Ad Genius Lee Tae Baek Eps 15

No Comments


Presdir Baek langsung dilarikan ke RS. Ji Yoon menunggui ayahnya dengan cemas di depan ruang tindakan. Dokter keluar, dan menghampiri Ji Yoon. Presdir Baek mengidap aneurisma otak. Saat Ji Yoon sedang berbicara dengan dokter, ibu dan saudara tiri Ji Yoon datang.


“Aku tidak mengerti jalan pikiranmu. Ayahmu ingin kau segera menikah karena dia sakit. Apa kau tidak tahu?” ucap ibu tiri Ji Yoon.
“Kami tidak peduli dengan siapa kau menikah. Tapi jika kau menentang ayah, kenapa kau tidak kembali ke Amerika saja!” ucap kakak tiri Ji Yoon.
Ji Yoon hanya bisa tertunduk mendengar makian dari keluarga ayahnya.
“Operasi akan berjalan lama, sebaiknya kita menunggu di ruang pasien.” Ucap kakak tiri Ji Yoon ke ibu tiri Ji Yoon.
Mereka lantas pergi meninggalkan Ji Yoon.


Tae Baek dan Boss Ma dalam perjalanan. Tae Baek mencoba menghubungi Ji Yoon, namun ponsel gadis itu tidak aktif. Hal itu membuat Tae Baek cemas. Boss Ma menenangkan Tae Baek dengan mengatakan tidak akan terjadi apa2 pada Ji Yoon, karena yang ditemui Ji Yoon adalah ayahnya. Boss Ma lalu mengajak Tae Baek kembali ke Giants.


Paginya, Addie menemani Ji Yoon di RS. Bibi Ji Yoon datang. Addie menenangkan Ji Yoon dengan mengatakan Presdir adalah orang yang kuat. Bibi Ji Yoon kesal karena keluarga Presdir Baek tidak mengizinkan Ji Yoon menunggu di ruang pasien. Ji Yoon bilang jika ia dan keluarga ayahnya ada di satu ruangan, mereka tidak akan merasa nyaman. Bibi Ji Yoon bercerita pada Addie kalau seperti itulah cara keluarga Presdir Baek memperlakukan Ji Yoon. Ia lantas meminta Addie memperhatikan Ji Yoon agar Ji Yoon tidak merasa kesepian lagi. Ji Yoon diam saja mendengar perkataan bibinya. Seketaris Kim datang memberitahu mereka kalau mereka sudah bisa menjenguk Presdir Baek.


Presdir Baek masih belum sadar. Ji Yoon yang duduk disamping ayahnya, teringat akan keinginan ayahnya. Sang ayah ingin dirinya memimpin BK dengan Addie. Matanya mulai berkaca2 saat mengingat pertengkarannya dengan sang ayah, sebelum sang ayah ambruk.


“Ayah, maafkan aku. Aku minta maaf.” Ucap Ji Yoon dengan air mata berderai.


Tae Baek sudah kembali Giants. Ia menghubungi ponsel Ji Yoon berkali2, namun hasilnya sama saja. Ia lantas mengirimkan SMS untuk Ji Yoon. Dalam SMSnya, ia berkata takut sesuatu menimpa Ji Yoon dan meminta Ji Yoon menelpon atau mengirim SMS padanya.

Sun Hye, Yi Cha dan Hassan terkejut saat diberitahu Boss Ma dan Eun Hye bahwa Ji Yoon adalah putri Presdir Baek. Yi Cha bilang sudah merasa aneh saat Presdir Baek mengajak Tae Baek bertemu. Sun Hye lalu mengatakan jika Ji Yoon putri Presdir Baek, berarti Tae Baek calon mantu Presdir Baek. Hassan merasa Tae Baek sangat beruntung. Boss Ma menegur Eun Hye yang memberitahu hal itu pada mereka. Eun Hye bilang kalau mereka juga harus tahu siapa Ji Yoon.

Lalu, mereka dikejutkan dengan kedatangan So Ran. So Ran datang membawa matras! Saat melihat Sun Hye, pandangannya berubah sinis. Yi Cha menanyakan kabar So Ran. So Ran bilang dimana pun ia berada, semua laki2 memperlakukannya dengan baik.


