Presdir
Baek langsung dilarikan ke RS. Ji Yoon menunggui ayahnya dengan cemas di depan
ruang tindakan. Dokter keluar, dan menghampiri Ji Yoon. Presdir Baek mengidap
aneurisma otak. Saat Ji Yoon sedang berbicara dengan dokter, ibu dan saudara
tiri Ji Yoon datang.
“Aku
tidak mengerti jalan pikiranmu. Ayahmu ingin kau segera menikah karena dia
sakit. Apa kau tidak tahu?” ucap ibu tiri Ji Yoon.
“Kami
tidak peduli dengan siapa kau menikah. Tapi jika kau menentang ayah, kenapa kau
tidak kembali ke Amerika saja!” ucap kakak tiri Ji Yoon.
Ji Yoon
hanya bisa tertunduk mendengar makian dari keluarga ayahnya.
“Operasi
akan berjalan lama, sebaiknya kita menunggu di ruang pasien.” Ucap kakak tiri
Ji Yoon ke ibu tiri Ji Yoon.
Mereka
lantas pergi meninggalkan Ji Yoon.
Tae Baek
dan Boss Ma dalam perjalanan. Tae Baek mencoba menghubungi Ji Yoon, namun
ponsel gadis itu tidak aktif. Hal itu membuat Tae Baek cemas. Boss Ma
menenangkan Tae Baek dengan mengatakan tidak akan terjadi apa2 pada Ji Yoon,
karena yang ditemui Ji Yoon adalah ayahnya. Boss Ma lalu mengajak Tae Baek
kembali ke Giants.
Paginya,
Addie menemani Ji Yoon di RS. Bibi Ji Yoon datang. Addie menenangkan Ji Yoon
dengan mengatakan Presdir adalah orang yang kuat. Bibi Ji Yoon kesal karena
keluarga Presdir Baek tidak mengizinkan Ji Yoon menunggu di ruang pasien. Ji
Yoon bilang jika ia dan keluarga ayahnya ada di satu ruangan, mereka tidak akan
merasa nyaman. Bibi Ji Yoon bercerita pada Addie kalau seperti itulah cara
keluarga Presdir Baek memperlakukan Ji Yoon. Ia lantas meminta Addie
memperhatikan Ji Yoon agar Ji Yoon tidak merasa kesepian lagi. Ji Yoon diam
saja mendengar perkataan bibinya. Seketaris Kim datang memberitahu mereka kalau
mereka sudah bisa menjenguk Presdir Baek.
Presdir
Baek masih belum sadar. Ji Yoon yang duduk disamping ayahnya, teringat akan
keinginan ayahnya. Sang ayah ingin dirinya memimpin BK dengan Addie. Matanya
mulai berkaca2 saat mengingat pertengkarannya dengan sang ayah, sebelum sang
ayah ambruk.
“Ayah,
maafkan aku. Aku minta maaf.” Ucap Ji Yoon dengan air mata berderai.
Tae Baek
sudah kembali Giants. Ia menghubungi ponsel Ji Yoon berkali2, namun hasilnya
sama saja. Ia lantas mengirimkan SMS untuk Ji Yoon. Dalam SMSnya, ia berkata
takut sesuatu menimpa Ji Yoon dan meminta Ji Yoon menelpon atau mengirim SMS
padanya.
Sun Hye,
Yi Cha dan Hassan terkejut saat diberitahu Boss Ma dan Eun Hye bahwa Ji Yoon
adalah putri Presdir Baek. Yi Cha bilang sudah merasa aneh saat Presdir Baek
mengajak Tae Baek bertemu. Sun Hye lalu mengatakan jika Ji Yoon putri Presdir
Baek, berarti Tae Baek calon mantu Presdir Baek. Hassan merasa Tae Baek sangat
beruntung. Boss Ma menegur Eun Hye yang memberitahu hal itu pada mereka. Eun
Hye bilang kalau mereka juga harus tahu siapa Ji Yoon.
Lalu,
mereka dikejutkan dengan kedatangan So Ran. So Ran datang membawa matras! Saat
melihat Sun Hye, pandangannya berubah sinis. Yi Cha menanyakan kabar So Ran. So
Ran bilang dimana pun ia berada, semua laki2 memperlakukannya dengan baik.
