kesakitan. Hwa Rang menusuk pantat PD Shin. PD Shin
yg kesal langsung menguyel2 muka Hwa Rang. Tae Baek dan Ji Yoon datang sebelum
PD Shin melampiaskan kemarahannya pada Hwa Rang.
“Apa kau baik2 saja?”
tanya Ji Yoon.
“Tidak. Aku tidak baik2
saja. Kenapa Ketua Tim Lee membawa anaknya ke sini! Apa dia pikir ini taman
bermain!” jawab PD Shin kesal, lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.
“Hey, kau tidak boleh
nakal di sini.” Ucap Tae Baek.
“Semua anak yang sedang
dalam masa pertumbuhan, pasti sangat nakal.” Jawab Hwa Rang.
Tae Baek lalu
menggendong Hwa Rang dan membawanya pergi.
Survey dimulai!! Saat
sedang melakukan survey, para ahjumma menggoda Yi Cha. Boss Ma dan Tae Baek berusaha
meyakinkan para ahjumma kalau lotion itu 100 % terbuat dari bahan organic. Tae
Baek lalu melihat ke arah Ji Yoon. Ia tersenyum saat melihat Ji Yoon
mengoleskan lotion itu pada bocah laki2. Awalnya ia mengira bocah itu Hwa Rang.
Saat Tim GRC bingung
harus melakukan apa, Hwa Rang mengajak mereka ke tempat sauna. Tae Baek memuji
Hwa Rang sebagai seorang yang jenius. Boss Ma protes Tae Baek memuji Hwa Rang.
Ia takut karena pujian itu Hwa Rang bakal main2 lagi ke Geumsan setiap hari.
Tae Baek menjelaskan maksudnya. Pemasaran cerita tergantung pada penyebaran
cerita. Rumor akan berkembang dengan cepat di kalangan para ahjumma yang ada di
sauna itu.
Sun Hye dan Ji Yoon
datang. Mereka lalu membentuk hiasan di kepala dengan handuk yang digelung di
kedua sisinya. Tiba2, So Ran muncul dan bergabung dengan mereka. Tae Baek tanya
kenapa So Ran bisa ada di sana. Ji Yoon menjelaskan kalau dialah yg menyuruh So
Ran datang dengan alasan lebih baik kalau ada seorang lagi yang membantu
mereka. Tae Baek mengangguk2 mengerti.
So Ran lalu bertanya
pada Yi Cha, apakah mereka bisa melakukannya sebagai couple. Yi Cha tersenyum
mendengar kata2 So Ran. Sun Hye menegur So Ran. Ia bilang di sana mereka untuk
bekerja. So Ran bahkan meminta izin pada Boss Ma untuk membantu mereka. Ia
memanggil Boss Ma dengan panggilan ayah mertua. Boss Ma sambil tersenyum
berkata lebih baik jika ada seorang lagi yang membantu mereka.
“Copy Baek, apa kau
sudah menyiapkan semuanya?” tanya Boss Ma.
“Ya. Tanpa ini,
semuanya akan terasa sulit. Ini adalah formulir survey dan sampel lotion.
Target kita adalah wanita yang sudah memiliki anak.” Ucap Ji Yoon menjelaskan
sambil menunjukkan alat2 survey yang dibawanya.
“Baiklah. Yi Cha dan
Hassan kelompok pertama. Sun Hye dan So Ran kelompok kedua. Boss Ma dan aku
kelompok ketiga.” Ucap Tae Baek.
“Dan aku yang
bertanggung jawab atas sampelnya.” Sambung Ji Yoon.
“Dimana Hwa Rang?” tanya
Tae Baek saat menyadari bocah itu bukan Hwa Rang.
Mereka pun berpencar
mencari Hwa Rang. Teriakan anak kecil membuat mereka menemukan Hwa Rang. Ada
seorang pria yang memarahi Hwa Rang karena Hwa Rang menusuk pantat anaknya
hingga anaknya menangis. Pria itu ingin bertemu dengan ibu Hwa Rang. Hwa Rang
bilang ibunya sedang bekerja. Pria itu ingin bertemu ayah Hwa Rang. Hwa Rang
bilang kalau ia tak punya ayah. Pria itu terus saja mengomeli Hwa Rang. Mata
Hwa Rang berkaca2.