Sun Hye lalu bertanya apa yang dibawa So Ran. Ia curiga So Ran mau menjual matras atau sesuatu pada mereka. So Ran membenarkan. Ia lalu mempromosikan matras yang dibawanya. Boss Ma bilang ia tidak punya uang untuk membeli barang2 So Ran. Yi Cha heran So Ran ikut bisnis seperti itu. Setelah mendengar penjelasan Boss Ma soal bisnis yang dijalaninya, So Ran panik. Ia sudah mengeluarkan uang banyak untuk masuk MLM itu. Kasihan pada So Ran, Boss Ma berniat membeli barang2 itu.

“Kenapa kau susah payah mencari uang? Bukankah kakakmu akan menjadi menantu konglomerat.” Ucap Sun Hye.
“Apa maksudmu?” tanya So Ran.
“Kau tidak tahu? Ji Yoon anaknya Presdir Baek, pemimpin Grup BK.” Jawab Sun Hye.
“Apa? BK!” teriak So Ran kaget.



Addie jalan2 di sekitar sungai dengan Ah Ri. Ah Ri tanya apa rencana Addie sekarang.
“Aku berencana mengikuti keinginan Presdir Baek.” Jawab Addie.
“Alasanmu karena cinta atau ambisi?” tanya Ah Ri.
“Sebaiknya kita bicarakan keduanya.” Jawab Addie.
“Terserah, mau cinta atau ambisi. Seseorang yang bisa memilih salah satunya, akan menjadi orang yang kuat. Orang yang terjebak dalam dua pilihan, biasanya mudah hancur. Apa kau akan tetap melanjutkan jalanmu?” ucap Ah Ri.
“Jika aku menyerah, aku ingin tahu apa yang ada di ujung jalan.” Jawab Addie.
“Aku juga penasaran. Jika pengunduran diriku belum diproses, aku mau kembali bekerja.” Ucap Ah Ri.


So Ran heran, dari sekian banyak konglomerat, kenapa harus BK?
Tae Baek diam saja. So Ran berkata, “Jangan bilang kau sudah jatuh cinta pada putri musuhmu?”
“Kata2mu kasar sekali.” Ucap Sun Hye.
“Aku tidak menganggap semua konglomerat musuh, tapi BK berbeda. Oppa, katakan sesuatu?” jawab So Ran.
“Sebaiknya kau makan dulu.” Ucap Tae Baek.
Yi Cha lalu memperlihatkan artikel ttg Presdir Baek yang dirawat di RS. Melihat itu, Tae Baek buru2 pergi.



Ji Yoon masih menunggui ayahnya. Saat sang ayah sadar, ia langsung bertanya, “Ayah, ini aku Ji Hyun. Bagaimana keadaanmu?”
“Apakah aku salah dengar?” tanya Presdir Baek dengan suara lemah.
“Ayah.” Ucap Ji Yoon lagi.


Tae Baek ternyata pergi ke toko bibi Ji Yoon.
“Bibi, aku sudah mendengar yang terjadi pada Presdir Baek. Apa Ji Yoon baik2 saja?”
“Tae Baek, apa kau sungguh2 mencintai Ji Yoon?”
“Ya.”
“Kalau begitu, lepaskan Ji Yoon-ku. Aku tahu kau pria yang baik. Kau sangat mencintai Ji Yoon. Tapi kau tidak akan bisa membuat Ji Yoon bahagia. Dari Ji Yoon lahir sampai sekarang, ia tidak pernah memiliki keluarga. Aku hanya ingin dia kembali pada ayahnya dan hidup bahagia.”



Di jalan, Tae Baek merenungkan kata2 bibi Ji Yoon.


Addie dan Ji Yoon mendengarkan penjelasan dokter ttg kondisi Presdir Baek. Sepertinya terjadi komplikasi pada Presdir Baek. Hal itu membuat Ji Yoon sedih. Mereka lalu masuk ke kamar Presdir Baek. Langkah mereka terhenti saat melihat kakak tiri Ji Yoon berdebat dengan Presdir Baek.