Sun Hye
lalu bertanya apa yang dibawa So Ran. Ia curiga So Ran mau menjual matras atau
sesuatu pada mereka. So Ran membenarkan. Ia lalu mempromosikan matras yang
dibawanya. Boss Ma bilang ia tidak punya uang untuk membeli barang2 So Ran. Yi
Cha heran So Ran ikut bisnis seperti itu. Setelah mendengar penjelasan Boss Ma
soal bisnis yang dijalaninya, So Ran panik. Ia sudah mengeluarkan uang banyak
untuk masuk MLM itu. Kasihan pada So Ran, Boss Ma berniat membeli barang2 itu.
“Kenapa
kau susah payah mencari uang? Bukankah kakakmu akan menjadi menantu konglomerat.”
Ucap Sun Hye.
“Apa
maksudmu?” tanya So Ran.
“Kau
tidak tahu? Ji Yoon anaknya Presdir Baek, pemimpin Grup BK.” Jawab Sun Hye.
“Apa?
BK!” teriak So Ran kaget.
Addie
jalan2 di sekitar sungai dengan Ah Ri. Ah Ri tanya apa rencana Addie sekarang.
“Aku
berencana mengikuti keinginan Presdir Baek.” Jawab Addie.
“Alasanmu
karena cinta atau ambisi?” tanya Ah Ri.
“Sebaiknya
kita bicarakan keduanya.” Jawab Addie.
“Terserah,
mau cinta atau ambisi. Seseorang yang bisa memilih salah satunya, akan menjadi
orang yang kuat. Orang yang terjebak dalam dua pilihan, biasanya mudah hancur.
Apa kau akan tetap melanjutkan jalanmu?” ucap Ah Ri.
“Jika aku
menyerah, aku ingin tahu apa yang ada di ujung jalan.” Jawab Addie.
“Aku juga
penasaran. Jika pengunduran diriku belum diproses, aku mau kembali bekerja.”
Ucap Ah Ri.
So Ran
heran, dari sekian banyak konglomerat, kenapa harus BK?
Tae Baek
diam saja. So Ran berkata, “Jangan bilang kau sudah jatuh cinta pada putri
musuhmu?”
“Kata2mu
kasar sekali.” Ucap Sun Hye.
“Aku
tidak menganggap semua konglomerat musuh, tapi BK berbeda. Oppa, katakan
sesuatu?” jawab So Ran.
“Sebaiknya
kau makan dulu.” Ucap Tae Baek.
Yi Cha
lalu memperlihatkan artikel ttg Presdir Baek yang dirawat di RS. Melihat itu,
Tae Baek buru2 pergi.
Ji Yoon
masih menunggui ayahnya. Saat sang ayah sadar, ia langsung bertanya, “Ayah, ini
aku Ji Hyun. Bagaimana keadaanmu?”
“Apakah
aku salah dengar?” tanya Presdir Baek dengan suara lemah.
“Ayah.”
Ucap Ji Yoon lagi.
Tae Baek
ternyata pergi ke toko bibi Ji Yoon.
“Bibi,
aku sudah mendengar yang terjadi pada Presdir Baek. Apa Ji Yoon baik2 saja?”
“Tae
Baek, apa kau sungguh2 mencintai Ji Yoon?”
“Ya.”
“Kalau
begitu, lepaskan Ji Yoon-ku. Aku tahu kau pria yang baik. Kau sangat mencintai
Ji Yoon. Tapi kau tidak akan bisa membuat Ji Yoon bahagia. Dari Ji Yoon lahir
sampai sekarang, ia tidak pernah memiliki keluarga. Aku hanya ingin dia kembali
pada ayahnya dan hidup bahagia.”
Di jalan,
Tae Baek merenungkan kata2 bibi Ji Yoon.
Addie dan
Ji Yoon mendengarkan penjelasan dokter ttg kondisi Presdir Baek. Sepertinya
terjadi komplikasi pada Presdir Baek. Hal itu membuat Ji Yoon sedih. Mereka
lalu masuk ke kamar Presdir Baek. Langkah mereka terhenti saat melihat kakak
tiri Ji Yoon berdebat dengan Presdir Baek.