“Siapa kau? Apa kau
walinya?” tanya pria itu saat Tae Baek membela Hwa Rang.
“Ya. Itu benar. Ketika
dia nanti tumbuh besar, dia akan menjadi seorang pengiklan yang jenius yang
akan mengguncang dunia. Dan dia tahu apa yang akan dia lakukan sekarang.” Jawab
Tae Baek.
Tae Baek lalu menatap
Hwa Rang dan berkata, “Minta maaf pada temanmu. Siapapun bisa membuat
kesalahan. Tapi apa yang kau lakukan setelah itu, itulah yang berbeda. Kau
ingin menjadi orang seperti apa Hwa Rang?”
Ji Yoon pun tersenyum
melihatnya. Hwa Rang pun minta maaf pada anak itu.
Hwa Rang terlihat
sedih. Ia pun bercerita pada Ji Yoon.
“Ibuku lebih cinta
iklan daripada aku. Aku sering ditinggalkan sendiri.” Ucapnya.
“Aku juga sama
sepertimu. Ibuku bekerja di periklanan dan ayahku tidak ada. Jadi aku bermain
sendiri, tidur sendiri, makan sendiri. Aku memberontak dan membuat banyak
masalah. Tapi sekarang aku menyesalinya.” Ucap Ji Yoon.
Saat Ji Yoon bercerita,
Tae Baek ikut merasa sedih mendengarnya.
“Kenapa?” tanya Hwa
Rang.
“Kau akan mengerti
setelah tanganmu sebesar tanganku.” Jawab Ji Yoon sambil menempelkan tangannya
pada tangan Hwa Rang.
“Kau akan tahu
bagaimana ibumu mencintaimu.” Ucap Ji Yoon lagi.
Ada sebuah kompetisi
menyanyi di sana dan pemenangnya akan mendapatkan sepeda.
“Bibi, aku ingin itu.”
Ucap Hwa Rang pada Ji Yoon sambil menunjuk ke arah kompetisi itu.
“Kau ingin aku yang
melakukannya? Aku tidak bisa menyanyi.” Jawab Ji Yoon.
“Itu keinginanku. Aku
ingin bersepeda ke taman dengan ibuku. Kau sendiri kan yang bilang kalau ibuku
mencintaiku.” Ucap Hwa Rang.
“Apa kau sedang
berakting sekarang?” tanya Ji Yoon.
“Lakukanlah.” Suruh Tae
Baek.
So Ran menggandeng Yi
Cha dan mengajaknya berduet. Sun Hye gak terima ikut2an mengajak Yi Cha duet.
Yi Cha menyuruh kedua gadis itu melepaskan dirinya, lalu memuji dirinya sendiri
karena diperebutkan dua gadis. Hassan juga mau ikutan kompetisi itu. Boss Ma
menegur mereka, kalau mereka datang ke sauna untuk bekerja, bukan bermain.
“Jadi tidak boleh?”
tanya Hwa Rang dengan tampang sedih.
Kasihan pada Hwa Rang,
Boss Ma pun mengizinkan mereka ikut kompetisi itu.
Di atas panggung, So
Ran bernyanyi sambil menggoda Yi Cha. Sun Hye gak terima, merebut mike dari
tangan So Ran, dan melakukan hal yang sama. Selanjutnya Hassan yang bernyanyi.
Lalu setelah itu, Tae Baek bersama Ji Yoon dan Hwa Rang.
Tibalah saatnya
pemenang diumumkan. Hwa Rang sedih karena hadiah pemenang ketiga yaitu sepeda
jatuh ke tangan org lain. Pemenang kedua adalah Hassan. Dan pemenang pertama
adalah Tae Baek, Ji Yoon dan Hwa Rang yang disangka satu keluarga. Saat
pengambilan hadiah, MC bertanya umur berapa Ji Yoon melahirkan Hwa Rang. Ji
Yoon bingung mau menjawab apa. Tiba2, Hwa Rang menyatakan kalau orang tuanya
terlalu sibuk berkencan hingga mengabaikan studinya.