“Kau pikir kau mampu mengelola perusahaan?” tanya Presdir Baek.
“Aku anak tertua di keluara ini.” Jawab kakak tiri Ji Yoon.
“Tanpa keahlian, kau hanya akan menghancurkan perusahaan.” Ucap Presdir Baek.


Kakak tiri dan ibu tiri Ji Yoon pun pergi meninggalkan Presdir Baek. Sebelum pergi, mereka menatap tajam Ji Yoon. Ji Yoon hanya bisa menunduk. Presdir Baek lalu memanggil Ji Yoon. Dengan wajah sedih, Ji Yoon setuju kembali bekerja di BK. Presdir Baek senang dengan keputusan Ji Yoon. Ia menyuruh Ji Yoon mempersiapkan pernikahannya dengan Addie. Ji Yoon mengangguk setuju. Addie kaget dengan keputusan Ji Yoon.


Tae Baek bercerita pada Boss Ma.
“Jika aku berpisah dari Ji Yoon, aku tidak mungkin bisa membuat iklan lagi.” Ucap Tae Baek.
“Hey, jangan bicara seperti itu.” Jawab Boss Ma.
“Jika aku mempertahankan Ji Yoon, bagaimana dengan Presdir Baek? Jika Ji Yoon bersamaku, mereka akan bermusuhan selamanya.” Ucap Tae Baek.
“Memikirkan kalian berdua, rasanya kepalaku mau pecah.” Jawab Boss Ma.
“Apa Ji Yoon akan bahagia bila bersamaku? Jujur, aku tidak pernah yakin bisa membuatnya bahagia.” Ucap Tae Baek.


Paginya, Ji Yoon mengendarai mobil menuju suatu tempat.


Tujuan Ji Yoon ke Giants ternyata. Boss Ma bertanya keadaan Presdir Baek. Ji Yoon bilang kalau operasi ayahnya berjalan dengan baik dan sang ayah butuh istirahat. Sun Hye tanya kenapa Ji Yoon bisa mengelabui semua orang. Ji Yoon minta maaf karena tidak menceritakan hal itu pada mereka. Yi Cha berharap Ji Yoon akan tetap bekerja di Giants.  Boss Ma memberitahu kalau Tae Baek sedang meeting dengan klien. Lalu, Tae Baek datang. Ji Yoon mengajak Tae Baek bicara berdua. Mereka pun memberikan kesempatan Tae Baek dan Ji Yoon berdua. Eun Hye penasaran apa yang akan dikatakan Ji Yoon ke Tae Baek.
“Bagaimana dengan ayahmu?” tanya Tae Baek.
“Operasinya berjalan baik, hanya saja dia akan lumpuh.” Jawab Ji Yoon.
Tae Baek diam saja.
“Mulai besok, aku akan bekerja di BK. Aku akan berada di sisi ayahku. Jadi mungkin kita akan sulit bertemu.” Ucap Ji Yoon.
“Aku harap ayahmu baik2 saja.” Jawab Tae Baek.
“Haruskah kita berjabat tangan?” tanya Ji Yoon.


Ji Yoon mengulurkan tangannya. Tae Baek menyambut uluran tangan Ji Yoon. Saat tangan mereka dilepas, mata Ji Yoon mulai berkaca2. Ji Yoon pun pamit pergi. Namun baru beberapa langkah, ia berhenti melangkah. Air matanya berjatuhan. Tae Baek terus menatap Ji Yoon. Ji Yoon pun melangkah pergi.


Diluar, tangis Ji Yoon pecah. Tae Baek juga sama, menangis.


Malamnya, Tae Baek menatap cincinnya. Ia teringat janjinya pada Ji Yoon, bahwa ia tidak akan melepaskan cincin itu apapun yang terjadi. Perlahan2 Tae Baek pun melepaskan cincin itu dari jarinya.


Ji Yoon sudah berada di ruangan Addie. Ia bilang kalau ia ingin bekerja sebagai karyawan biasa. Addie bilang karyawan lain tidak akan merasa nyaman. Ji Yoon bilang kalau dia ingin bekerja tanpa memanfaatkan kapabilitas-nya. Addie bilang kalau Presdir Baek ingin menempatkan Ji Yoon di posisi Kepala Direktur, sedang Addie ingin Ji Yoon mengisi posisi Ketua Team. Ji Yoon tak bisa bicara apa2 lagi. Ia lalu mengajak Addie menyiapkan pernikahan mereka.