“Kau
pikir kau mampu mengelola perusahaan?” tanya Presdir Baek.
“Aku anak
tertua di keluara ini.” Jawab kakak tiri Ji Yoon.
“Tanpa
keahlian, kau hanya akan menghancurkan perusahaan.” Ucap Presdir Baek.
Kakak
tiri dan ibu tiri Ji Yoon pun pergi meninggalkan Presdir Baek. Sebelum pergi,
mereka menatap tajam Ji Yoon. Ji Yoon hanya bisa menunduk. Presdir Baek lalu
memanggil Ji Yoon. Dengan wajah sedih, Ji Yoon setuju kembali bekerja di BK.
Presdir Baek senang dengan keputusan Ji Yoon. Ia menyuruh Ji Yoon mempersiapkan
pernikahannya dengan Addie. Ji Yoon mengangguk setuju. Addie kaget dengan
keputusan Ji Yoon.
Tae Baek
bercerita pada Boss Ma.
“Jika aku
berpisah dari Ji Yoon, aku tidak mungkin bisa membuat iklan lagi.” Ucap Tae
Baek.
“Hey,
jangan bicara seperti itu.” Jawab Boss Ma.
“Jika aku
mempertahankan Ji Yoon, bagaimana dengan Presdir Baek? Jika Ji Yoon bersamaku,
mereka akan bermusuhan selamanya.” Ucap Tae Baek.
“Memikirkan
kalian berdua, rasanya kepalaku mau pecah.” Jawab Boss Ma.
“Apa Ji
Yoon akan bahagia bila bersamaku? Jujur, aku tidak pernah yakin bisa membuatnya
bahagia.” Ucap Tae Baek.
Paginya,
Ji Yoon mengendarai mobil menuju suatu tempat.
Tujuan Ji
Yoon ke Giants ternyata. Boss Ma bertanya keadaan Presdir Baek. Ji Yoon bilang
kalau operasi ayahnya berjalan dengan baik dan sang ayah butuh istirahat. Sun
Hye tanya kenapa Ji Yoon bisa mengelabui semua orang. Ji Yoon minta maaf karena
tidak menceritakan hal itu pada mereka. Yi Cha berharap Ji Yoon akan tetap
bekerja di Giants. Boss Ma memberitahu
kalau Tae Baek sedang meeting dengan klien. Lalu, Tae Baek datang. Ji Yoon
mengajak Tae Baek bicara berdua. Mereka pun memberikan kesempatan Tae Baek dan
Ji Yoon berdua. Eun Hye penasaran apa yang akan dikatakan Ji Yoon ke Tae Baek.
“Bagaimana
dengan ayahmu?” tanya Tae Baek.
“Operasinya
berjalan baik, hanya saja dia akan lumpuh.” Jawab Ji Yoon.
Tae Baek
diam saja.
“Mulai
besok, aku akan bekerja di BK. Aku akan berada di sisi ayahku. Jadi mungkin
kita akan sulit bertemu.” Ucap Ji Yoon.
“Aku
harap ayahmu baik2 saja.” Jawab Tae Baek.
“Haruskah
kita berjabat tangan?” tanya Ji Yoon.
Ji Yoon
mengulurkan tangannya. Tae Baek menyambut uluran tangan Ji Yoon. Saat tangan
mereka dilepas, mata Ji Yoon mulai berkaca2. Ji Yoon pun pamit pergi. Namun
baru beberapa langkah, ia berhenti melangkah. Air matanya berjatuhan. Tae Baek
terus menatap Ji Yoon. Ji Yoon pun melangkah pergi.
Diluar,
tangis Ji Yoon pecah. Tae Baek juga sama, menangis.
Malamnya, Tae Baek menatap cincinnya. Ia teringat janjinya pada Ji Yoon, bahwa ia tidak
akan melepaskan cincin itu apapun yang terjadi. Perlahan2 Tae Baek pun
melepaskan cincin itu dari jarinya.
Ji Yoon
sudah berada di ruangan Addie. Ia bilang kalau ia ingin bekerja sebagai
karyawan biasa. Addie bilang karyawan lain tidak akan merasa nyaman. Ji Yoon
bilang kalau dia ingin bekerja tanpa memanfaatkan kapabilitas-nya. Addie bilang
kalau Presdir Baek ingin menempatkan Ji Yoon di posisi Kepala Direktur, sedang
Addie ingin Ji Yoon mengisi posisi Ketua Team. Ji Yoon tak bisa bicara apa2
lagi. Ia lalu mengajak Addie menyiapkan pernikahan mereka.