Tae Baek menukarkan
hadiahnya dengan pemenang ketiga. Hwa Rang begitu bahagia karena akhirnya ia
mendapatkan sepeda. Ia memuji Tae Baek sebagai pria yang baik dan menyuruh Ji
Yoon berpegangan pada Tae Baek. Ji Yoon dan Tae Baek kontan saja tersipu malu
mendengar ucapan Hwa Rang.
Tae Baek, Hwa Rang, Yi
Cha dan Hassan berendam di air panas. Sedangkan Boss Ma sedang menyabun
kepalanya. Tae Baek benar2 terlihat seperti ayah Hwa Rang. Ia menyabun kepala Hwa Rang. Hwa Rang sendiri nyaman ada di dekat Tae Baek. Setelah itu mereka mandi bersama. Boss Ma tersenyum melihat keakraban mereka.
Tae Baek membantu mengeringkan rambut Hwa Rang. Setelah itu, Tae Baek mengoleskan lotion ke wajah dan leher Hwa Rang. Hwa Rang juga mengoleskan lotion itu ke wajah Tae Baek. Boss Ma, Yi Cha dan Sun Hye tersenyum melihat keakraban Tae Baek dan Hwa Rang.
Tae Baek membantu mengeringkan rambut Hwa Rang. Setelah itu, Tae Baek mengoleskan lotion ke wajah dan leher Hwa Rang. Hwa Rang juga mengoleskan lotion itu ke wajah Tae Baek. Boss Ma, Yi Cha dan Sun Hye tersenyum melihat keakraban Tae Baek dan Hwa Rang.
Mereka kembali ke
Geumsan. Semua terlihat capek. Tae Baek membaringkan Hwa Rang yang sudah tidur
di sofa. Lee Eun Hye datang sambil teriak2 mencari anaknya. Boss Ma langsung
membekap mulut Eun Hye. Awalnya Eun Hye protes karena Boss Ma membekap
mulutnya, namun senyumnya mengembang saat tahu anaknya sudah tidur.
Eun Hye pun mengecek
kondisi sang anak. Betapa kagetnya dia ketika menemukan ruam2 di kulit Hwa
Rang. Tae Baek langsung menggendong Hwa Rang keluar kantor. Bersamaan dengan
itu Addie dan Ah Ri masuk. Addie tanya apa yang terjadi. Ji Yoon bilang akan
menelpon Addie nanti setelah urusan Eun Hye selesai. Addie dan Ah Ri menatap
kepergian Tim GRC dengan penuh tanda tanya.
Tim GRC melarikan Hwa
Rang ke RS. Dokter memeriksa kondisi Hwa Rang lalu bertanya apa yang Eun Hye
berikan pada Hwa Rang.
“Aku memberinya lotion
bayi.” Jawab Tae Baek.
“Kenapa kau memberinya
lotion itu tanpa permisi dariku!” bentak Eun Hye.
“Aku rasa ada masalah
dengan lotionnya” ucap dokter, membuat semua kaget mendengarnya.
Eun Hye menangis. Ia
betul2 mencemaskan buah hatinya. Ji Yoon berusaha menenangkan Eun Hye.
“Maafkan aku.” Ucap Tae
Baek saat mereka ada di ruang tunggu.
“Ini salahku. Aku sudah
menjadi ibu yang mengerikan untuk anakku.” Jawab Eun Hye sambil tersenyum
pahit.
“Jangan salahkan
dirimu.” Ucap Boss Ma.
“Mantan suamiku
bertanya saat kami memutuskan bercerai. Siapa yang aku pilih. Iklan atau
keluarga? Aku tidak pernah membuatkan anakku kimbap saat dia pergi piknik.”
Ucap Eun Hye menyesal.
“Semua orang yang
bekerja di periklanan akan melakukan hal yang sama.” Jawab Boss Ma.
Ji Yoon menelpon Addie.