Pembicaraan terputus karena kehadiran Ah Ri. Addie mengenalkan Ji Yoon sbg Ketua Team yang baru pada Ah Ri. Hal itu cukup membuat Ah Ri terkejut. Diluar, karyawan sedang bergosip soal fakta Ji Yoon anak Presdir Baek. Mereka berhenti bergosip saat Ji Yoon dan Ah Ri datang. Ah Ri memberitahu mereka kalau Ji Yoona dalah Ketua Team yang baru. Sikap semua karyawan langsung berubah pada Ji Yoon, terutama Shin. Shin langsung memperlakukan Ji Yoon seperti putri raja.

Sementara itu Giants sibuk dengan proyek iklan mereka yang baru. Mereka akan membuat iklan makanan hewan. Boss Ma putus asa karena belum mendapat ide. Yi Cha tanya apa Tae Baek tidak masuk kerja. Eun Hye bilang Tae Baek sedang patah hati, jadi sebaiknya Tae Baek istirahat di rumah. Boss Ma bilang Tae Baek tidak akan  melakukan itu dan meminta mereka semua membuat Tae Baek nyaman.

Lalu, Tae Baek datang. Semua bergembira saat Tae Baek menyerahkan hasil ide-nya. Mereka pun bersiap2 untuk presentasi. Sebelum pergi, Tae Baek melihat foto Ji Yoon. Di dalam foto itu, Ji Yoon sedang tersenyum.
“Ji Yoon, teruslah tersenyum seperti ini. Aku juga akan mencoba untuk tersenyum.” Ucap Tae Baek.

6 BULAN KEMUDIAN...


Sementara itu, Addie dan Ji Yoon fitting gaun pengantin! Sambil menunggu Ji Yoon yang lagi mencoba gaun pengantin, Addie membaca artikel mengenai Tae Baek yang berhasil meraih award di dunia periklanan. Ekspresi Addie cukup terkejut. Lalu, Ji Yoon keluar dari ruang pas.


Addie terpana melihat kecantikan Ji Yoon. Ya, Ji Yoon teramat cantik dengan gaun pengantin itu. Pegawai butik kaget saat Ji Yoon bilang akan memilih gaun itu. Ia berkata Ji Yoon baru mencoba satu gaun. Ji Yoon bilang ia puas dengan gaun yang dipakainya jadi ia tidak perlu memilih gaun yang lain. Wajah Ji Yoon tidak terlihat gembira.

Selesai fitting gaun pengantin, Ji Yoon menyuruh Addie kembali ke kantor duluan karena dia harus meeting. Addie tampak keberatan, tapi Ji Yoon tetap ingin pergi ke sana karena ada masalah dengan produk mereka. Addie pun mengizinkannya dan mengingatkan Ji Yoon kalau mereka harus ke toko perhiasan.



Tae Baek ada di pesawat. Ia menatap award yang baru diraihnya. Ia lantas teringat saat bercerita di telepon pada Ji Yoon kalau mereka meraih penghargaan atas iklan Everest dari UCLI Awards. Tae Baek memberitahu Ji Yoon kalau ia akan pergi ke New York untuk menerima award. Ji Yoon memberikan ucapan selamat. Tae Baek ingin pergi dengan Ji Yoon. Ji Yoon menolak karena ia sedang menyiapkan pernikahannya. Betapa kagetnya Tae Baek mengetahui Ji Yoon akan menikah dengan Addie.

Boss Ma, Eun Hye, Yi Cha, Sun Hye dan So Ran menunggu Tae Baek di terminal kedatangan. Begitu Tae Baek muncul, So Ran langsung berteriak, OPPA! Mereka langsung berhamburan ke arah Tae Baek. Beberapa wartawan mengabadikan gambar Tae Baek dan mewawancarai Tae Baek. Wartawan menanyakan perasaan Tae Baek setelah menerima award itu. Tae Baek bilang kalau dia sangat gembira dan berterima kasih kepada Nanoom Disability Association yang sudah memberinya kesempatan membuat iklan yang bagus, juga kepada Giants dan Ji Yoon.