Pembicaraan terputus karena kehadiran Ah Ri. Addie mengenalkan Ji Yoon sbg Ketua Team yang baru pada Ah Ri. Hal itu cukup membuat Ah Ri terkejut. Diluar, karyawan sedang bergosip soal fakta Ji Yoon anak Presdir Baek. Mereka berhenti bergosip saat Ji Yoon dan Ah Ri datang. Ah Ri memberitahu mereka kalau Ji Yoona dalah Ketua Team yang baru. Sikap semua karyawan langsung berubah pada Ji Yoon, terutama Shin. Shin langsung memperlakukan Ji Yoon seperti putri raja.
Sementara
itu Giants sibuk dengan proyek iklan mereka yang baru. Mereka akan membuat
iklan makanan hewan. Boss Ma putus asa karena belum mendapat ide. Yi Cha tanya
apa Tae Baek tidak masuk kerja. Eun Hye bilang Tae Baek sedang patah hati, jadi
sebaiknya Tae Baek istirahat di rumah. Boss Ma bilang Tae Baek tidak akan melakukan itu dan meminta mereka semua
membuat Tae Baek nyaman.
Lalu, Tae
Baek datang. Semua bergembira saat Tae Baek menyerahkan hasil ide-nya. Mereka
pun bersiap2 untuk presentasi. Sebelum pergi, Tae Baek melihat foto Ji Yoon. Di
dalam foto itu, Ji Yoon sedang tersenyum.
“Ji Yoon,
teruslah tersenyum seperti ini. Aku juga akan mencoba untuk tersenyum.” Ucap
Tae Baek.
6 BULAN KEMUDIAN...
Sementara itu, Addie dan Ji Yoon fitting gaun pengantin! Sambil menunggu Ji Yoon yang lagi mencoba gaun pengantin, Addie membaca artikel mengenai Tae Baek yang berhasil meraih award di dunia periklanan. Ekspresi Addie cukup terkejut. Lalu, Ji Yoon keluar dari ruang pas.
Addie
terpana melihat kecantikan Ji Yoon. Ya, Ji Yoon teramat cantik dengan gaun
pengantin itu. Pegawai butik kaget saat Ji Yoon bilang akan memilih gaun itu.
Ia berkata Ji Yoon baru mencoba satu gaun. Ji Yoon bilang ia puas dengan gaun
yang dipakainya jadi ia tidak perlu memilih gaun yang lain. Wajah Ji Yoon tidak
terlihat gembira.
Selesai
fitting gaun pengantin, Ji Yoon menyuruh Addie kembali ke kantor duluan karena
dia harus meeting. Addie tampak keberatan, tapi Ji Yoon tetap ingin pergi ke
sana karena ada masalah dengan produk mereka. Addie pun mengizinkannya dan
mengingatkan Ji Yoon kalau mereka harus ke toko perhiasan.
Tae Baek
ada di pesawat. Ia menatap award yang baru diraihnya. Ia lantas teringat saat
bercerita di telepon pada Ji Yoon kalau mereka meraih penghargaan atas iklan
Everest dari UCLI Awards. Tae Baek memberitahu Ji Yoon kalau ia akan pergi ke
New York untuk menerima award. Ji Yoon memberikan ucapan selamat. Tae Baek
ingin pergi dengan Ji Yoon. Ji Yoon menolak karena ia sedang menyiapkan
pernikahannya. Betapa kagetnya Tae Baek mengetahui Ji Yoon akan menikah dengan
Addie.
Boss Ma,
Eun Hye, Yi Cha, Sun Hye dan So Ran menunggu Tae Baek di terminal kedatangan.
Begitu Tae Baek muncul, So Ran langsung berteriak, OPPA! Mereka langsung
berhamburan ke arah Tae Baek. Beberapa wartawan mengabadikan gambar Tae Baek
dan mewawancarai Tae Baek. Wartawan menanyakan perasaan Tae Baek setelah
menerima award itu. Tae Baek bilang kalau dia sangat gembira dan berterima
kasih kepada Nanoom Disability Association yang sudah memberinya kesempatan
membuat iklan yang bagus, juga kepada Giants dan Ji Yoon.