Ia melaporkan ada masalah pada lotion itu. Addie berjanji akan menyelediki
masalah itu lebih dalam.
Di ruangannya, Ah Ri
bicara dengan Addie. Ah Ri bilang, “Ini bukan kesalahan kita. Tapi jika
perasaanmu tidak enak, kau bisa menunda proyek ini.”
“Tidak. Kita tidak
boleh membuang2 waktu.” Jawab Addie.
“Aku mengerti.” Ucap Ah
Ri.
Tim GRC masih ada di
RS. Ah Ri menelpon Tae Baek.
“Aku menelponmu karena
masalah baby lotion.” Ucap Ah Ri.
Tae Baek, Boss Ma dan
Ji Yoon langsung menemui Direktur Hwang. Boss Ma menceritakan efek samping dari
lotion itu dan meminta mereka memikirkan hal ini.
Direktur Hwang marah, “Jika
kita menolak iklan ini, siapa yang akan bertanggung jawab?”
“Tapi kita harus
mendengarkan keluhan costumer.” Bujuk Tae Baek.
“Apa kau tahu berapa
banyak uang yang kukeluarkan untuk biaya produksi?” tanay Hwang.
“Tapi produk ini
dipakai anak kecil!” ucap Tae Baek marah.
Hwang memberi pilihan,
melanjutkan kontrak atau GRC akan kena penalty.
Ah Ri memberikan nomor
kontak peneliti Geumsan. Tae Baek berjanji pada Ah Ri tidak akan menceritakan
masalah ini pada siapapun. Ah Ri menyuruh Tae Baek meninggalkan Boss Ma. Tapi
Tae Baek tidak mendengarkan kata2 Ah Ri. Ah Ri gelisah. Sepertinya dia takut
karier Tae Baek di dunia periklanan hancur.
Addie melihat Ji Yoon,
Tae Baek dan Boss Ma lagi diskusi.
Dalam perjalanan, Boss
Ma bilang penyakit Hwa Rang mungkin disebabkan oleh sesuatu yang lain. Ia
meminta Tae Baek menyelidikinya. Tae Baek gak senang dengan ketakutan Boss Ma.
Ia bilang akan menanggung konsekuensinya sendirian. Ji Yoon mengingatkan Tae
Baek untuk tidak bertindak gegabah.
Dari peneliti, mereka
pun tahu kalau lotion itu tidak 100 % terbuat dari bahan alami. Boss Ma curiga
Geumsan menutupi hal ini. Peneliti marah, tapi Ji Yoon bisa mengatasinya. Tae Baek
sepertinya mulai menyadari sesuatu hal.
Han Chul terkejut saat
menerima kabar akan kedatangan Presdir Baek.
Hwang mendatangi
ruangan GRC. Tampak Yi Cha, Sun Hye dan Hassan sedang melihat2 sesuatu di
komputer. Hwang mencari2 Boss Ma!
Addie menemui Han Chul.
Han Chul marah2, “Apa kau tahu BK berusaha mengambil alih Geumsan!”
“Aku tidak tahu.” Jawab
Addie.
Percakapan mereka
terputus dengan kedatangan Hwang. Han Chul memberitahu Hwang soal BK yg mau
mengambil alih Geumsan. Tapi Hwang tidak peduli dengan hal itu. Ia menyuruh Han
Chul melihat artikel di internet. Addie sepertinya sudah tahu soal artikel di
internet.
Rombongan BK tiba di
Geumsan.
GRC kaget membaca
artikel itu. Ada org yg menulis insiden Hwa Rang di internet!! Hwang dan Han Chul menuduh Boss Ma yang
menulis berita itu. Boss Ma menyangkal tuduhan itu. Semua orang di kantor
menatap GRC dengan pandangan menuduh. Addie dan Ah Ri tampak puas melihat hal
itu. Tae Baek menatap Ah Ri. Sepertinya Tae Baek tahu Ah Ri pelakunya.
Lalu, rombongan BK
datang!! Ji Yoon kaget melihat kedatangan ayahnya.
BERSAMBUNG...
0 comments
Post a Comment