Mereka lalu merayakannya di restoran tempat nenek Tae Baek bekerja. Tiba2, Tae Baek ditelpon oleh Ah Ri.


Tae Baek dan Ah Ri bertemu di sebuah kafe.
“Kudengar kau kembali kerja di BK?” tanya Tae Baek.
“Sebenarnya aku sudah bersiap2 untuk pergi ke luar negeri, tapi aku membatalkannya karena aku mereka seperti seseorang yang melarikan diri.” Jawab Ah Ri.
“Lalu apa rencanamu?” tanya Tae Baek.
“Aku membaca berita tentangmu. Selamat atas penghargaan yang kau terima.” Jawab Ah Ri.
Tae Baek hanya tersenyum malu.
“Bagaimana perasaanmu?” tanya Ah Ri lagi.
“Aku merasa ini seperti ini mimpi. Apakah aku benar2 menerima award itu?” jawab Tae Baek.
“Itu iklan yang kau buat dengan Ji Yoon?” tanya Ah Ri.
“Ya?” jawab Tae Baek.
“Akan lebih bagus jika kalian menerima award itu berdua. Ji Yoon akan segera menikah dengan Addie. Apa kau tahu?” tanya Ah Ri.
“Aku sudah dengar.” Jawab Tae Baek.
“Lalu apa kau akan menyerah?” tanya Ah Ri.
Tae Baek terkejut mendengar pertanyaan Ah Ri.
“Aku tidak bisa melupakan Addie, jadi aku putuskan kembali ke BK. Terakhir aku melihat Ji Yoon dan Addie, mereka tidak bahagia. Ji Yoon sepertinya tidak bisa melupakanmu.” Ucap Ah Ri lagi.


Ji Yoon berkeliling kebun binatang ditemani pengelola kebun binatang. Pengelola kebun binatang itu cerita kalau kebun binatang mereka kemungkinan akan ditutup jika jumlah pemasukan terus menurun. Ji Yoon berjanji akan membuatkan iklan yang bagus untuk kebun binatang itu. Ia bercerita saat kecil sering datang ke sana, dengan ibunya.

Pengelola kebun binatang lalu mengucapkan selamat atas award yang diraih Ji Yoon untuk iklan Everest. Ji Yoon bilang ia tidak membuat iklan itu sendiri. Pengelola bilang tahu kalau Ji Yoon membuat iklan itu dengan Lee Tae Baek. Ia juga bilang tahu pembuat iklan pistol cerobong adalah Ji Yoon dan Tae Baek. Karena penasaran dengan mereka, akhirnya ia mencari tahu siapa mereka. Ia lantas bertanya kenapa Ji Yoon dan Tae Baek sekarang bekerja di perusahaan berbeda.

Ji Yoon lalu tanya soal iklan yang seharusnya jatuh ke tangan Giants. Pengelola kebun binatang itu bilang lebih baik kalau yang membuat iklannya adalah perusahaan besar. Perasaan Ji Yoon kembali tak enak saat pengelola itu bilang lebih baik lagi jika Ji Yoon dan Tae Baek yang membuatnya.


Tae Baek mengendarai mobilnya sambil memikirkan Ji Yoon.


Sementara itu, Ji Yoon ada di atap gedung. Ia teringat kebersamaannya dengan Tae Baek di atap itu, dimana Ji Yoon sudah memutuskan menjadi karyawan GRC (epi 10). Saat berbalik, Ji Yoon terkejut melihat Tae Baek berdiri di hadapannya. Sementara itu, Addie menunggu Ji Yoon di toko perhiasan.


“Kurasa ini adalah takdir.” Ucap Tae Baek.
“Aku juga berpikir begitu.” Jawab Ji Yoon.
“Takdir  yang membuat kita bisa sampai di sini. Kita membuat iklan Everest berdua, tapi hanya aku yang pergi mengambil award. Aku pikir takdir yang membuat kita berada di sini untuk merayakannya.” Ucap Tae Baek.
“Takdir sepertinya harus bertanggung jawab.” Jawab Ji Yoon.
“Ji Yoon. Aku penasaran satu hal. Jika kau tidak bahagia, kenapa kau lakukan ini?” tanya Tae Baek.