Mereka
lalu merayakannya di restoran tempat nenek Tae Baek bekerja. Tiba2, Tae Baek
ditelpon oleh Ah Ri.
Tae Baek
dan Ah Ri bertemu di sebuah kafe.
“Kudengar
kau kembali kerja di BK?” tanya Tae Baek.
“Sebenarnya
aku sudah bersiap2 untuk pergi ke luar negeri, tapi aku membatalkannya karena
aku mereka seperti seseorang yang melarikan diri.” Jawab Ah Ri.
“Lalu apa
rencanamu?” tanya Tae Baek.
“Aku
membaca berita tentangmu. Selamat atas penghargaan yang kau terima.” Jawab Ah Ri.
Tae Baek
hanya tersenyum malu.
“Bagaimana
perasaanmu?” tanya Ah Ri lagi.
“Aku
merasa ini seperti ini mimpi. Apakah aku benar2 menerima award itu?” jawab Tae
Baek.
“Itu
iklan yang kau buat dengan Ji Yoon?” tanya Ah Ri.
“Ya?”
jawab Tae Baek.
“Akan
lebih bagus jika kalian menerima award itu berdua. Ji Yoon akan segera menikah
dengan Addie. Apa kau tahu?” tanya Ah Ri.
“Aku
sudah dengar.” Jawab Tae Baek.
“Lalu apa
kau akan menyerah?” tanya Ah Ri.
Tae Baek
terkejut mendengar pertanyaan Ah Ri.
“Aku
tidak bisa melupakan Addie, jadi aku putuskan kembali ke BK. Terakhir aku
melihat Ji Yoon dan Addie, mereka tidak bahagia. Ji Yoon sepertinya tidak bisa
melupakanmu.” Ucap Ah Ri lagi.
Ji Yoon
berkeliling kebun binatang ditemani pengelola kebun binatang. Pengelola kebun
binatang itu cerita kalau kebun binatang mereka kemungkinan akan ditutup jika
jumlah pemasukan terus menurun. Ji Yoon berjanji akan membuatkan iklan yang
bagus untuk kebun binatang itu. Ia bercerita saat kecil sering datang ke sana,
dengan ibunya.
Pengelola
kebun binatang lalu mengucapkan selamat atas award yang diraih Ji Yoon untuk
iklan Everest. Ji Yoon bilang ia tidak membuat iklan itu sendiri. Pengelola
bilang tahu kalau Ji Yoon membuat iklan itu dengan Lee Tae Baek. Ia juga bilang
tahu pembuat iklan pistol cerobong adalah Ji Yoon dan Tae Baek. Karena
penasaran dengan mereka, akhirnya ia mencari tahu siapa mereka. Ia lantas
bertanya kenapa Ji Yoon dan Tae Baek sekarang bekerja di perusahaan berbeda.
Ji Yoon
lalu tanya soal iklan yang seharusnya jatuh ke tangan Giants. Pengelola kebun
binatang itu bilang lebih baik kalau yang membuat iklannya adalah perusahaan
besar. Perasaan Ji Yoon kembali tak enak saat pengelola itu bilang lebih baik
lagi jika Ji Yoon dan Tae Baek yang membuatnya.
Tae Baek
mengendarai mobilnya sambil memikirkan Ji Yoon.
Sementara
itu, Ji Yoon ada di atap gedung. Ia teringat kebersamaannya dengan Tae Baek di
atap itu, dimana Ji Yoon sudah memutuskan menjadi karyawan GRC (epi 10). Saat
berbalik, Ji Yoon terkejut melihat Tae Baek berdiri di hadapannya. Sementara
itu, Addie menunggu Ji Yoon di toko perhiasan.
“Kurasa
ini adalah takdir.” Ucap Tae Baek.
“Aku juga
berpikir begitu.” Jawab Ji Yoon.
“Takdir yang membuat kita bisa sampai di sini. Kita
membuat iklan Everest berdua, tapi hanya aku yang pergi mengambil award. Aku
pikir takdir yang membuat kita berada di sini untuk merayakannya.” Ucap Tae
Baek.