Mata Ji Yoon berkaca2 mendengar pertanyaan Tae Baek. Tak ingin menangis di depan Tae Baek, ia pun pergi dengan alasan ada janji dengan seseorang. Sebelum pergi, ia mengucapkan selamat atas keberhasilan Tae Baek. 



Di basement, Ji Yoon sedih. Ponselnya berdering. Telepon dari Addie.
“Ji Yoon, apa kau lupa janji kita hari ini?” tanya Addie.
“Maaf, direktur. Aku rasa sebaiknya kita menunda rencana kita hari ini.” Jawab Ji Yoon.
“Kenapa suaramu seperti itu? Apa kau sakit?” tanya Addie.
“Aku akan menceritakannya nanti.” Jawab Ji Yoon, lalu menutup teleponnya.


Addie pergi dari toko perhiasan dengan wajah kecewa. Lalu, Ah Ri menelponnya. Mengajaknya bertemu.


Ah Ri ada di restoran, sedang meminum wine. Addie datang dan langsung duduk di hadapan Ah Ri.
“Wajahmu tidak terlihat seperti orang yang mau menikah.” Ucap Ah Ri.
“Begitukah?” tanya Addie.
“Wajahmu terlihat seperti seseorang yang dibuang.” Jawab Ah Ri.
“Sebenarnya apa yang mau kau katakan padaku?” tanya Addie.
“Direktur, apa kau bahagia?” tanya Ah Ri.
“Berapa banyak orang yang menjawab iya untuk pertanyaan itu?” tanya Addie.
“Setidaknya seseorang yang akan menikah harus menjawab iya.” Jawab Ah Ri.
Addie cuma menghela napas mendengar jawaban Ah Ri.
“Apa kau masih percaya Ji Yoon, maksudku BK, akan membuat hidupmu bahagia?” tanya Ah Ri.
“Bisakah aku menjawab pertanyaanmu setelah aku menikah?” tanya Addie.


Di kamarnya, bibi Ji Yoon sedang melihat2 lokasi wisata. Ia lalu mempromosikan lokasi wisata itu pada Ji Yoon. Ji Yoon menyuruh bibinya diam karena ia sedang membuat persiapan untuk meeting besok. Bibi JiYoon bilang pikirannya kacau memikirkan cendera mata dan undangan pernikahan Ji Yoon.

Ji Yoon akhirnya berhenti menulis dan bertanya, “Apa kau bahagia aku akan menikah?”
“Tentu saja. Kau tidak bahagia?” tanya sang bibi.
“Aku bahagia.” Jawab Ji Yoon.
“Tapi kenapa kau tidak tersenyum sepanjang hari?” tanya bibi.
“Aku tidak tersenyum?” tanya Ji Yoon.
“Kau tidak tahu? Kau tidak pernah tersenyum. Seharusnya kau bahagia seperti balon yang penuh dengan udara, tapi kau terlihat seperti balon kempes dan seperti seseorang yang bosan hidup.” Jawab bibi.
Ji Yoon diam saja mendengar perkataan bibinya.
“Aku hanya ingin kau bahagia Ji Yoon. Kau yakin kau bahagia?” tanya bibi.
“Jangan cemas, Bi. Aku akan melakukan yang terbaik.” Jawab Ji Yoon.


Di kamarnya, Tae Baek memikirkan Ji Yoon. Kata2 Ah Ri juga terngiang2 di telinganya.


Di Giants, Boss Ma terlihat bahagia menatap dua award yang berhasil mereka raih. Tae Baek datang. Boss Ma mengajak Tae Baek untuk menyabet semua penghargaan. Namun Tae Baek merasa gagal membuat iklan yang mengesankan. Boss Ma tanya apa maksud ucapan Tae Baek. Tae Baek pun menyebut satu nama, Ji Yoon. Boss Ma tanya apa Tae Baek mendengar sesuatu soal Ji Yoon. Tae Baek berkata kalau Ji Yoon akan menikah dengan Addie. Boss Ma kaget, lalu memberikan semangat pada Tae Baek. Tae Baek bilang ia melepaskan Ji Yoon karena mengira Addie yang bisa membuat Ji Yoon bahagia, tapi pada kenyataannya Ji Yoon tidak bahagia.