“Takdir
sepertinya harus bertanggung jawab.” Jawab Ji Yoon.
“Ji Yoon.
Aku penasaran satu hal. Jika kau tidak bahagia, kenapa kau lakukan ini?” tanya
Tae Baek.
Mata Ji
Yoon berkaca2 mendengar pertanyaan Tae Baek. Tak ingin menangis di depan Tae
Baek, ia pun pergi dengan alasan ada janji dengan seseorang. Sebelum pergi, ia
mengucapkan selamat atas keberhasilan Tae Baek.
Di
basement, Ji Yoon sedih. Ponselnya berdering. Telepon dari Addie.
“Ji Yoon,
apa kau lupa janji kita hari ini?” tanya Addie.
“Maaf,
direktur. Aku rasa sebaiknya kita menunda rencana kita hari ini.” Jawab Ji
Yoon.
“Kenapa
suaramu seperti itu? Apa kau sakit?” tanya Addie.
“Aku akan
menceritakannya nanti.” Jawab Ji Yoon, lalu menutup teleponnya.
Addie
pergi dari toko perhiasan dengan wajah kecewa. Lalu, Ah Ri menelponnya.
Mengajaknya bertemu.
“Wajahmu
tidak terlihat seperti orang yang mau menikah.” Ucap Ah Ri.
“Begitukah?”
tanya Addie.
“Wajahmu
terlihat seperti seseorang yang dibuang.” Jawab Ah Ri.
“Sebenarnya
apa yang mau kau katakan padaku?” tanya Addie.
“Direktur,
apa kau bahagia?” tanya Ah Ri.
“Berapa
banyak orang yang menjawab iya untuk pertanyaan itu?” tanya Addie.
“Setidaknya
seseorang yang akan menikah harus menjawab iya.” Jawab Ah Ri.
Addie
cuma menghela napas mendengar jawaban Ah Ri.
“Apa kau
masih percaya Ji Yoon, maksudku BK, akan membuat hidupmu bahagia?” tanya Ah Ri.
“Bisakah
aku menjawab pertanyaanmu setelah aku menikah?” tanya Addie.
Di
kamarnya, bibi Ji Yoon sedang melihat2 lokasi wisata. Ia lalu mempromosikan
lokasi wisata itu pada Ji Yoon. Ji Yoon menyuruh bibinya diam karena ia sedang
membuat persiapan untuk meeting besok. Bibi JiYoon bilang pikirannya kacau
memikirkan cendera mata dan undangan pernikahan Ji Yoon.
Ji Yoon
akhirnya berhenti menulis dan bertanya, “Apa kau bahagia aku akan menikah?”
“Tentu
saja. Kau tidak bahagia?” tanya sang bibi.
“Aku
bahagia.” Jawab Ji Yoon.
“Tapi
kenapa kau tidak tersenyum sepanjang hari?” tanya bibi.
“Aku
tidak tersenyum?” tanya Ji Yoon.
“Kau
tidak tahu? Kau tidak pernah tersenyum. Seharusnya kau bahagia seperti balon
yang penuh dengan udara, tapi kau terlihat seperti balon kempes dan seperti
seseorang yang bosan hidup.” Jawab bibi.
Ji Yoon
diam saja mendengar perkataan bibinya.
“Aku
hanya ingin kau bahagia Ji Yoon. Kau yakin kau bahagia?” tanya bibi.
“Jangan
cemas, Bi. Aku akan melakukan yang terbaik.” Jawab Ji Yoon.
Di
kamarnya, Tae Baek memikirkan Ji Yoon. Kata2 Ah Ri juga terngiang2 di
telinganya.
Di
Giants, Boss Ma terlihat bahagia menatap dua award yang berhasil mereka raih.
Tae Baek datang. Boss Ma mengajak Tae Baek untuk menyabet semua penghargaan.
Namun Tae Baek merasa gagal membuat iklan yang mengesankan. Boss Ma tanya apa
maksud ucapan Tae Baek. Tae Baek pun menyebut satu nama, Ji Yoon. Boss Ma tanya
apa Tae Baek mendengar sesuatu soal Ji Yoon. Tae Baek berkata kalau Ji Yoon
akan menikah dengan Addie. Boss Ma kaget, lalu memberikan semangat pada Tae
Baek. Tae Baek bilang ia melepaskan Ji Yoon karena mengira Addie yang bisa
membuat Ji Yoon bahagia, tapi pada kenyataannya Ji Yoon tidak bahagia.
“Itu masa
lalu. Bangkitlah.” Suruh Boss Ma.
“Jika aku
berhasil meraih penghargaan terbesar di dunia ini, tapi kalau Ji Yoon tak ada
disampingku, itu tidak akan berguna. Boss Ma, aku ingin membuat Ji Yoon
bahagia. Aku akan bersaing dengan Addie.
Tae Baek
memasukkan lamaran ke BK!! Karyawan BK yang menerima lamaran Tae Baek mengenali
Tae Baek sebagai penerima award dari UCLI.
Ji Yoon
mempresentasikan iklan yang dibuatnya untuk kebun binatang. Tapi pengelola
kebun binatang tidak terkesan dengan iklan Ji Yoon.
Ah Ri terkejut saat melihat lamaran Tae Baek. Ia pun langsung menghubungi Tae Baek. Tae Baek meminta Ah Ri membantunya. Ah Ri berjanji akan membantu Tae Baek sebisanya.
Ji Yoon dan Addie menghadap Presdir Baek. Presdir Baek tanya soal persiapan pernikahan. Addie bilang kalau mereka terlalu sibuk mengurus perusahaan. Presdir Baek memperingatkan Ji Yoon soal pernikahan. Tiba2, ponsel Ji Yoon berdering, telepon dari klien. Ji Yoon beranjak pergi menerima telepon. Presdir Baek tahu Ji Yoon masih belum bisa menerima Addie, untuk itulah ia meminta Addie tetap memperhatikan Ji Yoon.
Addie dalam perjalanan mengantar Ji Yoon pulang. Sebelum pulang, Addie mengajak Ji Yoon minum wine. Mata Ji Yoon terlihat sedikit berkaca2.
Saat minum wine dengan Addie, mata Ji Yoon kembali berkaca2. Addie bilang kalau awalnya ia berpikir tidak masalah mendapatkan cinta Ji Yoon setelah menikah. Tapi kali ini ia ragu. Ji Yoon tanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan Addie. Addie pun bertanya apakah Ji Yoon tidak ingin menikah dengannya atau tidak mau melupakan Tae Baek. Ji Yoon bilang kalau pernikahan mereka akan tetap berjalan. Addie bilang sebagai orang yang akan menikahi Ji Yoon, butuh jawaban jujur dari Ji Yoon. Ji Yoon diam saja. Addie minta Ji Yoon menghubunginya jika sudah tahu jawabannya. Setelah itu, Addie pergi meninggalkan Ji Yoon.
Saat
bertemu dengan Addie di kantor, Ji Yoon meminta maaf. Ia bilang sudah berusaha
dengan keras tapi sepertinya apa yang dia lakukan tidak cukup baik untuk Addie.
Addie bilang sebaiknya pernikahan mereka dibatalkan. Ji Yoon gak setuju. Ia
tetap ingin menikah dengan Addie.
Seketaris
Kim melapor pada Presdir Baek, kalau kemampuan Giants mulai diperhitungkan di
dunia periklanan setelah menerima award itu. Presdir Baek bertanya apa Ji Yoon
dan Tae Baek benar2 sudah putus hubungan. Seketaris Kim mengatakan sejak Ji
Yoon bekerja di BK, mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi. Itu membuat
Presdir Baek lega.
Ji Yoon, Ah Ri dan Addie sedang menyeleksi karyawan baru. Ji Yoon tampak gelisah karena dia harus meeting dengan team-nya. Addie mengizinkan Ji Yoon pergi. Ah Ri menahan kepergian Ji Yoon dengan mengatakan kalau Ji Yoon harus ikut menyeleksi karyawan yang akan ditugaskan langsung ke proyek. Ji Yoon mengangguk setuju.
Lalu,
masuklah seseorang yang membuat Addie dan Ji Yoon terkejut. Orang itu adalah
Lee Tae Baek!!
BERSAMBUNG
0 comments
Post a Comment