“Itu masa lalu. Bangkitlah.” Suruh Boss Ma.
“Jika aku berhasil meraih penghargaan terbesar di dunia ini, tapi kalau Ji Yoon tak ada disampingku, itu tidak akan berguna. Boss Ma, aku ingin membuat Ji Yoon bahagia. Aku akan bersaing dengan Addie.

Tae Baek memasukkan lamaran ke BK!! Karyawan BK yang menerima lamaran Tae Baek mengenali Tae Baek sebagai penerima award dari UCLI.


Ji Yoon mempresentasikan iklan yang dibuatnya untuk kebun binatang. Tapi pengelola kebun binatang tidak terkesan dengan iklan Ji Yoon.


Ah Ri terkejut saat melihat lamaran Tae Baek. Ia pun langsung menghubungi Tae Baek. Tae Baek meminta Ah Ri membantunya. Ah Ri berjanji akan membantu Tae Baek sebisanya.


Ji Yoon dan Addie menghadap Presdir Baek. Presdir Baek tanya soal persiapan pernikahan. Addie bilang kalau mereka terlalu sibuk mengurus perusahaan. Presdir Baek memperingatkan Ji Yoon soal pernikahan. Tiba2, ponsel Ji Yoon berdering, telepon dari klien. Ji Yoon beranjak pergi menerima telepon. Presdir Baek tahu Ji Yoon masih belum bisa menerima Addie, untuk itulah ia meminta Addie tetap memperhatikan Ji Yoon.

  
Addie dalam perjalanan mengantar Ji Yoon pulang. Sebelum pulang, Addie mengajak Ji Yoon minum wine. Mata Ji Yoon terlihat sedikit berkaca2.


Saat minum wine dengan Addie, mata Ji Yoon kembali berkaca2. Addie bilang kalau awalnya ia berpikir tidak masalah mendapatkan cinta Ji Yoon setelah menikah. Tapi kali ini ia ragu. Ji Yoon tanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan Addie. Addie pun bertanya apakah Ji Yoon tidak ingin menikah dengannya atau tidak mau melupakan Tae Baek. Ji Yoon bilang kalau pernikahan mereka akan tetap berjalan. Addie bilang sebagai orang yang akan menikahi Ji Yoon, butuh jawaban jujur dari Ji Yoon. Ji Yoon diam saja. Addie minta Ji Yoon menghubunginya jika sudah tahu jawabannya. Setelah itu, Addie pergi meninggalkan Ji Yoon.


Saat bertemu dengan Addie di kantor, Ji Yoon meminta maaf. Ia bilang sudah berusaha dengan keras tapi sepertinya apa yang dia lakukan tidak cukup baik untuk Addie. Addie bilang sebaiknya pernikahan mereka dibatalkan. Ji Yoon gak setuju. Ia tetap ingin menikah dengan Addie.



Seketaris Kim melapor pada Presdir Baek, kalau kemampuan Giants mulai diperhitungkan di dunia periklanan setelah menerima award itu. Presdir Baek bertanya apa Ji Yoon dan Tae Baek benar2 sudah putus hubungan. Seketaris Kim mengatakan sejak Ji Yoon bekerja di BK, mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi. Itu membuat Presdir Baek lega.


Ji Yoon, Ah Ri dan Addie sedang menyeleksi karyawan baru. Ji Yoon tampak gelisah karena dia harus meeting dengan team-nya. Addie mengizinkan Ji Yoon pergi. Ah Ri menahan kepergian Ji Yoon dengan mengatakan kalau Ji Yoon harus ikut menyeleksi karyawan yang akan ditugaskan langsung ke proyek. Ji Yoon mengangguk setuju.


Lalu, masuklah seseorang yang membuat Addie dan Ji Yoon terkejut. Orang itu adalah Lee Tae Baek!!

BERSAMBUNG
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments